Siti Senang Anaknya Dapat Bantuan Modem Gratis dari Polres Jakarta Timur
Bantuan berhak diterima bagi anak-anak yang tidak mampu yang bersekolah di seputar Jakarta Timur.
Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Agus Himawan
WARTAKOTALIVE.COM - JAKARTA - Jajaran Polres Jakarta Timur membagikan bantuan modem gratis kepada ratusan anak-anak sekolah di Jakarta Timur guna membantu mereka selama melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Wakapolres Metro Jakarta Timur, AKBP Steven Tamuntuan, menjelaskan, pemberian bantuan merupakan wujud upaya Polri untuk membantu masyarakat, khususnya anak-anak, yang belum melakukan pembelajaran tatap muka.
• Witan Sulaeman Kecewa Serdi Ephy Fano Boky Lakukan Indisipliner Konyol dan Dicoret dari Timnas U-19
• Diisukan Negatif, Pengamat Sebut Benyamin-Pilar Saga Ichsan Pasangan yang Miliki Rekam Jejak Terbaik
“Ini dilakukan serentak, kami di Jakarta Timur juga memberikan modem ini untuk sarana agar anak-anak bisa terbantu saat belajar di rumah,” ujar Steven di Mapolsek Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (1/9/2020).
Steven menuturkan, bantuan berhak diterima bagi anak-anak yang tidak mampu yang bersekolah di seputar Jakarta Timur. Data penerima diberikan oleh anggota setelah mendapatkan informasi dari Suku Dina Pendidikan Wilayah Jakarta Timur 2.
“Tentu penerima ada kriterianya, kami kirim petugas Babinsa untuk berkoordinasi dengan pengurus RT/RW dan Lurah serta Suku Dinas Pendidikan Jakarta Timur,” tuturnya. Ia berharap agar bantuan dari Polri bisa dipergunakan sebaik-baiknya.
Sementara, Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah Jakarta Timur 2, Gunas Mahdianto menyatakan untuk gelombang pertama, modem beserta paket kuota diberikan kepada 100 siswa.
• Klaster UMKM Disepakati, RUU Cipta akan Tingkatkan Produktivitas dan Serapan Tenaga Kerja UMKM
• PAN Kota Depok Siap Keluar dari Koalisi TAS Bila SK DPP Bukanlah Nama Idris - IBH
“Mereka mayoritas berasal dari sekolah swasta,” kata Gunas. Gunas menjelaskan bantuan tersebut sangat berarti bagi orangtua murid di saat pandemi seperti saat ini, terlebih lagi bagi mereka yang tidak mendapatkan bantuan dari dinas.
Salah satu orangtua murid, Siti Fatimah (43), mengaku, harus menghabiskan Rp 200.000 untuk membeli kuota internet selama sebulan untuk anaknya yang duduk di bangku SMP.
“Seminggu itu Rp 50.000 untuk membeli paket kuota internet. Anak saya empat kali beli dalam sebulan. Jadi lumayan kalau untuk beli kuota. Terima kasih bantuannya,” kata Siti.