Berita Video
VIDEO: Pria di Bekasi Cabuli Keponakan Sendiri Sampai Hamil
Iway tertunduk di hadapan awak media ketika konferensi pers di Mapolsek Tambun.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Ahmad Sabran
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Suherman alias Iway (40) melakukan aksi pencabulan terhadap korban SB (15) yang merupakan keponakannya sendiri hingga hamil.
Pelaku melakukan pencabulan anak di rumah kontrakannya tak jauh dari kediaman korban di Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Iway telah memiliki istri dan seorang anak perempuan.
Saat tersangka pencabulan anak dihadirkan di Polsek Tambun, Suherman alias Iway mengenakan penutup kepala dan masker, Selasa (8/9/2020).
Iway tertunduk di hadapan awak media ketika konferensi pers di Mapolsek Tambun.
• Kasus Pencabulan Anak Dibawah Umur di Tambun, KPAD Kabupaten Bekasi Turun Tangan
• Begini Kondisi Mental Anak Korban Pencabulan hingga Hamil Setelah Menjalani Pendampingan
Kapolsek Tambun, AKP Gana Yudha mengatakan, rumah korban dengan pelaku masih berdekatan.
Keduanya juga yang masih bersaudara, hubungan paman dengan keponakan membuat keakrabannya dinilai hal wajar oleh orang tua korban dan istri pelaku.
"Jadi ini pelaku punya istri dan anak, dia lakukan tindakan itu kalau kondisi kontrakan lagi sepi," kata Gana, kepada awak media, Selasa (8/9/2020).
Gana mengatakan, aksi pelaku diketahui setelah ada gejala hamil dialami korban.
Korban yang sering bermain ke rumah pelaku, lantas istri pelaku ini mencurigai korban yang sakit perut dan mual-mual.
"Kemudian memeriksakan anak tersebut di puskesmas setempat dan didapati sudah hamil selama tiga bulan," kata Gana.
• Perangkat Desa Berusia 55 Tahun Nikahi Siswi SD, Berawal dari Pencabulan
• BREAKING NEWS: Warga Prancis Tersangka Kasus Pencabulan 305 Anak Bunuh Diri di Tahanan
Kemudian dari hasil pemeriksaan tersebut, kata Gana, akhirnya korban memberanikan diri didampingi oleh pihak keluarga ke Polsek Tambun.
Anggota Polsek Tambun langsung mengambil tindakan dan menangkap pelaku.
Berdasarkan pengakuannya, pelaku sudah sering melakukan aksi tak senonoh itu selama delapan tahun atau saat korban duduk di kelas 3 SD.
"Selama delapan tahun itu, bisa di rata-rata dalam satu bulan lebih dari 2 kali," katanya.