Omnibus Law
Kisah Gubernur Edy Rahmayadi Dikejar Pedagang dan Dimintai Uang Usai Temui Para Pendemo, Kok Bisa?
Insiden tak biasa mewarnai aksi demo tolak UU Cipta Kerja di kantor Gubernur Sumut, Kota Medan. Gubernur Edy Rahmayadi dikejar pedagang
Peristiwa itu terjadi saat Edy Rahmayadi selesai melaksanakan Salat Ashar di Masjid Agung, dan keluar untuk menemui para demonstran.

Akan tetapi, dirinya tidak bisa berdekatan dengan pendemo karena dibatasi oleh kawat berduri yang memagari depan pintu masuk kantor tersebut.
Melihat Edy akan melompati pagar, protokoler langsung bergegas untuk membantunya agar tidak terjatuh saat melompat.
Baca juga: Kratingdaeng dan Red Bull Gold Bagik
Baca juga: Soal Jawaban SMP kelas 1-3 Rabu 14 Oktober di TVRI Materi Lentera di Tanah Borneo
an Langsung 200.000 Masker Kesehatan, Ini Tips Pakai Masker
"Kenapa di sini, ayo kita ke sana," ucap Edy kepada protokol dan aparat kepolisian.
Edy kemudian langsung berjalan keluar, untuk menaiki mobil komando pendemo.
"Saya apresiasi langkah ini," ujarnya.
Edy juga mengatakan, bahwa sampai dengan saat ini dirinya belum mengetahui apa isi dari naskah UU Cipta Kerja tersebut.
"Saya sampai dengan saat ini belum tau apa itu Omnibus Law. Jika saya tanya kalian juga tidak tahu," katanya.
Baca juga: Ini Manfaat Data Warehouse dalam Bisnis, Menghemat Biaya Hingga Tingkatkan Pendapatan
Ia mengaku baru tahu akan ada aksi di depan Kantor Gubernur menolak pengesahan UU Cipta Kerja.
Untuk itu, ia langsung turun meninjau lokasi tersebut untuk memastikan tidak terjadi kerusuhan.
"Saya baru tahu ada yang melakukan unjuk di depan kantor saya," jelasnya.
Edy menyebut, sah-sah saja dalam melakukan aksi, namun tidak anarkis, atau sampai merusak fasilitas publik.
"Saya takut sama kalian, takut kalian akan merusak," ucapnya.
Baca juga: Setelah Jadi Istri Kedua Selama 20 Tahun Kini Gugat Cerai, Nita Thalia: Saya Bertahan Karena Anak
Cari Salinan Asli
Gubernur Edy Rahmayadi menemui langsung demonstran penolak UU Cipta Kerja di depan Kantor Gubernur, Jalan Pangeran Diponegoro, Kota Medan, Selasa (13/10/2020).