Demo UU Cipta Kerja

Kapolda Metro Jaya Senang Lihat Aksi Demo Mahasiswa Berjalan Aman dan Tertib

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana puas melihat aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat menolak UU Cipta Kerja di depan Patung Kuda.

Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Valentino Verry
Warta Kota/Feryanto Hadi
Ribuan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) Wilayah Jabodetabek dan Banten membubarkan diri pada Jumat (14/9/2018) petang usai menyampaikan aspirasi melalui demonstrasi di Kementerian Keuangan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana puas melihat aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa saat menolak UU Cipta Kerja di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020).

Karenanya Nana memastikan tidak ada satupun pendemo atau kelompok-kelompok yang melakukan aksi tersebut ditangkap pihaknya.

"Massa BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) SI (Seluruh Indonesia) yang aksi tadi kurang lebih ada sekitar 400-an. Tidak ada yang kita amankan, karena aksi sesuai harapan berjalan tertib," kata Nana saat dihubungi wartawan.

Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana didampingi Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, dalam konpers terkait aksi demonstrasi UU Omninus Law di Mapolda Metro Jaya, Senin (12/10/2020).
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana didampingi Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono dan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, dalam konpers terkait aksi demonstrasi UU Omninus Law di Mapolda Metro Jaya, Senin (12/10/2020). (WARTA KOTA/BUDI SAM LAW MALAU)

Menurut Nana, dalam antisipasi pihaknya tidak ada lagi kelompok pelajar anarko yang mencoba berbuat kerusuhan.

"Tidak ada kelompok-kelompok pelajar anarko, ada beberapa orang, tapi kita usir saja lah. Tidak sampai diamankan," katanya.

Selama ini kata Nana, atau dalam aksi unjuk rasa sebelumnya sejumlah pelajar dan kelompok anarko ini diamankan dan baru dilepas saat dijemput orangtuanya.

"Kemudian kita arahkan orangtuanya atau kita kasih arahan supaya memberikan pengawasan kepada anak-anaknya," katanya.

Mahasiswa BEM SI unjuk rasa di depan Gedung Sapta Pesona, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020)
Mahasiswa BEM SI unjuk rasa di depan Gedung Sapta Pesona, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020) (Warta Kota/Desy Selviany)

"Karena mereka itu perlu diawasi supaya jangan bikin ulah seperti aksi sebelumnya yang selama ini yang terjadi," imbuh Nana.

Menurut Nana, hal itu tampaknya sangat berpengaruh sehingga tidak ada lagi kelompok pelajar dan kelompok anarko yang turun kejalan dalam aksi demonstrasi Jumat hari ini

"Itu sangat berpengaruh. Selain itu Kita sudah kordinasi dengan dinas pendidikan dan diharapkan mereka memberikan arahan kepada siswa siswanya, disitu ke depan mereka harus memberikan sanksi bagi pelajar yang melakukan aksi anarkis," kata Nana.

Mahasiswa BEM SI gelar aksi di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020)
Mahasiswa BEM SI gelar aksi di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (16/10/2020) (Warta Kota/Desy Selviany)

Menurutnya, Dinas Pendidikan sudah memberikan arahan ke siswanya dan ini memberikan hal yang positif ke depan.

"Karena tidak seharusnya anak-anak kecil, pelajar SMA, SMP  bahkan ada juga siswa SD yang berdemo. Mereka ini demo pasti diimingi sesuatu," katanya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved