Tips Properti

Ini 8 Strategi Investasi Properti saat Pandemi, dari Sunrise Property Area hingga Future Development

Sektor properti mulai menggeliat lagi di masa pandemi ini. Apa kiranya strategi yang harus diperhatikan bila ingin investasi properti?

Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Fred Mahatma TIS
Istimewa
Mencari lokasi yang termasuk Sunrise Property Area merupakan salah satu strategi untuk investasi properti, menurut CEO of AKR Land Thomas Go saat webinar 'Strategi Sukses Investasi Property di Era Pandemi' yang digelar oleh AKR Land, Kamis (3/9/2020). 

“Kalau nggak ada fasilitas akan masalah. Maka, istilahnya kita investasi mestinya di lokasi yang close to everything you need..."

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia, memang membuat prekonomian melesu.

Berbagai sektor pun mengalami dampaknya, termasuk industri properti yang sempat lesu dan terlihat menurun pada kuartal I/2020.

Meski begitu, sektor properti kini masih dinilai dapat menjadi investasi yang menarik di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia pada awal Maret lalu.

Kendati demikian, hal tersebut tetap harus dicermati secara lebih mendalam jika ingin mencoba peruntungan berinvestasi properti di tengah pandemi covid-19.

Seperti  dikatakan CEO of AKR Land Thomas Go, ada beberapa strategi bagi masyarakat yang ingin sukses berinvestasi properti.

Permintaan Hunian Terus Meningkat, Bogor Utara Diprediksikan Menjadi Area Sunrise Property

Hunian Vertikal Makin Favorit, Ini Tiga Apartemen Harga Mulai Rp 300 Juta, Lokasi di sekitar Jakarta

Rilis, Apartemen Premium EleVee Penthouses & Residences Alam Sutera, Ini Tipe, Desain, dan Harganya

1. Sunrise Property Area

Strategi pertama adalah berinvestasi properti yang lokasinya merupakan Sunrise Property Area.

Maksudnya adalah area dengan jumlah orang yang masuk lebih banyak dibandingkan jumlah orang yang keluar. 

“Ciri-ciri sunrise properti area lebih banyak orang yang masuk ketimbang orang yang keluar. Kemudian daerahnya juga bisa berkembang," paparnya.

Contohnya, lanjut Thomas, dulu pada tahun 1991 Jalan Panjang, Kebon Jeruk, belum ada.

"Dan ketika sudah ada, jalan tersebut menghubungkan area di Permata Hijau, Pondok Indah, dan Kebon Jeruk, semua disatukan oleh Jalan Panjang, sehingga merupakan area semakin berkembang  dan bisa menjadi superblock,” tutur Thomas saat Webinar Strategi Sukses Investasi Property di Era Pandemi, yang digelar oleh AKR Land, Kamis (3/9/2020).

Tunai atau Kredit, Beli Honda PCX Hybrid Cashback Rp 11 Juta, Pemilik Honda BeAT Gratis Oli 1 Tahun

Kini Ngga Perlu Repot, Beli Suku Cadang Mobil juga Bisa Lewat Aplikasi My Suzuki, Tak Hanya Motor

2. Banyak fasilitas

Strategi selanjutnya adalah berinvestasi properti di lokasi yang sudah memiliki banyak fasilitas yang memudahkan aktivitas masyarakat serta kenaikan harga tanah yang juga berlimpah.

“Kalau nggak ada fasilitas akan masalah. Maka, istilahnya kita investasi mestinya di lokasi yang close to everything you need. Jadi kalau mau ke mana-mana itu deket, penghuni jadi nyaman,” sebut Thomas.

Thomas mencontohkan, seperti yang terjadi di AKR Gallery West Apartment yang memiliki banyak fasilitas, mulai dari bank, area ritel hingga fasilitas olahraga yang berada di dalam satu komplek superblok AKR Gallery West.

“AKR Gallery West adalah Iokasi yang close to everything you need, mau WFH yang nyaman tinggal kerja di Apartment, mau ke Bank dekat ada Bank Mandiri, Citibank, CIMB Niaga, Bank Permata dan HSBC, mau ngopi atau makan tinggal turun ke area Retail AKR Tower," urainya.

"Ada Starbucks dan PappaJack Resto juga, mau belanja tinggal ke Family Mart supermarket, mau fitness dan berenang tinggal olahraga karena berada dalam komplek Super blok AKR Gallery West,” tambah Thomas.

Ini Desain Rumah Menara Tangga Ster House Nan Menyegarkan, Solusi Hunian Delution di Lahan Sempit

September 2020, Pengembang Hong Kong Rilis Sentosa Park Tangerang, Hunian 2 Lantai Mulai Rp 700 Juta

Superblock AKR Gallery West Apartment Jakarta Barat
Superblock AKR Gallery West Apartment Jakarta Barat (Dok. AKR Land)

3. Lokasi strategis dan akses kelas 1

Investasi properti juga lokasinya harus strategis, seperti apartemen AKR Gallery West yang memiliki akses langsung ke jalan tol Kebon Jeruk.

Selain super strategis, lanjut Thomas, investasi properti juga memiliki akses kelas 1 yaitu di jalan raya yang besar dan dekat ke mana-mana, seperti AKR Gallery West berada di jantung Jakarta Barat dan dekat Jakarta Selatan.

Mau Oppo A53 Gratis? Yuk, TikTok-an Bareng Oppo, Simak Cara Dapat dan Spesifikasi Lengkapnya di Sini

Rilis, Kamera Mirrorless Full-Frame Panasonic Lumix S5 dengan Stabilizer, Ini Spesifikasi dan Harga

4. Capital rate di atas 7 persen

Menurut Thomas, dalam berinvestasi properti, konsumen juga harus melihat dari sisi capital rate (nilai sewa) yang besarannya di atas 7 persen.

Atau juga bisa melihat dari capital gain (kenaikan harga jual) yang tinggi. 

Menurut dia, penyebab dari harga properti terus mengalami kenaikan tentunya karena lebih banyak end user yang tinggal dari pada investor.

“Kita juga perlu perhatikan komposisi dari penjualan properti yang akan kita beli ini lebih banyak end user atau investor?" katanya.

"Kalau lebih banyak end user, itu propertinya bagus, kalau lebih banyak investor ini merupakan ‘bom waktu’ jika sudah meletus kita akan mengalami kerugian,” kata Thomas lagi.

5. Risk free product

Strategi lainnya agar sukses berinvestasi properti adalah memilih properti yang risk free product, artinya tidak ada resiko karena unitnya sudah jadi dan tinggal ditempati.

Menurut Thomas banyak sekali proyek properti yang mangkrak dan mau dijual.

“Kita harus hati-hati, kalau mau beli properti yang unitnya sudah siap ditempati atau ready to move in, jadi tinggal masuk,” katanya.

6. Untung saat membeli

Membandingkan harga properti pada kelas yang sama, cari yang harganya terbaik.

7. Cara bayar ringan

Konsumen perlu memperhatikan produk-produk properti yang ditawarkan pengembang memiliki kemudahan cara bayar.

Misalnya, DP 10 persen bisa dibagi 10 kali dan pada bulan kelima bisa langsung ditempati.

8. Future development

Strategi terakhir adalah konsumen harus memperhatikan pengembangan dari kawasan properti untuk masa mendatang.

“Apakah nanti kawasan properti tersebut rencananya akan ada pembangunan jalan tol ke arah proyek, ataupun juga ada rencana bangun mall, rumah sakit, sekolah internasional, nah itu harus kita perhatikan. Jika ada, future development-nya luar biasa hebat,” ujar Thomas. 

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved