Omnibus Law

Ini 3 Kelompok Pengunjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja Versi Pengamat Intelijen, yang Murni Cuma Satu

Stanislaus menilai terjadinya kekerasan dan serangan terhadap aparat keamanan dan perusakan fasilitas umum, sudah direncanakan.

WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN
Pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan polisi di Jalan Medan Medeka Barat, saat berusaha memasuki kawasan Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Aksi unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Ibu Kota Jakarta. 

Ia memaparkan, aksi yang dilakukan kelompok jenis ketiga ini menjurus pada kekerasan dan perusakan yang dilakukan oleh kelompok anarko.

Sedangkan narasi yang disampaikan melenceng dari UU Cipta Kerja.

Misalnya, narasi lengserkan Presiden atau sentimen terhadap etnis tertentu, dilakukan oleh kelompok politis dan ideologis.

Baca juga: Pasien Baru Covid-19 di Kabupaten Bogor Menurun Dua Hari Terakhir, Kasus Sembuh Meningkat

"Bukti dari adanya kelompok ketiga ini adalah adanya penangkapan oleh Polri terhadap para pelaku, yang bukan berasal dari komponen buruh dan mahasiswa," papar Stanislaus.

Terakhir, ia menilai pengesahan UU Cipta Kerja telah dikapitalisasi dan dijadikan kesempatan oleh kelompok-kelompok tertentu untuk membuat kekacauan, kerusuhan, bahkan mengadu domba antara masyarakat dengan aparat.

"Polri harus bertindak tegas dengan melakukan proses hukum terhadap siapapun juga yang terbukti melakukan provokasi, menyebar hoaks."

Baca juga: Ambil Contoh Singapura, Ini Bahaya Tenaga Kerja Asing Masuk Indonesia Menurut Gatot Nurmantyo

"Sehingga mengakibatkan unjuk rasa menjadi rusuh dan berdampak negatif," papar Stanislaus.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus sebelumnya mengatakan, pihaknya masih mencari aktor kerusuhan demonstrasi tolak UU Cipta Kerja di Jakarta.

Indikasi adanya aktor di balik kerusuhan tersebut terlihat dari adanya suplai logistik dan barang untuk menimbulkan kerusuhan.

"Ada, ada (indikasi disiapkan logistik dan barang bagi perusuh)."

 Tersangka Kerusuhan Unjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja di Jakarta 87 Orang, Tak Ada Buruh dan Mahasiswa

"Dilihat dari mana? Seperti makan, mereka makan itu ada mobil yang mengantarkan makanan ke kelompok mereka, lalu batu-batu sampai bom molotov."

"Ini masih kita selidiki semua," ujar Yusri saat dihubungi, Sabtu (10/10/2020).

Hingga saat ini, kepolisian masih terus melakukan penyelidikan di lapangan.

 Mau Jadi Imam Masjid di Uni Emirat Arab? Penuhi Syaratnya dan Kirim CV ke Sini

Yusri mengatakan, pihaknya berusaha mengumpulkan bukti melalui CCTV dan video yang beredar di media sosial.

Selain itu, pendalaman terhadap keterangan saksi-saksi juga masih terus dilakukan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved