Berita Bekasi
Mau Ikut Aksi Tolak RUU Omnibus Law Cipta Kerja, Kantor Sekretariat Buruh di Bekasi Dijaga Aparat
Penjagaan ketat aparat di kantor sekretariat itu guna mencegah massa buruh berangkat menuju ke Gedung DPR RI Jakarta.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Seluruh kantor sekretariat buruh atau pekerja di wilayah Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi dijaga ketat aparat Kepolisian dan TNI, pada Senin (5/10/2020).
Penjagaan ketat itu ditenggarai untuk mencegah massa buruh atau pekerja Bekasi ikut aksi penolakan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) di Gedung DPR RI Jakarta.
"Jadi semua (kantor) sekretariat buruh di Bekasi itu ditongkrongin TNI dan Polisi," kata salah satu buruh di Bekasi, saat dihubungi, pada Senin (5/10/2020).
Pria yang minta namanya tidak disebutkan menyebut penjagaan ketat aparat di kantor sekretariat itu guna mencegah massa buruh berangkat menuju ke Gedung DPR RI Jakarta dalam melakukan aksi penolakan RUU Omnibuslawa Cipta Kerja.
Bahkan tak tanggung-tanggung, penjagaan dengan mengerahan jumlah pasukan yang cukup banyak. Misalnya saja di Sekertariat Omah Buruh MM2100 ada empat pleton.
"Jadi semua sekretariat buruh di Bekasi itu ditongkrongin. Engga tahu saya apa maksud tujuannya, tapi yang jelas ini menghalangi biar tidak ikut aksi ke Jakarta," jelas dia.
Tak hanya itu, sambung pria itu, aparat juga melakukan penyekatan serta penjagaan di area kawasan industri serta titik pembatasan menuju ke Jakarta.
Hasilnya, para buruh yang kedapatan hendak menuju ke Jakarta diberhentikan dan disuruh putar arah.
"Makanya yang lolos itu mereka yang tidak pakai atau bawa atribut serikat. Kalau pakai pasti kena cegat, saya ini bisa lolos 50 motor karena engga pakai atribut. Tapi ya itu di DPR juga tahan engga bisa masuk area," tutur dia.
Hingga siang pukul 12.00 WIB, ribuan buruh itu tertahan di Kawasan Industri MM2100 dan EJIP Cikarang, Kabupaten Bekasi.
Terlihat mobil komando, kendaraan, serta bus-bus beratribut seringkat terparkir di jalanan kawasan industri tersebur.
Nampak, aparat Kepolisian dan TNI berjaga-jaga. Para buruh juga terlihat duduk di jalanan.
• Sebagian Ruas Jalur Tol Jakarta-Cikampek Ditutup Jasa Marga, Ada Proyek Rekonstruksi Rigid Pavement
• Pembunuh Warga Sipil di Yahukimo Papua Diringkus, Dalangnya Pecatan TNI yang Jualan Amunisi
Sebelumnya, sebanyak 5.000 buruh atau pekerja Kota dan Kabupaten Bekasi ikut bergabung dalam aksi unjuk rasa penolakan Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker) di Gedung DPR RI, Jakarta, pada Senin (5/10/2020).
"Iyaa ikut hari ini ke Jakarta ke Gedung DPR RI, jam 9 berangkat," kata Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Bekasi Suparno, saat dikonfirmasi, pada Senin (5/10/2020).
Suparno mengungkapkan total pekerja di Kabupaten dan Kota Bekasi yang berangkat menuju ke Jakarta ada sebanyak 5.000. Jumlah itu tergabung dalam satu kesatuan aliansi.