Bisnis
Maybank Hadirkan M2U, Transaksi dan Investasi dalam Satu Aplikasi
Kini sudah lebih dari 90 persen nasabah Maybank menggunakan mobile banking M2U. Aplikasi ini sudah diunduh lebih dari 900.000 nasabah sejak tahun lalu
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Ichwan Chasani
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA — Pandemi Covid-19 mendorong semakin terbukanya proses disrupsi di berbagai sektor. Sejumlah perubahan perilaku konsumen semakin terlihat di sekitar, mulai sektor ritel, pendidikan, hiburan, hingga perbankan.
Chief Strategy Transformation & Digital Office Maybank Indonesia, Michel Hamilton, mengatakan di era pandemi saat ini, secara global semakin banyak masyarakat dunia yang lebih tertarik mencoba aplikasi digital.
Tren ini juga datang tidak hanya dari umur yang muda tapi hampir semua rentan usia sudah mencoba pengalaman digital mereka termasuk digital banking.
“Biasanya kita selalu melihat generasi milenial atau lebih muda yang lebih bisa mengadopsi digital banking, tapi kenyataannya di era pandemi semua sudah mengadopsi ke digital banking dan itu sudah menuju ke seluruh umur,” ungkap Michel saat forum webinar Maybank Indonesia Media Training M2U 2020, dengan tema “Indonesia di Era Ekonomi dan Keuangan Digital,” Jumat (11/9/2020).
Keamanan dan kemudahan transaksi
Michel menyebutkan, ada dua hal yang mendorong seseorang untuk melakukan transaksi digital. Pertama adalah security atau keamanan dalam transaksi. Menurutnya, bisnis perbankan adalah bisnis kepercayaan yang harus memastikan bahwa keamanan transaksi digital bisa dilakukan secara aman.

“Jadi apapun yang kita (perbankan) lakukan, harus memastikan keamanan perbankan digital kita terbaik,” ujarnya.
Kedua adalah transaksi harus lebih mudah, lebih cepat dan lebih lengkap. Menurut Michel, hal tersebut yang membuat masyarakat dunia lebih suka melakukan digital banking karena mereka melihat apa yang dilakukan di cabang sudah bisa dilakukan secara digital.
“Tentunya kegiatan-kegiatan yang ada digital bisa dilakukan dengan lebih cepat dan realtime,” ungkapnya.
Lalu bagaimana dengan tren digital banking di Indonesia? Michel menyampaikan digital banking di Indonesia tumbuh sangat pesat di banding negara lain di Asia Tenggara.
"Nasabah bank di Indonesia sangat terbuka dengan digital banking. Dalam tiga tahun terakhir Indonesia tumbuh dua kali lebih cepat dibanding pasar lainnya," kata Michel.

Adopsi digital perbankan
Michel menambahkan pandemi Covid-19 bahkan membuat penerapan digital banking menjadi lebih cepat dari prediksi.
"Adanya pandemi seluruh aktivitas memanfaatkan sistem pembayaran digital. Digital perbankan semakin luas diadopsi hanya dalam satu tahun," ujarnya.
Untuk itulah, lanjut Michel, Maybank Indonesia menghadirkan aplikasi layanan mobile banking Maybank2u (M2U) guna merespons antusias masyarakat Indonesia terhadap digital banking.