Kriminalitas

Adegan ke 11 - 14 Rekonstruksi Kasus Mutilasi Gambarkan Posisi Rinaldi Ketika Tewas di Tangan Fajri

Adegan ke 11 hingga 14 Rekonstruksi Kasus Mutilasi di Apartemen Pasar Baru Mansion Menggambarkan Posisi Rinaldi Ketika Tewas di Tangan Fajri

Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Dwi Rizki
Wartakotalive.com/Budi Sam Law Malau
Rekonstruksi kasus pembunuhan disertai mutilasi terhadap Rinaldi Harley (33), Manajer HRD PT Jaya Obayashi, oleh pasangan kumpul kebo, Fajri (26) dan Laeli (26) di Mapolda Metro Jaya, Jumat (18/9/2020). 

Kaki korban juga dikat tali rafia oleh tersangka DAF dan memindahkan jenasahnya ke dalam kamar mandi.

"Adegan ke 16 tersangka kemudian keluar untuk membeli peralatan mutilasi ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Setelah itu korban ditinggal tiga hari di dalam kamar, sampai 11 September. Pada adegan 16 B, pelaku mulai memutilasi korban 12 September dini hari," ungkap penyidik. 

"Di mana tersangka DAF memutilasi kaki kiri dan kanan. Pemutilasian dilakukan di bagian lutut kiri dan kanan, menggunakan pisau daging," paparnya.

Adegan ke 17, tersangka Laeli menguasai harta milik korban karena sudah mengetahui nomor passwod telepon korban. 

Di dalam HP itu ada beberapa catatan penting korban seperti Pin ATM dan lainnya. 

Uang korban sempat diambil Laeli di Indomaret Tanjung Barat, Jakarta Selatan.

Adegan ke 18, setelah ambil uang, kedua tersangka pergi ke Pasar Minggu, Jakarta Seladan untuk membeli pisau pemotong daging. 

Adegan ke-19, dari Pasar Minggu keduanya ke Mal Graha Cijantung, Jakarta Timur untuk membeli perhiasan emas, menggunakan uang korban.

Pada adegan ke 20, Jumat 11 September mereka memesan kamar di Tower Ebony, Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan lantai 16 kamar 16 AB. 

Adegan ke 21 sampai 23 keduanya membawa koper dan tas berisikan bagian tubuh korban ke kamar aparteman Kalibata City menggunakan taksi onlen. 

Di mana koper warna merah muda, disimpan di bagian luar di balkon. 

Adegan ke 24, dua tersangka membeli beberapa perlengkapan lagi untuk mutilasi termasuk gergaji besi. 

Juga membeli cat pilox putih dan cat lainnya untuk menutupi bercak darah di tembok kamar apartemen.

Adegan ke 25, tersangka memberi koper hitam di Pasar Senen, Jakarta Pusat untuk bagian potongan tubuh korban, setelah itu, membeli sepeda motor N-Max seharga Rp 20 juta menggunakan uang korban. 

Adegan ke 29 tersangka membawa satu koper lagi yang berisikan potongan tubuh korban ke Apartemen Kalibata City, hingga adegan 31.

Adegan ke 32 dari garasi motor Jakarta Timur pelaku ke Pasar Jatinegara untuk membeli bed cover, dan sarung bantal untuk mengganti yang ada di apartemen kamar karena sudah penuh darah.

Adegan ke 33 sampai 35, ransel dan koper yang berisikan potongan tubuh korban ditaburkan kopi. 

Lalu adegan ke 36, kedua tersangka ke toko bangunan di Tapos Depok, membeli skop, pacul, ember semen, semen 1 sak, dan sendok semen untuk menguburkan korban.

"Adegan terakhir Ke- 37 kedua tersangka sudah menyiapkan sebuah lubang dengan menggunakan cangkul di rumah kontrakan di Perumahan Permata Cimanggis, Tapos, Depok, yang sehari sebelumnya mereka sewa. Lubang kuburan disiapkan di belakang rumah," kata penyidik.

Sumber: Warta Kota
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved