Pendidikan
ISTN Lantik 188 Apoteker Baru Bagi Dunia Farmasi Indonesia Secara Daring
Ini merupakan kali pertama sumpah apoteker dilaksanakan melalui daring, dengan tidak mengurangi inti dari pelaksanaan sumpah apoteker,
Penulis: MNur Ichsan Arief | Editor: MNur Ichsan Arief
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Fakultas Farmasi Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN) sukses melaksanakan sumpah apoteker angkatan 37 secara daring kepada 188 apoteker baru di ruang serbaguna Fakultas Farmasi, ISTN.
Sejumlah jajaran pimpinan ISTN turut hadir diantaranya, Dekan Fakultas Farmasi ISTN Dr. Refdanita, MSi., Apt, Rektor ISTN Dr. Lili Musnelina, MSi., Apt, Ketua Majelis Tinggi ISTN Dr. Ir. Bambang Subiyanto, Ketua Yayasan Perguruan Cikini Ir. Budiono Kartohadiprodjo,
Selain itu ikut hadir Ketua PD IAI DKI Jakarta Apt. Muhamad Yamin, M.Farm, Wakil Sekjen PP IAI Apt. Lilik Yusuf Indrajaya, SE,Ssi, MBA dan Ketua Komite Farmasi Nasional Drs. Apt. Purwadi, MM., ME.
Pembacaan sumpah apoteker dipimpin oleh Ketua Komite Farmasi Nasional, Drs. Apt. Purwadi, MM.,ME, dengan disaksikan para rohaniwan, seluruh tamu undangan dan keluarga para calon apoteker melalui live streaming.
Ini merupakan kali pertama sumpah apoteker dilaksanakan melalui daring, dengan tidak mengurangi inti dari pelaksanaan sumpah apoteker, penyelenggara telah memastikan kehadiran dan pelafalan meskipun melalui daring.
Seluruh calon apoteker mengenakan jas praktik apoteker berwarna putih dan dilaksanakan di rumah masing-masing secara daring.
Dalam sambutannya, Rektor ISTN, Lili Musnelina menyampaikan bahwa di masa pandemi covid19 ini banyak sekali memberi hikmah kepada kita semua, orang menjadi . semakin sadar betapa pentingnya arti kesehatan.
“Dalam masa pandemi ini ada tantangan lain yang sangat mendesak yaitu adanya kebutuhan vaksin untuk mengatasi covid19, tidak ada profesi yang memiliki kemampuan untuk menemukan vaksin, apoteker adalah profesi yang diharapkan mampu menemukan vaksin tersebut”, kata Lili Musnelina dalam keterangan persnya, Sabtu (26/9/2020).
Selain itu, hikmah lainnya di masa pandemi Covid-19 ini yangharus dipetik pada dunia pendidikan yaitu menjadikan teknologi akrab dalam pelaksanaan akademik.
“Kecenderungan meningkatnya pemanfaatan informasi dan teknologi yang juga akan dialami di dunia kefarmasian di tempat nantinya saudara bekerja, menjadi tantangan sendiri yang harus saudara hadapi, oleh karena itu jangan menjadi apoteker yang gagap teknologi”, ujar rektor ISTN kepada para apoteker baru.
Acara lain yang juga ditunggu-tunggu adalah pemberian penghargaan bagi apoteker dengan nilai ujian kompetensi terbaik, Moch. Hafizh meraih nilai ujian kompetensi apoteker Indonesia (UKAI) terbaik kedua dengan nilai 81,00 dan IPK 3,96.
Sedangkan nilai ujian kompetensi terbaik pertama diraih oleh Gilbert Keith Ferdy dengan nilai UKAI 84,50 dan IPK 3,92.