Pembunuhan

Pengusaha Jual Beli Mobil Ditemukan Tewas di Jurang, Polisi Menduga Pelaku Lebih dari 3 Orang

Kematian asiong mungkin ada yang berkaitan dengan orang-orang yang mencari dia (Asiong) pada tanggal 16 September 2020 di tempat hiburan.

istimewa
Lisa, istri Asiong, menceritakan kepergian suaminya, hingga ditemukan tewas di jurang. 

WARTAKOTALIVE.COM, MEDAN -- Jasad Mr X yang dibuang di kawasan Hutan Tahura di Kabupaten Tanah Karo akhirnya berhasil diketahui identitasnya.    

Polisi bahkan telah menangkap beberapa pelaku pembunuhan yang diduga lebih dari seorang.

Dari informasi yang berhasil dihimpun Tribun Medan, para pelaku diperkirakan lebih dari dua orang.

Pembunuhan dan Mutilasi Manajer HRD Rinaldi Direncanakan Rapi dan Matang

Motif Pembunuhan Disertai Mutilasi terhadap Manajer HRD, Pelaku Ingin Kuasai Uang di ATM Korban

Terduga pelaku itu ditangkap secara terpisah dikawasan Desa Makmur Sibolangit dan Pancurbatu, Deliserdang, Senin (21/9/2020).

Dirreskrimum Poldasu Kombes Irwan Anwar yang dikonfirmasi wartawan membenarkan, adanya penangkapan terhadap pelaku pembunuhan Asiong, Senin (21/9/2020).

Ketika ditanya ada tiga orang tersangka yang ditangkap, Kombes Irwan Anwar mengatakan, bukan tiga orang tapi banyak dan masih pengembangan.

"Bukan tiga orang, banyak. Dan masih dalam pemeriksaan dan pengembangan, akan dirilis,” kata Kombes Irwan Anwar ketika ditanya tiga tersangka yang ditangkap.

Dapat Grasi dari Jokowi, Mantan Gubernur Riau Annas Maamun Bebas dari Lapas Sukamiskin

Namun, polisi berpangkat perwira melati tiga dipundaknya itu belum bersedia menyebut identitas para terduga tersangka serta motif pembunuhan.

Hingga kini polisi masih melakukan pengembangan atas kasus yang menimpa Asiong.

Sebelumnya, jenazah Asiong ditemukan dengan sejumlah luka-luka.

Tidak hanya lembam di bagian muka, sejumlah luka lainnya juga terdapat pada jasad korban.

"Ada luka di muka, goresan di pipi, badan lembam dan bagian pahanya kayak dibakar hidup-hidup," ujar istri korban yang bernama Lisa saat ditemui Tribun Medan di Yayasan Angsapura Jalan Asia Medan, Senin (21/9/2020).

Kuat dugaan Asiong merupakan korban penganiayaan.

Update Banjir Bandang Cicurug Sukabumi, Sementara Ada 12 Desa Terdampak 200 Lebih Rumah Rusak

Kronologi Versi Istri Korban

 Lisa yang diwawancarai awak media pada Senin (21/9/2020) mengatakan, kematian suaminya mungkin ada yang berkaitan dengan orang-orang yang mencari dia (Asiong) pada tanggal 16 September 2020 di tempat hiburan.

"Udah gitu pas di tanggal 17 itu, sekitar pukul 18.00 WIB, suami saya pergi dari rumah gak pulang lagi sampai tanggal 19 September kemarin baru dapat kabar.

"Saya tanya sama temennya partner jual mobil itu, dikasih tau, itupun dia dapat info dari group, group badminton, adalah foto suami yang tidak bernyawa.

Sudah gitu diberitakan ciri-cirinya ada pupil di bagian punggung sebesar biji kacang, langsung saya tandai itu suami saya," ujarnya.  

Lisa mengaku dirinya lebih yakin saat ditemukan tanda bekas operasi di bagian perut suaminya tersebut.

"Terus saya tandai juga di perut ada bekas operasi," ungkapnya.  

Saat ditanya kronologi yang diketahuinya, Lisa menuturkan bahwa berawal di koktong, sekitar pukul 12.00 WIB, suaminya pergi dari rumah.

"Setelah pergi, habis itu kutelpon. Dia bilang mau ke showroom ambil mobil, ada yang mau beli mobil.

Sekitar pukul 13.00 WIB, suami saya kirim pesan dari WhatsApp. Dia suruh sembahyang. 'cepat sembayang dulu biar lewat terios ini'," katanya.

Lebih lanjut dikatakan Lisa, udah gitu pas hari itu juga di rumah ada renovasi kanopi.

"Sekitar pukul 15.00 WIB, itu udah siap renovasinya, tukangnya minta duit.

Jadi saya telpon enggak diangkat dua kali.

Terus anak kami paling besar chat papinya dan dibalas.

Kok aku telpon chating gak dibalas.

Sekitar pukul 16.00 WIB, itu dia bales WhatsApp saya, ia bilang sedang lobi loh," sebutnya.

