Peluang Bisnis
Endah Dwi Ekowati Rasakan Manisnya Bisnis Buah-buahan di Masa Pandemi Covid -19
Jualan buah-buahan saat ini menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan, karena mengkonsumsi buah menjadi asupan nutrisi terbaik untuk sehat
Penulis: Ign Agung Nugroho |
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jualan buah-buahan saat ini menjadi salah satu peluang bisnis yang menjanjikan.
Apalagi di tengah pandemi virus corona (Covid - 19) yang belum kunjung mereda, mengkonsumsi buah menjadi asupan nutrisi terbaik untuk menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh.
Peluang bisnis menjual aneka buah, salah satunya dilirik Endah Dwi Ekowati (49 tahun).
Dengan label jualannya bernama Endah Bakoel Buah (@endahbakoelbuah), perempuan yang berprofesi sebagai entrepreneur konsultan public relations itu, mengaku merasakan manisnya jualan buah-buahan sebagai bisnis sampingannya.
Endah menuturkan, jualan buah ini dirintisnya sejak awal pandemi Covid-19 mulai merebak di Indonesia atau awal April 2020 lalu.
Ketika pemerintah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), bisnis utamanya sebagai entrepreneur konsultan public relations ikut terdampak.
"Jadi pas bisnis aku sedang slow down akibat pandemi, salah satu cara untuk tetap berkegiatan dan mencari rejeki lain di masa yg sedang sulit ini, maka seperti mayoritas orang yang mulai usaha berdagang, aku pun awalnya iseng untuk mencoba. Alhamdulillah setelah jalan lumayan juga," kata Endah kepada Wartakotalive.com, Sabtu (19/9/2020).
Konsep bisnis buah tawarkan perempuan kelahiran, Jakarta 1 Oktober 1971 ini ke konsumen, menawarkan aneka buah dari mulai buah lokal dan impor.
"Aku tawarkan via online mostly masih via WA (WhatsApp), sehingga konsumen tidak perlu repot keluar rumah dengan harga yang lebih terjangkau dan untuk sementara masih free ongkir untuk wilayah Jakarta Selatan, Cileduk, Bintaro, Alam Sutera dan sekitarnya," ujar Endah.
Sedangkan untuk segmen pasar yang dibidik Endah, saat ini masih super rumahan katanya.
"Untuk segmen sih yang pasti ibu rumah tangga karena ibu lah yang menentukan konsumsi untuk keluarganya, dan karena buah itu sangat diperlukan untuk menjaga imunitas tubuh di masa pandemi ini maka sudah pasti buah menjadi salah satu konsumsi penting dan wajib untuk disediakan bagi keluarga jadi peluangnya masih besar," kata Endah.
Dia menambahkan, untuk cara pemasarannya masih sederhana, masih approach personal.
"Via WA group atau japri ke beberapa teman baik teman SMP, SMA, kuliah, mantan teman kantor, teman pengajian dan lainnya. Jadi masih sederhana dan sifatnya masih personal karena baru juga ya, tetapi aku sudah mulai create akun IG (instagram) sih, next nya mau mulai di promosikan via IG secara pelan-pelan," ucapnya.
Menurut sarjana S1 Pertanian Universitas Brawijaya ini, berpendapat, bisnis buah juga lebih aman dibanding bisnis jualan makanan.
Karena, kalau makanan bisa berbeda selera antar satu orang dengan yang lainnya.
"Kalau buah kan rasa nya sama ya tinggal kualitas buahnya saja yg membedakan.
"Untuk harga jualnya jadi relatif lebih aman meskipun bisnis buah juga berisiko karena umur buah yang tidak bisa bertahan lama," katanya.
"Jadi harus pintar untuk mengatur penyimpanannya, sehingga stok buah bisa bertahan lebih lama," kata Endah lagi.
Ibu tiga anak ini mengatakan, bisnis jualan buah online memang sudah ada yang melakukan, tapi kebanyakan list atau daftar buah yang ditawarkan hanya tertentu saja alias tidak lengkap.
Begitu juga di tukang jualan buah yang ada di pinggir jalan kebanyakan tidak terlalu lengkap juga.
"Jadi buah yang aku pasarkan ibarat supermarket buah gitu, ada berbagai jenis buah yang aku tawarkan jadi konsumen tinggal milih aja mau pesan buah yang mana dengan nyaman tanpa repot keluar rumah dan bisa diberikan free ongkir untuk wilayah yang sebutkan tadi," katanya.
"Jadi lebih ekonomis juga. Oh ya aku juga memberikan kepuasan untuk konsumen ku, misalnya ternyata ada buah yang keliatan pada saat di siapkan bagus tapi ternyata kondisi sampai di konsumen kurang bagus, maka aku bisa tukarkan dengan buah yang lebih bagus," katanya.
"Karena terkadang ada kondisi buah juga suka tidak terlihat atau kasat mata, yang penting konsumen puas, touch personal gitu tidak terlalu commercial-oriented yang penting pembeli puas," kata Endah lagi.
Dengan mengusung konsep jualan buahnya ala supermarket ini, konsumen bisa pesan berbagai buah sesuai kebutuhannya.
Untuk minimal pembelian kata Endah dengan ukuran 1/2 kg.
Tapi selain menjual buah eceran, dia juga menyediakan parcel buah dengan wadah yang lebih kreatif dan lucu.
"Jadi berbeda dari wadah untuk parsel buah kebanyakan sehingga look nya keliatan lebih elegan," ujar Endah.
List aneka buah dipasarkan Endah, antara lain mulai dari apel, pear, jeruk, anggur, mangga, pisang, jambu crystal, kiwi, plum, nectarin, nanas, melon, mangga, semangka, durian kupas, lengkeng, leci, buah naga dan beberapa lainnya.
"Jadi tergantung ketersediaan stok dari gudang buahnya dari buah lokal sampai buah impor dan terdapat beberapa jenis buah untuk kategori yang sama, misalnya apel, itu ada apel fuji, apel red del USA, apel roya gala dan lain lain," kata Endah yang mengaku mendapat pasokan buah dari salah satu distributor buah.
Dia menambahkan, untuk harga buah ecerannya tergantung jenis nya, berkisar mulai dari 10.000/kg dan yang paling mahal itu jenis buah anggur impor, ada yg sampai 100.000/kg.
Sementara untuk parsel buah mulai dari Rp 150 ribuan tergantung wadah yang dipilih.
Soal omzet dari jualan buahnya ini?
"So far karena sifatnya masih rumahan, Alhamdulillah stabil terus dengan marjin yang fluktuatif, tapi belum pernah rugi sih dan karena aku saat ini jualannya sistemnya open po tiap minggu jadi ya lumayan untuk menambah pendapatan di kala pandemi, biar dapur tetap ngebul kata orang-orang," ucap Endah.
