Omnibus Law

Unggah Video Para Pemuda Telanjang Dada Dijemur di Lapangan Siang Hari, Fadli Zon: Pelanggaran HAM

Diduga pemuda yang berjumlah lebih dari 10 orang itu dijemur dengan telanjang dada dan tidur di tengah lapangan di salah satu kantor polisi.

Editor: Mohamad Yusuf
Warta Kota/Istimewa
Fadli Zon meminjam judul AA Navis untuk Robohnya BUMN Kami. 

Keributan itu disebabkan karena aparat terprovokasi oleh demonstran.

“Empat personel diganggu massa, saya yakin anak SMA atau SMK. Satu personel terprovokasi, kebetulan posisi saya pas di belakang personel itu. Mulai bentrok dan ricuh, saya ikut mundur bersama polisi, saya masuk ke aula DPRD,” kata ARN.

Ponsel Disita dan Dipukuli

Pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan polisi di Jalan Medan Medeka Barat, saat berusaha memasuki kawasan Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Aksi unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Ibu Kota Jakarta.
Pengunjuk rasa terlibat bentrok dengan polisi di Jalan Medan Medeka Barat, saat berusaha memasuki kawasan Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Aksi unjuk rasa menolak Undang-undang Cipta Kerja terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termasuk Ibu Kota Jakarta. (WARTA KOTA/HENRY LOPULALAN)

Namun ketika berlindung, ARN didatangi salah seorang aparat yang juga mulai menginterogasinya.

Aparat juga menyita ponsel milik ARN dan membawanya bersama demonstran lainnya. Ia rupanya dibawa ke lantai atas Gedung DPRD untuk diinterogasi.

ARN diminta mengaku sebagai provokator usai polisi melihat percakapan dari ponselnya.

"Mereka anggap chat saya dengan mahasiswi ini untuk provokasi demo Gedung DPRD jadi ricuh,” kata ARN.

Saat itulah ARN mengaku mengalami tindak kekerasan.

"Kepala dan muka saya beberapa kali dipukul sampai gagang kacamata saya patah," tutur ARN.

Setelah kejadian tersebut, ARN mengaku mengalami sesak napas akibat tendangan. Wajahnya juga lebam karena terkena pukulan.

Ia harus dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta.

Saat berada di rumah sakit, ARN sempat dijenguk oleh Direktur Kemahasiswaan UGM Suharyadi.

“Pak Haryadi minta saya tetap semangat tetap pikir positif. Saya ingin masalah ini cepat selesai dan bisa kuliah kembali,” ujar dia.

Polisi membantah

Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Kongres Serikat Buruh Indonesia dan Aliansi Buruh Banten Bersatu menggelar aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law di Jalan Daan Mogot, Rabu (7/10/2020).
Ribuan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Kongres Serikat Buruh Indonesia dan Aliansi Buruh Banten Bersatu menggelar aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Rabu (7/10/2020). (Wartakotalive.com/M Nur Ichsan Arief)

Polisi membantah telah melakukan pemukulan terhadap mahasiswa. Apalagi memaksa mereka mengaku sebagai provokator.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved