Pandemi Covid-19, Ibu Hamil Tetap Kontrol Minimal 6 Kali Selama Kehamilan

Selama pandemi Covid-19, ibu hamil tetap perlu menjalani kontrol minimal enam kali selama masa kehamilan.

Penulis: LilisSetyaningsih |
Healtline.com
Ilustrasi ibu hamil. Ibu hamil harus dijaga perasaannya agar selalu bahagia untuk mencegah postpartum depression. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Selama pandemi Covid-19, ibu hamil tetap perlu menjalani kontrol minimal enam kali selama masa kehamilan.

Ibu hamil termasuk berisiko  lebih tinggi terkena infeksi Covid 19 seperti  halnya anak-anak, lanjut usia, dan memiliki penyakit penyerta.

Kelompok ini  dianggap memiliki  daya tahan yang lebih rendah.

Kondisi ini membuat sebagian ibu hamil enggan mendatangi rumah sakit karena menanggap rumah sakit juga bisa menjadi tempat berkumpulnya orang sakit.

Baca juga: Promo Terbaru di Alfamart dan Indomaret 23-31 Juli, Mulai dari Camilan Sampai Susu Ibu Hamil

Meski demikian, Dokter Spesialis Obstetri an Ginekologi  dr. Kathleen Juanita Gunawan, Sp.OG menyarankan, ibu hamil tetap harus melakukan kontrol kehamilannya,  setidaknya enam kali selama kehamilan.

 Bahkan bila ibu hamil punya penyakit bawaan seperti diabetes,  hipertensi,  dan riwayat kelahiran premature, atau janin meninggal  dalam kandungan konsultasi bisa lebih dari enam kali.

“Selain kontrol ke rumah sakit, sebaiknya ibu lebih banyak di rumah saja. Kalau ke rumah sakit harus paka  masker,  faceshield,  menjaga jarak. Setelah pulang baju semua diganti  dan langsung mandi.  Di rumah sakit biasanya juga dilakukan  skrining, bila  ada keluhan mengarah covid ada demam dan lainnya akan segera  dipisahkan lebih lanjut.  Kalau semua baik masuk poliklinik untuk dilakukan pemeriksaan. Pihak  rumah sakit juga sudah menerapkan protokol kesehatan. sehingga jangan terlalu khawatir ketika melakukan konsultasi ke rumah sakit,” kata dr. Kathleen saat talkshow  dengan tema ‘Perlindungan Ibu, Anak, dan Balita dari Covid 19’ yang diadakan dari Media Center Satgas Covid 19 di Graha BNPB, Rabu (14/10/2020).

Proses melahirkan

Pada masa pandemi Covid-19, ketika ibu mau melahirkan selalu dilakukan tes  Covid-19.

Baca juga: Promo Terbaru di Alfamart dan Indomaret 23-31 Juli, Mulai dari Camilan Sampai Susu Ibu Hamil

Tes ini dilakukan sebagai persiapan saat melahirkan.

Pasalnya ketika positif, artinya pihak  rumah sakit harus mempersiapkan dari ruang khusus dengan tekanan negatif, dokter serta perawat juga menggunakan alat perlindungan diri (APD) level 3,  serta kesiapan tenaga medis.

Bila negatif artinya persalinan baik caesar atau normal bisa dilakukan seperti biasa. 

 Dokter Kathleen mengatakan, sejauh ini  walaupun ibu dengan positif Covid, bayinya tidak terpapar. “Sampai sekarang masih diteliti, dan  belum terbukti ada penularan (dari ibu ke bayinya, Red)  selama kehamilan dan persalinan. Walaupun ada laporan juga kasus bayi kena di dalam kandungan. Karena virus ini masih baru, jadi memang masih diteliti terus,” katanya. 

Begitu juga menyusu ASI,  masih harus dilakukan. Karena ASI adalah makanan terbaik buat bayi.  ASI dari ibu yang positif Covid juga sampai saat ini belum terbukti bisa menularkan. Sehingga menyusui ASI tetap dilakukan.

Baca juga: Cari Ibu Kandung Bayi Malang yang Dibuang, Polisi Data Ibu Hamil di Jatipulo

Agar proses menyusui bisa berhasil, juga bisa dilakukan inisiasi menyusui dini (IMD). Baik menyusui dan IMD, ibu yang positif harus menggunakan masker.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved