Virus Corona Jabodetabek
Menteri Agama Fachrul Razi Positif Covid-19, Sudah Dua Bulan Tak Bertemu Jokowi
Menag tidak menggelar rapat tatap muka langsung dengan Presiden dalam beberapa waktu belakangan.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan, Menteri Agama Fachrul Razi sudah lama tidak bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Menag tidak menggelar rapat tatap muka langsung dengan Presiden dalam beberapa waktu belakangan.
Pernyataan Heru tersebut menanggapi kabar Menteri Agama terkonfirmasi positif Covid-19.
• Jawab Fokus Pemerintah Tangani Covid-19, Menko PMK: Ekonomi Justru Bikin Sehat, Jangan Dibolak-balik
"Enggak ketemu dengan Bapak. Sudah lama enggak ketemu, sudah 1-2 bulan, semoga cepat sembuh," kata Heru kepada wartawan, Senin (21/9/2020).
Meski ada jajaran kabinet yang kembali terkonfirmasi Covid-19, Heru mengatakan Presiden tidak akan mempercepat jadwal tes uji usap atau swab.
Karena, menurut Heru, Presiden rutin melakukan swab setiap seminggu sekali.
• ICW Usul Polisi Ajak KPK Bentuk Tim Gabungan Ungkap Motif Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung
"Swab tetap rutin. Minggu ini swab," ujarnya.
Menurut Heru, selama dalam menjalankan tugas, baik rapat kabinet maupun rapat dengan yang lainnya, Presiden menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Salah satunya, selalu menggunakan masker dan face shield.
• Luhut Pandjaitan: Saya Memang Bukan Epidemiolog, tapi Manajer yang Baik
"Kan Pak Presiden tetap jaga jarak, pakai face shield, terus ruangan di Istana kan dibuka semua. enggak pakai AC," paparnya.
Sebelumnya Wartakotalive memberitakan, Menteri Agama Fachrul Razi terkonfirmasi positif Covid-19.
Namun demikian, saat ini kondisi fisiknya dalam keadaan baik.
Kabar ini disampaikan oleh Staf Khusus Menteri Agama Kevin Haikal.
• 19 September 2020, Kasus Covid-19 di Jakarta Tembus 60.828 Orang, 47.176 Pasien Sembuh
"Pada 17 September, Menag melakukan tes swab dan hasilnya positif."
"Namun, alhamdulillah kondisi fisik beliau hingga saat ini terpantau baik, tidak ada gejala-gejala mengkhawatirkan,” terang Kevin dalam siaran pers Kemenag, Senin (21/09/2020).
"Meskipun dalam kondisi yang baik, saat ini Menag tengah menjalani proses isolasi dan istirahat."
• Tinggal 22, Ini Daftar Negara Tanpa Korban Meninggal Akibat Covid-19 per 19 September 2020
"Ini bagian dari wujud komitmen beliau dalam menaati peraturan protokol kesehatan dan memutus mata rantai kemungkinan penyebaran."
"Kami mohon doa dari masyarakat, semoga prosesnya berjalan lancar serta Menag bisa lekas sembuh."
"Semoga hasil swab berikutnya negatif, sehingga Menag dapat menjalankan tugas-tugasnya kembali," lanjutnya.
• Susul Arief Budiman, Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi Juga Positif Covid-19
Juru Bicara (Jubir) Kementerian Agama, Oman Fathurahman menambahkan, Menag sementara ini akan fokus menjalani proses isolasi dan pemulihan kesehatan.
Untuk pelaksanaan tugas birokrasi, Menag sudah mengoordinasikan dan sekaligus mendelegasikannya kepada Wakil Menteri Agama, serta memberi arahan kepada para pejabat terkait.
"Pelaksanaan program Kemenag, utamanya dalam ikut mencegah penyebaran Covid-19 di lembaga pendidikan agama dan keagamaan serta lembaga keagamaan menjadi perhatian Menag."
• Cari Tersangka Kasus Kebakaran Gedung Kejaksaan Agung, Pekan Depan Polisi Periksa 12 Saksi
"Beliau minta agar itu berjalan dengan baik. Bantuan yang disalurkan juga agar tepat sasaran dan akuntabel."
"Menag minta agar program-program dan layanan keagamaan tetap berjalan. Koordinasi akan tetap dilakukan melalui daring," tuturnya.
Menurut Oman, Menag juga mengimbau masyarakat untuk mematuhi anjuran pemerintah dengan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan.
• UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 19 September 2020: Rekor Baru, Pasien Positif Tambah 4.168 Orang!
"Siapapun bisa terkena Covid-19 ini, tidak ada kecuali, mari kita saling berempati, saling menguatkan, dan berikhtiar dengan mematuhi protokol kesehatan."
"Semoga pandemi ini bisa segera teratasi," harap Oman.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 20 September 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 61.966 (25.3%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 40.708 (16.6%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 19.516 (8.0%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 16.822 (6.9%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 14.367 (5.9%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 9.735 (4.0%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 9.368 (3.8%)
BALI
Jumlah Kasus: 7.749 (3.2%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 6.776 (2.8%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 5.402 (2.2%)
RIAU
Jumlah Kasus: 5.288 (2.2%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 5.149 (2.1%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 4.343 (1.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 4.295 (1.8%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 4.267 (1.7%)
ACEH
Jumlah Kasus: 3.595 (1.5%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 3.272 (1.3%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 3.101 (1.3%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 2.566 (1.0%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 2.435 (1.0%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 2.187 (0.9%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 2.181 (0.9%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 1.992 (0.8%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 1.639 (0.7%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 1.495 (0.6%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 867 (0.4%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 728 (0.3%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 536 (0.2%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 504 (0.2%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 489 (0.2%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 386 (0.2%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 321 (0.1%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 320 (0.1%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 311 (0.1%). (Taufik Ismail)