Virus Corona Jabodetabek

Bawa Pasien Virus Corona ke RS Rujukan, Dinas Perhubungan DKI Jakarta Modifikasi Bus Sekolah

UPAS Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memodifikasi bus sekolah untuk mengangkut pasien virus corona atau Covid-19 ke rumah sakit rujukan.

Penulis: Junianto Hamonangan |
Warta Kota/Junianto Hamonangan
UPAS Dinas Perhubungan DKI Jakarta memodifikasi bus sekolah yang dipakai mengangkut pasien virus corona atau Covid-19 ke rumah sakit rujukan. Di bagian dalam bus sekolah ini dipasang sekat antara ruang penumpang dan sopir. 

WARTAKOTALIVE.COM, KRAMATJATI - Unit Pengelola Angkutan Sekolah (UPAS) Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta memodifikasi bus sekolah untuk mengangkut pasien virus corona atau Covid-19 ke rumah sakit rujukan.

Kepala UPAS Dishub DKI Jakarta Ali Murthado mengatakan,  pihaknya melakukan modifikasi khusus untuk bus sekolah yang digunakan untuk mengangkut pasien terkonfirmasi Covid-19.

"Kabin antara penumpang dengan pengemudi kita beri sekat, menghindari kontak langsung antara pasien yang terkonfirmasi dengan sopir," kata Ali, Rabu (30/9/2020).

Menurut Ali, sekat yang digunakan jadi pemisah itu berguna untuk mengurangi beban psikologis sopir saat membawa pasien terkonfirmasi agar tidak terpapar Covid-19.

Pasalnya, sopir bus sekolah berbeda dengan sopir ambulans yang memang memiliki kemampuan penanganan medis dan secara mental lebih siap bertugas membawa pasien virus corona.

1.468 Pasien Virus Corona Diantar Pakai Bus Sekolah ke Tempat Isolasi dan Rumah Sakit Rujukan

7 Pasien Virus Corona di Sawah Besar Naik Bus Sekolah saat Dievakuasi ke Wisma Atlet

Pasien positif virus corona atau Covid-19 di Puskesmas Sawah Besar, Jakarta Pusat, dibawa menggunakan bus sekolah ke RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Sabtu (26/9/2020).
Pasien positif virus corona atau Covid-19 di Puskesmas Sawah Besar, Jakarta Pusat, dibawa menggunakan bus sekolah ke RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Sabtu (26/9/2020). (Warta Kota/Desy Selviany)

“Sopir bus sekolah tidak terbiasa mengangkut pasien sehingga mereka tentu memiliki beban psikologis,” kata Ali.

Selain penyekatan, pendingin ruangan juga tidak lagi dipakai dan diganti kipas angin. Kemudian ditambah ventilasi udara di dalam bus sekolah.

"Ini saran dari tim medis karena bus kita kan bukan ambulans, jadi dimodifikasi," ujarnya.

Ali menambahkan, setiap pengemudi yang  mengantarkan pasien terkonfirmasi Covid-19, wajib menjalani proses dekontaminasi atau penyemprotan disinfektan.

Takut Jadi Gunjingan, Pasien Covid-19 Memilih Dijemput Bus Sekolah

Ada 17 Pasien Covid-19 dari 2 Puskesmas Dievakuasi ke Wisma Atlet Gunakan Bus Sekolah

Dekontaminasi dilakukan untuk memastikan tidak ada virus yang menempel di bus dan tubuh sopir bus setelah menjalankan tugas membawa pasien terkonfirmasi ke sejumlah rumah sakit rujukan.

"Awak bus kita seleksi berdasarkan usia, maksimal 40 tahun. Kita upayakan yang belum berkeluarga. Lalu keterampilan, kepiawaian dalam membawa bus," tutur Ali.

Seperti diberitakan sebelumnya,  UPAS Dinas Perhubungan DKI Jakarta telah mengantarkan 1.468 pasien positif virus corona atau Covid-19 ke tempat isolasi yang ditunjuk Pemprov DKI Jakarta.

Kepala UPAS Dinas Perhubungan DKI Jakarta Ali Murthado mengatakan, saat pandemi Covid-19 membuat bus sekolah yang biasa membawa para pelajar beralih mengantarkan pasien Covid-19.

"Sampai saat ini sudah sebanyak 1.468 pasien positif Covid-19 yang kita bawa, ini jumlah dari bulan Maret 2020 saat pandemi sampai tanggal 26 September," kata Ali, Minggu (27/9/2020).

VIDEO: Dishub DKI Kerahkan 50 Bus Sekolah untuk Angkut Penumpang KRL

VIDEO: Bus Sekolah Dimodifikasi Untuk Angkut Pasien Covid-19

Ali mengatakan, jumlah tersebut akumulasi warga yang terkonfirmasi Covid-19 di DKI Jakarta dan tidak bisa menjalani isolasi mandiri di rumah berdasarkan pemeriksaan tim medis.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved