Virus Corona
Relawan Medis Wisma Atlet: Mau Percaya Covid-19 Atau Tidak, Tetap Pakai Masker dan Jaga Jarak
Dr Debryna, tim relawan medis Wisma Atlet, angkat bicara perihal ada masyarakat yang percaya dan tidak akan bahaya Covid-19.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Dr Debryna, tim relawan medis Wisma Atlet, angkat bicara perihal ada masyarakat yang percaya dan tidak akan bahaya Covid-19.
Menurut Debryna, tidak penting untuk memperdebatkan hal tersebut.
Terpenting, kata Debryna, yang harus dilakukan oleh kedua kubu tersebut adalah tetap menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
• Begini Cara Napi Asal Cina Kabur dari Lapas Tangerang, Gali Lubang Tiap Pukul 22.00 Hingga 05.00
Yakni, menggunakan masker dan tetap jaga jarak.
Hal itu ia ungkapkan saat berbincang dengan Jubir Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Broto Asmoro, melalui siaran kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (2/10/2020).
"Kita lihat ada semacam dua kubu, antara kubu yang benar-benar percaya dan kubu yang tidak percaya."
• Cai Changpan Sempat Ajak Kabur Rekan Satu Selnya, Lawa Bawa Handphone Temannya dan Kabur ke Hutan
"Sebenarnya pesan kami sama untuk kedua kubu, pakai masker dan jaga jarak," kata Debryna.
"Jadi peduli kalian sangat percaya atau tidak percaya, lakukan itu saja, pakai masker dan jaga jarak," tambahnya.
Dr Debryna menuturkan, menggunakan masker dan tetap menjaga jarak sangat penting untuk mencegah penularan Covid-19 semakin meluas.
• Segmen Pemilih Sudah Dikuasai PKS, Partai Ummat Amien Rais Diprediksi Layu Sebelum Berkembang
Sehingga, ia memberi saran agar masyarakat yang percaya dan tidak percaya tetap menggunakan masker saat beraktivitas.
"Enggak percaya tapi kalau pakai masker dan jaga jarak it's okay."
"Mau percaya berlebihan, mau ditambah face shield, ditambah APD, mau handscoon, enggak masalah. Yang pentig pakai masker dan jaga jarak," tegasnya.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 2 Oktober 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 76.187 (25.6%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 44.341 (15.6%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 23.308 (7.6%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 23.078 (7.9%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 15.772 (5.6%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 10.513 (3.6%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 10.479 (3.7%)
BALI
Jumlah Kasus: 9.149 (3.1%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 9.101 (3.0%)
RIAU
Jumlah Kasus: 8.068 (2.5%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 6.587 (2.1%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 6.504 (2.2%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 6.207 (2.1%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 5.825 (1.9%)
ACEH
Jumlah Kasus: 4.854 (1.5%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 4.530 (1.6%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 3.720 (1.3%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 3.372 (1.2%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 2.989 (1.0%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 2.976 (1.0%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 2.775 (0.9%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 2.700 (0.9%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 2.273 (0.8%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 2.213 (0.7%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 2.074 (0.7%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 1.017 (0.3%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 932 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 809 (0.2%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 722 (0.2%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 590 (0.2%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 558 (0.2%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 450 (0.1%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 439 (0.1%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 387 (0.1%). (Fransiskus Adhiyuda)