Breaking News
BREAKING NEWS: Abdul Gafur Meninggal Dunia Positif Covid, Mantan Menpora Era Soeharto
Kabar duka mantan menteri di era Soeharto meninggal dunia, Jumat (4/9/2020). karena Covid 19
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Kabar duka mantan menteri di era Soeharto meninggal dunia, Jumat (4/9/2020).
Kabar meninggalnya Abdul Gafur dibagikan oleh Wantimpres Agung Laksono.
Telah meninggal dunia di RSPAD Gatot Subroto Jumat September di ruang ICU lantai 1 pukul 06.35WIB.
Menurut keterangan dokter mendiang Abdul Gafur meninggal karena positif Covid-19 dengan penyakit pendamping lainnya seperti Hipercoagulasi, Anemia, AKI dd onCKD dan diabetes tipe 2
• Kabar Duka Ustaz Insan Mokoginta Meninggal, Sempat Bimbing Roger Danuarta Ucapkan Syahadat
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshidiqie juga mengabarkan hal yang sama lewat akun Twitter-nya.
"Innalillahi wainna ilaihi rojiuun. jam 06.35 pagi tadi, Bapak Dr. Abdul Gafur, mantan Menpora, meninggal dunia. Kita doakan husnulkhotimah. Alfatihah utk almarhum,"cuit Jimly, Jumat (4/9/2020).
Politikus Partai Golkar Fadel Muhammad membenarkan kabar duka tersebut. "Ya betul tadi pagi," katanya.
Wakil ketua MPR ini menuturkan, pemakaman Gafur akan dilakukan usai salat Jumat. "Siang ini pemakaman," ujar Fadel.
Wakil Kepala (Waka) RSPAD GS Brigjen TNI dr. A. Budi Sulistya juga membenar meninggalnya Abdul Gafur. "Benar," ucapnya kepada iNews.id.
Mantan Menpora periode 1978-1988 ini dikabarkan sudah dirawat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta sejak akhir Agustus lalu.
Semasa hidupnya, selain sebagai Menpora, pria kelahiran Maluku Utara, 20 Juni 1939 itu, juga pernah menduduki berbagai posisi strategis negeri ini.
• Profil Abdul Gafur Putra Halmahera Angkatan 66 Ikut Pelopori Aksi Tritura Ganyang PKI
Seperti menjadi anggota DPR dari Fraksi TNI periode 1972-1978 dan anggota DPR RI dari Fraksi Golkar periode 2004-2009.
Abdul Gafur juga pernah menjabat sebagai Wakil Ketua MPR RI periode 1997-1999 dan Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA) pada 1988-1997.
Dalam buku berjudul, 'Abdul Gafur Zamrud Halmahera'. Buku autobiografi mengisahkan tentang perjalanan hidup Abdul Gofur.
Dia adalah tokoh aktifis angkatan 66 juga mantan perwira tinggi (Marsekal Muda TNI AU) Angkatan Udara Republik Indonesia. Sejak SMP di Ternate, Gafur aktif berorganisasi.
• Tanggal Kelahiran Ustaz Arifin Ilham dan Soeharto Serupa, Berzodiak Gemini Seperti Soekarno
• Soekarno dan Soeharto Sama-sama Lahir di Naungan Zodiak Gemini, Ini Keistimewaan Zodiak Gemini
Pada tahun 1966, Abdul Gafur tampil sebagai pemimpin dalam organisasi Panitia Pengganyangan Gestapu PKI UI dan bergabung dengan KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) melancarkan aksi-aksi Tritura (Tiga Tuntutan Rakyat) untuk mengganyang PKI.
Di era Orde Baru, Abdul Gafur diangkat sebagai anggota DPR/MPR Fraksi ABRI (1972-1978); Menteri Muda Urusan Pemuda dalam kabinet III (1978-1983); Menteri Negara Pemuda dan Olahraga (1983-1988); Anggota DPA RI (19881997); Wakil Ketua MPR RI (1997-1999).
FOLLOW US
"Ketika masih di HIS (setingkat Sekolah Dasar) saya pertama kali melihat Bung Karno menggelorakan motivasi dan mimpi-mimpi untuk berjuang demi republik. Eh, saat mahasiswa saya bersama kawan-kawan menjadi kurang respek karena beliau menolak untuk bubarkan PKI," tutur Gafur kala itu.
Di salah satu bab bukunya, Gafur antara lain memaparkan perjalanan hidupnya yang melewati enam zaman, yakni era penjajahan Belanda dan pendudukan Jepang, Demokrasi Liberal (remaja di Ternate), Demokrasi Terpimpin (Orde Lama), Demokrasi Pancasila (Orde Baru), dan Reformasi.
