Otomotif
Ini 10 Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta, dari Avanza sampai Terios, dari Keluaran 2010 sampai 2017
Dengan bujet Rp 100 juta Anda bisa mendapat banyak pilihan mobil bekas, dari mulai jenis MPV, SUV, LCGC, hingga sedan. Berminat?
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kebutuhan akan kendaraan roda empat alias mobil tetap ada, meskipun sedang dilanda pandemi Covid-19.
Apalagi kebutuhan akan mobil bekas atau seken. Sebab, mobil bekas harganya lebih terjangkau dan pilihannya juga lebih banyak.
Anda hanya punya bujet Rp 100 Juta? Tak masalah!
• Meluncur Pertengahan Bulan Ini, Cukup Rp 5 Juta Sudah Bisa Pesan Kijang Innova Terbaru
• Rumor Munculnya Kijang Innova Facelift, Diskon Innova TRD dan Reguler Tembus Rp 25 Juta
Dengan modal Rp 100 juta, banyak mobil bekas di pasaran yang harganya di bawah angka tersebut.
Kondisi yang ditawarkan juga beragam.
Memang, kebanyakan mobil bekas di bawah Rp 100 juta adalah mobil-mobil yang usianya di atas lima tahun.
Bahkan, tak sedikit juga yang merupakan produksi 2010.
Namun, tak selamanya mobil bekas itu kondisinya kurang layak.
Banyak juga mobil bekas yang diunggah di situs jual beli online memiliki kondisi yang cukup baik, seperti surat-surat lengkap, pajak hidup, kondisi mesin baik, dan lainnya.
• Tunai atau Kredit, Honda Forza dan Honda PCX Hybrid Diskon Rp 11 Juta, DP Cuma Rp 4,5 Juta
• Antusiasme Tinggi, Program Tukar Tambah Mobil Suzuki Digelar lagi, Ada Extra Cashback Rp 4 Juta
Harga terjangkau
Herjanto Kosasih, Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, mengatakan, yang lebih dibutuhkan konsumen saat ini adalah memiliki mobil yang harganya terjangkau dan bisa berhemat.
“Yang penting harganya di bawah Rp 100 juta itu paling diminati, mau itu MPV, SUV, sedan, LCGC pasti laku. Apalagi bisa dikredit,” kata Herjanto, saat dihubungi Kompas.com, beberapa waktu lalu.
Namun, saat membeli mobil bekas sebaiknya juga memastikan kondisinya masih bagus dan layak untuk digunakan.
“Jadi, kalau membeli mobil bekas sebaiknya membawa orang yang ahli agar bisa dipastikan kondisi mobil yang akan dibeli,” jelas Herjanto.
Menurut dia, menjadi persoalan yang lumrah jika mobil bekas yang dibeli memerlukan sejumlah perbaikan.
Hanya saja, perbaikan yang dilakukan sebisa mungkin tidak terlalu parah sehingga tidak menguras dana yang tersedia.