Banjir Jakarta
BPBD Jakarta Keluarkan Peringatan Dini Bencana Banjir Hari Ini, Ini yang Harus Dilakukan Warga DKI
BPBD DKI Jakarta melalui akun Twitter resminya pada Sabtu (10/10/2020) malam mengeluarkan peringatan dini bencana adanya potensi banjir.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Warga DKI Jakarta, khususnya yang tinggal di bantaran kali yang menjadi langganan banjir, diingatkan untuk mewaspadai potensi banjir.
Peringatan dini akan adanya potensi banjir itu dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, semalam.
BPBD DKI Jakarta melalui akun Twitter resminya pada Sabtu (10/10/2020) malam mengeluarkan peringatan dini bencana atau disaster early warning system (DEWS), adanya potensi banjir.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam video yang diunggah BPBD Jakarta di akun Twitter resminya @BPBDJakarta pada Sabtu pukul 23.15 WIB.
Dalam video tersebut disampaikan pada Sabtu pukul 21.00 WIB, ketinggian Pos Angke Hulu 155 centimeter atau dalam status waspada/Siaga 3.
• Semalam Luapan Kali Krukut Merendam Permukiman di Cilandak Timur, Warga Bertahan di Lantai Dua
• Korban Meninggal saat Banjir di Jagakarsa Pada Sabtu Malam Tertimpa Rumah yang Ambruk
Karena itu BPBD DKI Jakarta mengimbau kepada warga Jakarta yang ada di bantaran sungai agar berhati-hati terhadap bahaya banjir yang terjadi di wilayah tersebut.
BPBD DKI imbau masyarakat waspadai ancaman perubahan cuaca ekstrim
Sebelumnya, BPBD DKI Jakarta meminta masyarakat, camat, dan lurah di wilayah Jakarta mewaspadai potensi bencana akibat perubahan cuaca ekstrim "La Nina".
"Kami mengimbau agar masyarakat dapat waspada dan menjaga diri dari hujan angin," kata Pelaksana tugas Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (3/10/2020).
• Banjir dan Tanah Longsor Terjang Kawasan Jagakarsa, Seorang Wanita Hamil Meninggal Dunia
Sabdo juga meminta organisasi pemerintah daerah (OPD) dan pemangku kepentingan daerah menyiagakan Pekerja Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU), Satgas Banjir/Dinas SDA kecamatan.
"Masyarakat dapat menghubungi 112 apabila membutuhkan bantuan," ujar Sabdo.
Berdasarkan keterangan tertulis dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dijelaskan Sabdo, anomali iklim La Nina sedang berkembang hingga akhir September 2020.
eputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal mengungkapkan BMKG dan pusat layanan iklim lainnya seperti NOAA (Amerika Serikat), BoM (Australia), JMA (Jepang) memperkirakan La Nina dapat berkembang terus hingga mencapai intensitas La Nina Moderate pada akhir 2020.
• VIDEO: Babinsa dan Bhabinkamtibmas Dikerahkan Bantu Penanganan Banjir di Jakarta Timur
"Diperkirakan akan mulai meluruh pada Januari-Februari dan berakhir di sekitar Maret-April 2021," tutur Herizal.
Sesuai catatan historis, La Nina dapat menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi jumlah curah hujan bulanan di Indonesia hingga 40 persen di atas normal.
"Namun, dampak La Nina tidak seragam di seluruh Indonesia," ungkap Herizal.
Pada Oktober-November, peningkatan curah hujan bulanan akibat La Nina dapat terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Sumatera.
• Jakarta Timur Tambah Penampungan Korban Banjir Demi Mengurangi Penularan Covid19
Peningkatan curah hujan seiring dengan awal musim hujan disertai peningkatan akumulasi curah hujan akibat La Nina berpotensi menjadi pemicu terjadinya bencana hidro-meteorologi seperti banjir dan tanah longsor. (Antaranews)