Pemkot Jakarta Timur Memfasilitasi Warga yang Terdampak Banjir dengan Manajemen PT KHong Guan
Pemkot Jaktim memfasilitasi terkait ganti rugi imbas banjir dengan ketinggian sekitar 1,5 meter yang merendam permukiman warga.
Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Agus Himawan
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ambruknya tembok PT Khong Guan di Gang Rukem, RW 08, Kelurahan Ciracas, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (10/10/2020) mengakibatkan rumah warga terendam banjir.
Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengatakan pihaknya memfasilitasi terkait ganti rugi imbas banjir dengan ketinggian sekitar 1,5 meter yang merendam permukiman warga.
"Sudah berkoordinasi dengan Camat Ciracas meminta pertanggungjawaban pihak PT Khong Guan akibat kerusakan yang dialami warga," kata Anwar, Senin (12/10/2020).
Baca juga: Komnas Perempuan Minta Pemerintah Lakukan Penangguhan Pelaksanaan Hukuman Mati di Indonesia
Baca juga: Band Kotak Manggung di Drive In Concert di Yogyakarta Akhir September 2020, Bagaimana Serunya?
Banjir yang lebih parah daripada biasanya itu dipicu ambruknya tembok PT Khong Guan. Puing tembok menutup saluran air warga menuju aliran Kali Cipinang sehingga debit air pun meluap.
“Karena tembok pabrik jebol menutup saluran (ketinggian air banjir) menjadi tidak bisa diprediksi oleh warga,” kata Anwar.
Alhasil dalam kunjungannya Minggu (11/10/2020) , Anwar mendapati sejumlah perabotan rumah tangga hingga surat-surat berharga milik warga rusak karena tak sempat diselamatkan.
Baca juga: Ada Tempat Isolasi Mandiri Pasien Covid-19 di TMII, Wisatawan Diminta Tidak Khawatir
Baca juga: Bikin Heboh, 16 ABG Tuban Pesta Seks di Kos-kosan Ada yang Masih di Bawah Umur
Anwar menuturkan pihaknya telah berkoordinasi dengan Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur untuk membangun sumur resapan dengan kedalaman 20 meter di permukiman RW 08.
Pembangunan tersebut bertujuan mengurangi banjir yang kerap merendam wilayah di RT 05 dan RT 10/RW 08 Kelurahan Ciracas karena kontur permukimannya yang lebih rendah.
"Insyaallah bisa meminimalisir genangan di RW 08. Paling tidak, air tidak masuk ke dalam rumah warga saat hujan dengan intensitas tinggi," tutur Anwar.
Baca juga: Polda Metro Jaya Kejar Penyebar Hoaks yang Ingin Melengserkan Presiden Jokowi Lewat Aksi Demo
Baca juga: VIDEO Kepada Hakim Vanessa Angel Mengaku Sedang Sakit Ketika Jalani Sidang Tuntutan
Sebelumnya, seorang warga, Fahrul (49) mengatakan peristiwa ambruknya tembok tersebut terjadi sekira pukul 20.30 . Akibatnya puing-puing tembok yang rubuh menutupi saluran air pemukiman warga.
Menurut Fahrul, ambruknya tembok itu membuat saluran air di permukiman warga yang menuju Kali Cipinang tertutup karena tertahan dari tumpukan puing yang membuat debit air meluap.
"Ketinggian air sekitar 1,5 meter. Padahal kalau hujan deras pun paling tinggi banjirnya hanya 60 sentimeter," kata Fahrul. Warga pun tidak sempat untuk menyelamatkan barang berharganya. Pasalnya mereka tidak menyangka ketinggian banjir kali ini mencapai lebih dari 60 sentimeter.
Baca juga: Kasus Covid-19 Indonesia Naik ke Peringkat 20 Dunia Usai Lewati Turki
Baca juga: Tewaskan Seorang Warga, Perizinan Residence Maut di Jagakarsa Belum Jelas
Menurut Fahrul, peristiwa itu juga berlangsung cepat. Banjir yang merendam rumah warga semakin parah seiring saluran air di pemukiman tersebut tertutup timbunan puing tembok.
"Sebelum tembok roboh tinggi air sudah sekitar 50 sentimeter, nah pas tembok roboh langsung cepat naik airnya,'' ujarnya.
Sementara itu warga lainnya, Muchtar Gading (42), mengatakan banjir yang merendam rumah warga di RT 05 dan RT 10 di RW 08, Kelurahan Ciracas terjadi begitu cepat.
Baca juga: 22 Oktober Rilis, Ponsel Flagship Huawei Mate 40 Series Quad Camera, Generasi Terakhir Chip Kirin?
Baca juga: Nurul Arifin: Proses Pembahasan RUU Cipta Kerja Transparan dan Sudah Sesuai Aturan