Di masa Orde Baru, di usia 38 tahun dia dilantik Presiden Soeharto menjadi Menteri Muda urusan Pemuda, 1978-1983.
• Puan Maharani Didesak Minta Maaf, Kelompok Masyarakat Sumbar Tak Terima Ucapan yang Menyinggung
• Body Shaming Ala Revina VT Sudah Ada Sejak Dulu, Padahal Kecantikan Tubuh Perempuan Bukan Segalanya
Lima tahun berselang di tetap di kabinet dengan jabatan Menteri Pemuda dan Olah Raga atau disingkat Menpora.
Dikarunia usia hampir 80 tahun, dokter Gafur melintasi enam zaman dengan tujuh presiden.
Dengan masing-masing presiden dia mengaku mengenal dan punya pengalaman sendiri, kecuali dengan Jokowi.
Dengan Bung Karno dia pernah tiga kali bertemu langsung dan berjabat tangan. Habibie adalah koleganya yang sama-sama mulai masuk kabinet pada 1978.
"Dengan Mega dan SBY saya tidak punya komunikasi langsung, dengan Gus Dur mengenal dekat karena pernah beberapa kali mengundangnya untuk ceramah keagamaan. Pak Jokowi pun saya sama sekali tak kenal," ungkapnya.
Abdul Gafur pernah ditetapkan menjadi tersangka kasus politik uang dalam pemilihan gubernur Maluku Utara, 5 Juli 2001.
Status hukum itu disandang Menteri Pemuda dan Olah Raga era Presiden Soeharto ini setelah mendapat izin dari Presiden Megawati Sukarnoputri pada 7 Januari.
• Minta Warga Sumbar Menahan Diri, Politikus PDIP: Puan Maharani Orang Minang
• Seperti Sales Mobil, Andi Irfan Yakinkan Djoko Tjandra Pakai Jasa Jaksa Pinangki untuk Urus Fatwa MA
Sebagai anggota MPR, proses hukum terhadap Gafur harus mendapat izin dari Presiden.
Informasi Kejaksaan Agung menyebutkan izin Presiden diterima setelah Jaksa Agung M.A. Rahman melayangkan surat permohonan pemeriksaan terhadap Gafur pada 28 November 2001.
Surat itu dilayangkan berdasarkan permintaan Kepolisian RI pada 13 November silam. Menanggapi hal itu, Abdul Gafur menolak tuduhan tersebut.
Dia berpendapat, isu politik uang itu hanya rekayasa kelompok tertentu
Dari kesetiaannya mengabdi kepada negara Republik Indonesia, laki-laki kelahiran 20 Juni 1939 ini mendapat berbagai tanda kehormatan.
Di antaranya, Bintang Mahaputra Adipradana, Satyalancana Kesetiaan 8 tahun, Satyalancana Kesetiaan 16 tahun dan Satyalancana Dwidya Sistha.
Karir
- Kepala Seksi Kesehatan Umum RSAU di Malang (1967–1968)
- Dokter AURI di Kalimantan
- Kepala Poliklinik KB RSAU Surabaya (1969–1979)
- Anggota DPR RI Fraksi TNI (1972–1978)
- Anggota MPR RI (1972–1978, 1997–2009)
- Wakil Ketua MPR RI (1997–1999)
- Anggota DPR RI Fraksi Golkar (2004-2009)[3]
- Menteri Muda Urusan Pemuda Kabinet Pembangunan III (1978–1983)
- Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (1983–1988)
- Anggota DPA RI (1988–1997)
Pengalaman Organisasi
- Aktivis IPPI di Ternate (1955–1956)
- Ketua Umum Pelajar SMA III B (1957–1958)
- Anggota HMI (1959)
- Bendahara Senat FK UI (1963–1964)
- Wakil Ketua Dewan Mahasiswa UI (1963–1965)
- Ketua Presidium KAMI UI/Pembantu Umum KAMI Pusat (1966)
- Wakil Koordinator Pemuda Golkar (1971)
- Wakil Presiden Majelis Pemuda Sedunia/Wakil Presiden Dewan Pemuda Asia (1972–1976)
- Ketua KNPI (1973)
- Ketua DPP Partai Golkar (1993–2004)
- Ketua Umum Gabungan Pembangunan Pemuda Indonesia (1990–2004)
- Ketua Umum Jam'iyatul Muslimin Indonesia (1992–2004)
- Ketua Umum Warga Jaya Indonesia (1994–2004)