Masih dikatakan Lisa, Asiong sempat pulang ke rumah sekitar pukul 16.30 WIB.

"Dia pulang, terus saya tidur, pas bangun suami udah pergi.

Saya tanya anak-anak ke mana, enggak ada yang tahu.

Sekitar pukul 19.00 WIB, kutelpon untuk jemput anak-anak, namun tidak diangkatnya," ucapnya.

Lisa menjelaskan, status WhatsApp suaminya terakhir online pukul 18.45 WIB.

"Setelah dari itu kuhubungi gak diangkat. Sampai pukul 01.00 WIB dini hari, hape WA-nya udah mati.

Dia pergi tanggal 17 September, namun di tanggal 18 September sekitar pukul 03.00 WIB, saya mendengar ada suara kayak nyelekat nyamuk pake reket nyamuk.

Biasanya suami saya di bawah nyelekat nyamuk dulu baru masuk kamar.

Jadi udah kedengaran suara, dalam hatiku udah pulangnya ini.

Jadi kutunggu, namun kok gak naik-naik.

Perasaanku dia udah buka pintu, tapi pintunya gak terbuka dan gak ada dia," ucapnya sembari bermohon agar pihak kepolisian berhasil mengungkap kasus yang menimpa suaminya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Polsekta Berastagi mendapatkan laporan adanya informasi yang didapat dari Kapolsekta Berastagi Kompol L Marpaung, bahwa adanya temuan mayat.

"Awalnya kita mendapatkan informasi adanya penemuan jenazah ini dari masyarakat sekira pukul 12.00 WIB. Lokasinya tepatnya dua kilometer sebelum Desa Doulu," ujar Marpaung.

Dirinya mengungkapkan, lokasi penemuan jenazah yang masih belum diketahui identitasnya ini berada di jurang yang berada di sebelah kanan jalan menuju ke arah kota Medan.

Polisi berpangkat melati satu di pundaknya ini mengatakan, titik lokasi penemuan jenazah pria yang diprediksi berusia 40 tahun ini, berada sekitar 20 meter dari bibir jalan.

"Iya tadi kita temukan jenazahnya di jurang, kemudaian langsung kita evakuasi," katanya.

Ketika ditanya perihal ciri-ciri jenazah mr x ini, perwira dengan lambang satu melati di pundaknya itu mengungkapkan jenazah tersebut memiliki ciri berkulit dengan warna sawo matang.

Ketika ditanya lebih lanjut mengenai ciri spesifik, pihaknya sampai saat ini masih terus melakukan pengembangan.

"Ini yang masih kita berikan informasinya karena masih dalam proses penyelidikan," ungkapnya.

Lebih lanjut, saat ditanya apakah sudah ada masyarakat yang melaporkan kehilangan keluarga, dirinya mengatakan sampai saat ini pihaknya belum menemukan laporan tersebut.

"Sampai saat ini memang belum ada masyarakat yang merasa dan melaporkan kehilangan anggota keluarganya ke pihak kepolisian," ucapnya.

Ditanya langkah selanjutnya, Marpaung menjelaskan saat ini jenazah mr x tersebut telah dibawa ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum (RSU) Kabanjahe untuk dilakukan proses identifikasi.

Di tempat terpisah, Kanit Reskrim Polsekta Berastagi Ipda H.F Marpaung mengungkapkan saat ini jenazah Mr X tersebut telah dilakukan identifikasi. Ketika ditanya mengenai kondisi jenazah tersebut, Marpaung menjelaskan jika ditemukan sejumlah luka lebam di hampir sekujur tubuhnya.

"Iya ini masih dilakukan identifikasi, kalau kita lihat kondisnya mengalami luka lebam," ujar Marpaung, saat ditemui di Kamar Jenazah RSU Kabanjahe, Jalan Mariam Ginting, Kabanjahe.

Ketika ditanya mengenai ciri-ciri yang lebih spesifik, dirinya mengatakan jika selain luka lebam pihaknya juga menemukan adanya luka lainnya.

Dari beberapa luka yang ada, contohnya korban memiliki luka bakar di bagian bokong sebelah kanan yang diduga bekas tato.

Selain itu, di bagian badan korban juga ditemukan beberapa luka tusukan namun kondisnya tidak terlalu parah.

Dirinya menyebutkan, dengan kondisi yang terlihat cukup mengenaskan ini pihaknya menduga sementara jenazah pria ini merupakan korban penganiayaan.

Ketika ditanya mengenai hasil identifikasi, dirinya mengatakan jika sampai saat ini pihaknya masih belum menemukan identitas korban.

(mft/t r ibun-medan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul BREAKING NEWS: Identitas Mayat Dibuang di Hutan Tahura Karo Terkuak, Begini Cerita Haru Istri Asiong, Penulis: Muhammad Fadli Taradifa. Juga dengan judul Pelaku Pembunuhan Jefri Wijaya Alias Asiong Ditangkap, Polisi Sedang Memburu Sejumlah Pelaku Lainnya, 

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved