Demo Buruh
141 Pendemo Tolak Omnibus Law di Karawang Diamankan, 48 Positif Narkoba Usai Tes Urine
Sebanyak 141 orang diamankan Polres Karawang saat unjuk rasa penolakan Omnibus Law, beberapa di antaranya positif narkoba.
Penulis: Joko Supriyanto |
WARTAKOTALIVE.COM, KARAWANG - Tak disangka, dari ratusan pendemo yang diamankan polisi, 48 orang di antaranya dinyatakan positif narkoba.
Yang lebih memprihatinkan lagi, dari jumlah yang diamankan polisi itu, beberapa di antaranya berstatus pelajar dan masih di bawah umur.
Sebanyak 141 orang diamankan Polres Karawang saat unjuk rasa penolakan Omnibus Law yang digelar di Kabupaten Karawang, beberapa di antaranya bahkan ada yang positif narkoba.
Video: Mobil Kapolres dan Dandim Bekasi Jadi Sasaran Pelemparan
Hal itu dibenarkan oleh Kasat Narkoba Polres Karawang, AKP Aji Setiaji.
Ia mengatakan, dari ratusan orang yang diamankan Polres Karawang, 48 di antaranya positif narkoba. Hal ini diketahui usai dilakukan test urine.
"Iya ada 48 yang positif dari hasil tes urine," kata AKP Aji, Jumat (9/10/2020).
• Berniat Ikut Demo, Puluhan Pelajar dari Karawang Diamankan Polisi di Pasar Ular Koja
• Tak Demo ke Ibu Kota, Buruh Karawang Gelar Aksi Mogok Kerja Tolak Omnibus Law
Dikatakan Aji, ratusan orang yang diamankan banyak di antaranya berstatus pelajar dan di bawah umur.
Mereka diamankan di beberapa titik saat Polres Karawang melakukan pengamanan aksi demo.
"Banyak yang masih di bawah umur. Jadi kami kirim untuk rehab," katanya.
Sedangkan Kasat Reskrim Polres Karawang, AKP Oliestha Ageng mengatakan, dari 141 orang yang diamankan dalam aksi demo Omnibus Law, ia memastikan tidak ada buruh yang diamankan, kebanyakan di antaranya merupakan pelajar.
"Jadi banyaknya pelajar. Bahkan 11 di antaranya masih duduk di bangku SMP dan 23 orang lainnya sudah lulus sekolah, tapi tidak ada buruh kami pastikan," katanya.
Ratusan remaja yang diamankan itu, dikatakan Oliestha diduga akan melakukan kerusuhan, untuk itu pihaknya melakukan penangkapan untuk tindak lanjut kedatangan mereka ke lokasi demo.
Sebab beberapa percakapan dari media sosial milik beberapa pelajar ini, mereka berencana akan melakukan keributan.
Namun pihaknya hingga saat ini masih menelusuri informasi tersebut.