Berita Internasional
Kisah Kakek 72 Tahun Nekat Bunuh Menantu karena Merasa Dikhianati, Putri Kesayangannya Diselingkuhi
Ini kisah seorang kakek berusia 72 tahun yang nekat membunuh menantunya karena merasa dikhianati.
Tuppani mencoba meyakinkan mertuanya, kalaupun perceraian harus terjadi dia tidak akan meminta hak asuh anak.
• Satpol PP Gerebek Kafe Broker di Bekasi Selatan, Viral Pengunjungnya Tak Mau Pakai Masker
Kesabaran Tan akhirnya habis ketika dia dan putrinya hanya mendapatkan separuh uang dari hasil penjualan perusahaan yang dipimpinnya.
Tuppani adalah sosok yang mendesak Tan untuk menjual perusahaan yang dirintis dengan susah payah pada tahun 1974 oleh Tan.
Adapun alasan penjualan karena kondisi keuangan perusahaan yang tidak begitu sehat.
Tan yang mengakui kemampuan berbisnis Tuppani, memilih mempercayakan segalanya kepada si menantu.
• Miliki Ekosistem Alam Unik, PTFI Terapkan Metode Plasma Nutfah di Lahan Eks Tambang Terbuka Grasberg
Tan semakin yakin bahwa sejak awal Tuppani telah merencanakan untuk menceraikan putrinya, merebut kendali perusahaan, dan mengambil hak asuh anak.
Kondisi kesehatan fisik dan mentalnya merosot dan dia mengalami susah tidur.
Pada siang hari, Tan sedang dalam perjalanan menuju ke kantornya ketika dia melihat menantu sedang makan siang di kedai kopi di Jalan Telok Ayer.
Setibanya di kantor, pelaku menuju ke dapur mengambil sebuah pisau.
Sesampainya di kedai kopi Tan menghampiri Tuppani dan berkata, “Kamu memang keterlaluan.”
Tak lama kemudian dia mengeluarkan pisau dari tas dan menghunuskannya ke dada korban tiga kali.
• Aktris Jepang Yuko Takeuchi Ditemukan Meninggal Dunia di Rumahnya, Akibat Bunuh Diri?
Tuppani sempat coba berlari dengan luka tusuk di dadanya, tapi akhirnya jatuh pingsan di restoran sebelah di Jalan Boon Tat dan meninggal dunia di tempat.
Tan kemudian menendang wajah menantunya itu dua kali dan menghalau kerumuman yang kaget bukan kepalang melihat apa yang baru terjadi.
Pengusaha perkapalan itu memberitahu kerumunan, "Ini menantu saya, tidak perlu tolong dia, dia pantas mati."
Tan dengan tenang meletakkan pisau di samping meja dan kemudian duduk menunggu kedatangan polisi.
• Bayi Irish Bella dan Ammar Zoni Dapat Pujian dari Warganet: Bayi Terganteng Abad Ini