Jakob Oetama Meninggal
Jakob Oetama Sering Tanyakan Wartawan yang Belum Mempunyai Rumah
Wartawan Senior Kompas Ansel Da Lopez kenang masa-masa dirinya bekerja dengan pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama.
Penulis: Desy Selviany | Editor: PanjiBaskhara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Seorang Wartawan Senior Kompas Ansel Da Lopez kenang masa-masa dirinya bekerja dengan pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama.
Di semasa hidup Jakob Oetama, setiap kesempatan seringkali menanyakan wartawan yang belum mempunyai rumah.
Hal itu dibeberkan Ansel Da Lopez, pasca mengantarkan kepergian mendiang Jakob Oetama di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat.
Pria berusia 70 tahun itu mengaku pernah memiliki massa-massa yang sangat akrab dengan Jakob Oetama.
• Lepas Jakob Oetama, Ketua MPR RI Kenang Pemikiran dan Semangat Pendiri Kompas
• Di Mata Mantan Karyawan: Pak Jakob Oetama Sangat Memperhatikan Karyawannya, Tidak Dianggap Robot
• Jusuf Kalla Akan Lepas Jenazah Bapak Jakob Oetama di Taman Makam Pahlawan Kalibata
Ketika itu, Ansel ditugaskan menjadi wartawan Istana di tahun 1980an.
Selama 15 tahun, Ansel berjibaku dengan berita seputar kenegaraan dan Presiden.
Di massa itulah, Ansel hampir setiap hari berdiskusi dengan Jakob Oetama.
Biasanya, keduanya berdiskusi soal politik, ekonomi, sosial, hingga isu terkait internal tentang Harian Kompas.
"Beliau selalu bertanya terkait perkembangan isu politik dan ekonomi," ujarnya ditemui Kamis (10/9/2020).
Selain bertanya soal perkembangan negara, Jakob Oetama juga ternyata kerap menanyakan cerita pribadi pegawainya.
Misalnya saja menanyakan pegawainya memiliki rumah atau tidak.
"Sering beliau bertanya Bung sudah punya rumah belum? Bung kalau punya rumah besar atau kecil. Jadi sampai sediteil itu beliau tanyakan," ungkapnya.

Hal itulah menurut Ansel yang menunjukan sisi kemanusiaan Jakob Oetama bukan hanya sekitar surat kabar, tapi di hampir seluruh sisi kehidupannya.
Ansel pensiun di tahun 2010.
Sehingga jika ditotal, sudah 32 tahun Ansel berkerja di Harian Kompas.
Diketahui Jakob Oetama meninggal di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading Rabu (9/9/2020) pukul 13.30 WIB.
Jakob meninggal setelah dirawat karena mengalami lemah jantung.
Sahabat karib sekaligus rekan kerja PK Ojong itu meninggal di usia 88 tahun.
Ketua MPR RI Kenang Pemikiran dan Semangat Pendiri Kompas
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo merasa kehilangan dengan kepergian pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama.
Hal itu diungkapkan Jakob usai pelepasan Jako Oetama dari keluarga ke negara.
Bukan hanya kehilangan fisik, menurut Bambang seluruh jurnalis juga kehilangan semangat dan ideologi Jakob.
"Kami melepas jenazah Pak Jakob Oetama. Tentu kita semua kehilangan semangat dan ideologi Pak Jakob yang terus menyemangati kita semua sebagai jurnalis muda," jelas Bambang usai melepas jenazah Jakob Oetama di Gedung Kompas Gramedia, Kamis (10/9/2020).
Bambang mengungkapkan bahwa Jakob Oetama memiliki idealisme yang luar biasa dalam setiap karya-karyanya.
Mantan jurnalis itu mengaku pernah beberapa kali bertemu Jakob Oetama untuk berdiskusi.
"Tak ada cerita yang tidak menarik, apa yang saya dengar dari Pak Jakob banyak cerita menarik yang selalu menginsiprasi," ungkapnya.
Oleh karena itu Bambang Soesatyo berharap semangat dan ajaran Jakob Oetama bisa menjadi inspirasi para jurnalis muda.
Diberitakan sebelumnya, jenazah pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama dimakamkan di Taman Makam Umum Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menjadi inspektur upacara pemakaman.
Iring-iringan tentara terlihat sudah tiba di Gedung Kompas Gramedia, Palmerah Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (10/9/2020) pukul 09.30 WIB.
Sebuah mobil jenazah berwarna putih juga sudah terparkir di depan pintu masuk halaman.
Pukul 09.40 WIB mendiang Jakob Oetama tengah diberi pemberkataan terakhir.
Terlihat Ketua MPR RI Bambang Soesatyo sudah tiba di lokasi untuk menerima mendiang Jakob Oetama untuk diserahkan kepada negara.
Memakai jas hitam, Bambang langsung bergegas masuk ke dalam halaman Kompas Gramedia.
Rencananya pukul 10.00 WIB keluarga Jakob Oetama akan memberi sambutan terlebih dahulu sebelum akhirnya menyerahkan mendiang kepada negara pukul 10.20 WIB.
"Pemakaman Bapak Jakob Oetama di Taman Makam Pahlawan Kalibata sebagai penghargaan atas Bintang Mahaputra Utama yang diterima tahun 1973," ujarnya Corporate Communication Director Rusdi Amral dalam keterangan tertulisnya.
Jakob Oetama mendapatkan penghargaan itu ketika menjabat sebagai Ketua MPR RI.
Rusdi mengatakan, rencananya di Taman Makam Pahlawan nanti, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla akan menjadi inspektur upacara prosesi pemakaman.
Sebelumnya pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama meninggal dunia, Rabu (9/9/2020) di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kepala Gading, Jakarta Utara.
Beliau meninggal sekira pukul 13.30 WIB karena penyakit lemah jantung yang dialaminya.
(M24/Wartakotalive.com)