Kriminalitas

Ngabalin Dikeroyok dan Ditikam di Duren Sawit Jakarta Timur, Penyebabnya soal Uang Komisi

Gipson yang berprofesi sebagai sopir angkot menusuk Hamzah Ngabalin karena merasa sudah menyerahkan bagian komisi penjualan angkot sebesar Rp 2 juta.

Penulis: Junianto Hamonangan | Editor: Feryanto Hadi
Kompas.com
Ilustrasi. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA--Peristiwa pembacokan di Jalan Pondok Kelapa Raya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu (20/9/2020) ternyata dipicu masalah uang.

Wakapolrestro Jakarta Timur AKBP Steven Tamuntuan menyebutkan, Hamzah Ngabalin menjadi korban pengeroyokan dan penikaman Dipicu komisi hasil penjualan angkot,.

Peristiwa bermula saat Hamzah Ngabalin meminta komisi hasil penjualan angkot sebesar Rp 5 juta kepada temannya Gipson Pardamean Hutabarat (41).

"Kejadiannya sekira pukul 11.00 WIB, korban datang untuk menagih sejumlah uang, saat itu terjadi perkelahian yang mengakibatkan korban terkena luka tusuk," kata Steven di Mapolrestro Jakarta Timur, Senin (21/9/2020).

Sebelum Tabrak Bripka Christin, Wakil Bupati Yalimo Pesta Miras, Habiskan Empat Botol Vodka

Cerita Luna Maya dan Ayu Dewi Hadapi Masa-masa Getir, Uang di ATM Hanya Tersisa Puluhan Ribu

Gipson yang berprofesi sebagai sopir angkot menusuk Hamzah karena merasa sudah menyerahkan bagian komisi penjualan angkot sebesar Rp 2 juta.

Tak hanya melakukan penikaman, Gipson juga memukul bagian kepala Hamzah.

Sementara sejumlah teman pelaku ikut mengeroyok korban hingga terkapar lalu kabur.

"Setelah itu pelaku menuju ke salah satu pos Ormas yang ada di sekitar lokasi. Saat itu datanglah teman-teman korban mencari pelaku ke pos lalu melakukan pengrusakan di sana," ujarnya.

Steven menuturkan pos tempat Gipson bersembunyi sempat dirusak teman-teman Hamzah karena emosi dengan penganiayaan yang dilakukan.

Dokter Tirta Mulai Kenalkan Relawan demi Ambisinya Menjadi Presiden RI

 Beruntung bentrok dua kelompok berhasil diredam jajaran Satreskrim Polrestro Jakarta Timur yang sudah kini berhasil meringkus Gipson.

"Pelaku kita amankan di wilayah Bekasi, sekarang statusnya sudah tersangka. Pelaku dijerat pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara," tuturnya.

Jajaran Satreskrim Polrestro Jakarta Timur sendiri kini masih mengejar pelaku pengeroyokan yang mengakibatkan Hamzah dirawat di RS Harum.

Sempat Viral di Medsos, Banjir di Jalan KH Mas Mansyur Sekitar TPU Karet Bivak kini Mulai Surut

Pesan berantai ormas bentrok tidak benar

Polres Metro Jakarta Timur memastikan pesan berantai broadcast message yang menyebut bentrok dua organisasi masyarakat (Ormas) di Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur hoaks.

Wakapolres Metro Jakarta Timur AKBP Steven Tamuntuan mengatakan yang sebenarnya terjadi yakni perselisihan antara dua orang di Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit.

"Enggak ada keributan, hoaks itu. Masalah sudah diselesaikan, pelaku pengeroyokan sudah kita amankan dan tetapkan sebagai tersangka," kata Steven, Senin (21/9/2020).

Steven mengatakan akibat perkelahian yang terjadi Minggu (20/9/2020) itu mengakibatkan satu korban mengalami luka tusuk di kaki dan hantaman benda tumpul di kepala.

 Terlibat Perkelahian, Seorang Pria Menderita Luka Bacok di Duren Sawit

Keributan seorang korban berinisial H dengan pelaku berinisial G.

Permasalahan terkait dengan masalah komisi penjualan angkot.

H meminta bagian penjualan angkot sebesar Rp 5 juta.

Namun permintaan tersebut tidak ditanggapi. Pelaku menolak memberi uang dengan alasan sebelumnya sudah menyerahkan komisi sebesar Rp 2 juta hingga akhirnya terjadi perkelahian.

"Itu (broadcast) untuk memancing keributan. Video tawuran yang ada di broadcast juga hoax, enggak ada keributan di Kalimalang malam ini," ujarnya.

 Oknum Polantas yang Diduga Cabuli Siswi SMP di Pontianak Harus Tetap Dipantau Meski Dipecat

Kanit Reskrim Polres Duren Sawit AKP Esti Budi Setyana juga memastikan broadcast yang beredar dan video tawuran yang disebut ada di kawasan Kalimalang merupakan hoaks.

"Nggak ada keributan di Kalimalang. Kasusnya juga sudah diselesaikan, kedua kelompok sudah dimediasi. Pelaku penganiayaan juga sudah diamankan," kata Esti. 

Sebelumnya, beredar pesan berantai yang menginformasikan bentrok antara dua kelompok besar.

 Keluarkan Maklumat, Kapolri Larang Konvoi dan Arak-arakan Massa Saat Tahapan Pilkada Serentak

Berikut isi pesan berantai tersebut:

Buat basudara samua yg ada disini jangan ada yg lewat kalimalang sampai pondok kelapa,ada bentrok BPPKB Banten dan anak2 Umar Key ini dr Maluku Tenggara Raya semua wilayah dan bogor juga sudah merapat ke RS Harun Kalimalang krn ada korban dr katong pung basudara sebelum kejadian bentrok,dr Maluku Satu Rasa juga mau merapat,sekedar info saja ini
[21/9 11.50] +62 896-3937-7139: Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Mohon izin Mengingatkan untuk Semua..

Agar Berhati-hatilah dalam Perjalanan terutama untuk daerah Wilayah Duren Sawit, Pondok Kelapa, Pondok Kopi, Kelender, Kali Malang dan Sekitarnya..

Adanya gesekan antara BPPKB dan Ambon sampai terjadinya kematian.. Tentunya akan berbuntut saling serang.. Pengrusakan Posko BPPKB pun sudah terjadi..

Mohon perhatiannya dan saling Mengingatkan untuk Keselamatan Saudara-saudari Kita yang lainnya agar berhati-hati..!!!

Lintas Ormas

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Perkelahian di Pondok Kelapa Jakarta Timur Dipicu Masalah Komisi Jual Angkot


Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved