Isu G30S PKI
Anak Petinggi PKI Dengan Anak Jenderal Korban G30S/PKI Ternyata Bersahabat Akrab
Ternyata anak petinggi PKI ini bersahabat dekat dengan anak Mayjen D.I Panjaitan dan anak pahlawan revolusi lainnya. Mengapa itu bisa terjadi?simak ya
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Peristiwa G30S/PKI sudah lama lewat. Kini anak-anak pahlawan revolusi dan anak petinggi PKI pun bahkan telah menjalin hubungan persahabatan.
Svetlana Njoto, anak dari salah satu petinggi PKI, yakni Njoto, menceritakn itu dalam Simposium Nasional 65.
Ucapan Svetlana Njoto ditayangkan di akun YouTube SPASI dengan judul Persahabatan Svetlana Njoto (Anak Njoto, Petinggi PKI) & Catherina Pandjaitan (Anak D.I Pandjaitan).
Kedekatan dan persahabatan Svetlana Njoto dengan anak-anak pahlawan revolusi atau korban peristiwa G30S/PKI terjadi lantaran mereka sama-sama bergabung dalam Forum Silaturahmi Anak Bangsa.
Baca juga: Moeldoko: Kalau Kewaspadaan Kebangkitan PKI Dibangun untuk Menakutkan, Pasti Ada Maksud Tertentu
Svetlana Njoto bergabung dalam forum itu beberapa tahun yang lalu.
"Saya bergabung dengan teman-teman yang lain, teman-teman yang orangtuanya pernah mengalami konflik di negara ini, dengan putra putri jenderal pahlawan revolusi, dengan putra Kartosuwiryo, cucu Daud Bereuh, dengan banyak sekali pihak yang lain," kata Svetlana.
"Itu dalam prosesnya membangun persahabatan antara saya dengan teman-teman yang lain, khususnya dengan putra-putri jenderal revolusi, seperti dengan ibu catherine, dia sudah seperti kakak saya sendiri, juga dengan mbak nanik sutoyo, mba amelia," lanjut Svetlana.
"Orang-orang melihat persahabatan saya dengan catherine itu agak terheran-heran juga, karena Catherine itu seringkali menganggap saya seperti, benar-benar mengurus saya seperti seorang kakak mengurus adiknya. Dia akan membetulkan pakaian saya, memberi saya syal kalau saya kedinginan, memberi saya sarung tangan, dan sebagainya," kata Svetlana.
Selain itu, Svetlana juga menceritakan beban terberatnya setelah peristiwa G30S/PKI.
Baca juga: Anies Baswedan: Api Boleh Membakar Halte, tapi Semangat Membangun Kembali demi Warga Tak Ikut Hangus
Dia mengakui bahwa hidupnya sangat tertutup dan harus berbohong sampai reformasi terjadi di Indonesia.
"Beban saya terberat yang barangkali tidak pernah diketahui teman-teman adalah ketika saya harus menyembunyuikan identitas diri saya. Saya dilarang menggunakan nama saya oleh ibu saya. Nama saya Svetlana, sangat rusia. , ibu saya takut, jadi saya harus membuang nama saya," kata Svetlana.
"Kedua, karena kemudian ayah saya hilang dan ibu saya ditahan, saya tinggal dengan orang-orang lain, keluarga yang berbaik hati mau menerima kami. Tapi satu-satunya balas budi yang bisa saya berikan adalah tidak memberitahukan kepada siapapun siapa saya. Jadi saya menyembunyikan semua itu bukan karena saya takut, tapi karean sayajuga bangga jadi anak bapak saya, tapi saya juga harus menjaga mereka-mereka yang sudah sudi merawat kami. Saya dan adik-adik saya, ada tujuh bersaudara dan saya adalah sulung. saya 9 tahun waktu itu," kata Svetlana.
"Saya menjaga supaya jangan sampai mereka yang merawat saya terkena dampak dari stigma yang diberikan kepada saya," kata Svetlana.
MELIHAT PERISTIWA G30S/PKI DARI SUDUT LAIN
Sementara itu, Peristiwa G30S/PKI dapat dipotret dari berbagai sudut pandang.