Virus Corona
WASPADA! Gejala Covid-19 Pada Anak-anak Berbeda dengan Orang Dewasa, Berikut Penjelasannya
Berbeda dengan orang dewasa, para orang tua perlu mewaspadai mengenai gejala virus corona atau gejala Covid-19 anak-anak
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Perlu diwaspadai mengenai gejala virus corona atau gejala Covid-19 anak-anak.
DIketahui, gejala Covid-19 anak-anak berbeda dengan orang dewasa.
Maka itu, penularan Covid-19 pada anak-anak jadi kewajiban orangtuanya untuk tetap waspada.
Diberitakan Tribunnews, sebuah studi terbaru mengatakan gejala Covid-19 pada anak berbeda dengan orang dewasa.
• Kasus Covid-19 Bertambah, Puluhan Buruh Terpapar Virus Corona di Kabupaten Tangerang
• Hindari Penularan Virus Corona, DPRD DKI Diminta Hentikan Kunjungan Kerja hingga Akhir 2020
• Tertib Protokol Kesehatan Pencegahan Virus Corona, Persita Tangerang Tak Terganggu PSBB Jakarta
Tim peneliti dari Covid-19 Symptoms Tracker menemukan gejala khusus apabila virus corona menyerang anak-anak.
Gejala tersebut antara lain, kelelahan, demam, dan sakit kepala.
Berbeda dengan orang dewasa, anak yang terpapar virus corona justru jarang sekali menunjukkan gejala batuk atau kehilangan penciuman.
"Kami perlu memberi tahu orang-orang bahwa gejala terpapar Covid-19 berbeda-beda tergantung rentang usia," kata Profesor Tim Spector, dari King's College London, yang memimpin penelitian, dikutip dari The Guardian, Kamis (10/9/2020).
Penelitian tersebut didasar atas laporan 198 anak terpapar covid-19 di Inggris.
Hasilnya, sepertiga dari mereka tak menunjukkan gejala apa pun.
Sementara sisanya menunjukkan gejala yang berbeda dari orang dewasa.
Hanya 38 persen yang merasakan sakit tenggorokan.
Kemudian 15 persen mengalami penurunan nafsu makan.
Sementara 15 persen mengalami ruam kluit, dan 13 persen mengalami diare.
Karenanya, tim menganjurkan agar anak-anak tetap melakukan pembelajaran jarak jauh.
"Yang ingin kami lakukan bukanlah mendorong anak untuk menjalani tes, tetapi mendorong konsep pembelajaran jarak jauh untuk meminimalisir aktivitas anak-anak di sekolah." kata Spector.
Spector menambahkan, perbedaan gejala antara anak dan orang dewasa ini, kemungkinkan disebabkan adanya perbedaan sistem kekebalan tubuh masing-masing dalam menanggapi virus.
Anak di Bekasi Tertular Covid-19 Gara-gara Orangtua Tak Tertib Terapkan Protokol Kesehatan
Kadinkes Kota Bekasi Tanti Rohilawati menduga bahwa anak-anak terpapar Covid-19 disebabkan perilaku orangtuanya sendiri, yang tak taat menerapkan protokol kesehatan.
“Bisa karena perilaku orangtuanya, misalnya orangtuanya ngobrol sama tetangganya enggak pakai masker. Lalu menular ke anaknya,” ujar Tanti kepada wartawan, Rabu (9/9/2020).
Diberitakan Kompas.com, dia melihat banyak anak-anak di lingkungannya yang bermain tak pakai masker.
Hal inilah yang membuat anak-anak terpapar Covid-19.
Apalagi kata Tanti, saat ini penyebaran virus corona tipe 2 (SARS-CoV-2) sangat cepat melalui udara (airbone).
“Banyak kan ditemukan, anak-anak bermain ke rumah temannya atau main di lingkungan rumah itu tanpa masker"
"Karena bisa saja kita tak berbicara dengan satu orang, tetapi virus itu datang dan menular menggunakan udara pada saat kita tidak pakai masker,” kata Tanti.
Terakhir, Tanti juga meminta agar orangtua mengarahkan anaknya untuk taat protokol kesehatan, misalnya, dengan mengenakan masker, rajin mencuci tangan, dan tak berkerumun.
“Ini anak anak juga harus pakai masker tetap. Di tatanan hidup baru ini bagaimana caranya untuk siapapun selalu pakai masker,” tutur Tanti.
Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengungkapkan, ada 211 anak yang terinfeksi virus corona di Bekasi.
Data itu tercatat secara kumulatif dari awal Maret hingga Agustus 2020.
“Untuk kasus anak di Kota Bekasi dari usia 0-19 tahun dari Maret sampai Agustus itu ada 211 kasus Covid-19,” ujar pria yang akrap disapa Pepen itu kepada wartawan, Selasa (8/9/2020).
Update Kasus Covid-19 di Indonesia 14 September 2020
Jumlah pasien Virus Corona (COVID-19) di Indonesia bertambah 3.141 orang, per Senin (14/9/2020).
Sehingga, hari ini total ada 221.523 kasus positif. Hal itu seperti dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id.
Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 3.395 orang, sehingga total pasien sembuh ada 158.405 orang.
Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 118 orang, sehingga total ada 8.841 pasien Covid-19 yang meninggal.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 14 September 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 55.099 (24.6%)
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 38.431 (17.6%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 17.913 (8.1%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 14.591 (6.6%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 13.476 (6.2%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 9.423 (4.3%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 8.559 (3.9%)
BALI
Jumlah Kasus: 7.312 (3.3%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 6.049 (2.7%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 5.078 (2.3%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 4.572 (2.0%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 4.165 (1.9%)
RIAU
Jumlah Kasus: 3.909 (1.7%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 3.574 (1.6%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 3.505 (1.5%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 3.002 (1.4%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 2.961 (1.4%)
ACEH
Jumlah Kasus: 2.892 (1.2%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 2.465 (1.1%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 2.314 (1.1%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 1.940 (0.9%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 1.890 (0.9%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 1.869 (0.8%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 1.430 (0.6%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 1.185 (0.5%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 780 (0.3%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 615 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 471 (0.2%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 474 (0.2%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 467 (0.2%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 321 (0.1%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 283 (0.1%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 271 (0.1%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 237 (0.1%).
(NUR/Tribunnewswiki.com/Kompas.com/Wartakotalive.com/CC)