Liga 1
Bus Tira Persikabo Dilempari, Rhendie Arindra Anggap Dilakukan Oknum
Pemain Tira Persikabo mengalami hal yang kurang menyenangkan usai laga uji coba kontra Persib Bandung, Sabtu (05/09/2020)
Penulis: Yudistira Wanne | Editor: Sigit Nugroho
Pemain Tira Persikabo mengalami hal yang kurang menyenangkan usai laga uji coba kontra Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (05/09/2020).
Usai laga dan hendak pulang ke Bumi Tegar Beriman, bus milik Tira yang membawa pemain, pelatih, dan ofisial dilempari oleh oknum tidak dikenal.
Dalam persitiwa itu, kaca bus tim berjuluk Laskar Padjajaran itu dilempari cairan berwarna hitam .
Sebagian kaca, mengalami kerusakan yang diduga berasal dari hantaman benda keras.
Menyikapi hal tersebut, Ditektur Pengembangan Bisnis Tira Persikabo, Rhendie Arindra, mengatakan bahwa itu hanyalah perbuatan segelintir oknum.
"Yang melakukan hal tersebut hanyalah segelintir orang. Itu hanya oknum," kata Rhendie kepada TribunnewsBogor.com.
Rhendie berujar bahwa aksi penimpukan yang dilakukan oleh oknum tersebut tidak sampai melukai pemain, tim pelatih, dan ofisial yang berada di dalam bus.
"Alhamdulillah semua tidak ada yang terluka. Semua baik-baik saja," ujar Rhendie.
Hal senada dikatakan bek Tira Persikabo, Aditya Putra Dewa.
"Menurut saya, itu dilakukan oleh segelintir orang yang tidak bertanggung jawab," kata Aditya.
Aditya menuturkan bahwa pelaku yang melempari bus tersebut bukan murni pencinta sepak bola di Tanah Air.
"Saya yakin, semua suporter di Indonesia saat ini sudah dewasa dan ingin sekali berkontribusi membangun sepak bola Indonesia jadi lebih baik ke depannya," tutur Aditya.
Aditya berharap, kejadian serupa tidak terulang kepada pihak mana pun.
Terlebih, pemain, tim pelatih, dan ofisial hanya bertugas menjalankan profesi profesional sebagai seorang atlet.
"Harapannya sih, semua bisa bersatu agar sepak bola kita, baik klub dan suporternya bisa merasa memiliki sepak bola Indonesia. Dengan demikian, tercipta sepak bola yang bisa dinikmati bersama-sama," papar Aditya.
Selain itu, Aditya menjelaskan bahwa sepak bola memang membutuhkan rivalitas, agar suatu pertandingan dapat berjalan menarik.
Namun, Aditya meminta semua pihak tidak menyalah artikan terkait rivalitas yang menjurus kepada kekerasan di luar lapangan.
"Tanpa rivalitas sepak bola juga ambar rasanya. Tteapi, harus ke arah yang positif. Bersaing untuk kreativitas dan cara mendukung tim yang lebih positif dan keren," tambahnya.