Fashion Show

Migi Rihasalay: Gelar Fashion Show Tunggal Bertema ‘Senja' dengan Harapan Covid-19 Segera Berakhir

Desainer Migi Rihasalay menggelar fashion show tunggal untuk kedua kalinya bertema 'Senja' di At The Neighbourhood, kawasan Petogogan, Jakarta Selatan

Penulis: Ign Agung Nugroho |
Warta Kota/Ign Agung Nugroho
Desainer Migi Rihasalay saat menggelar di At The Neighbourhood, kawasan Petogogan, Jakarta Selatan, Sabtu (29/8/2020) lalu. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19 yang hingga kini belum kunjung mereda, tak menghalangi desainer Migi Rihasalay (31), untuk tetap berkreativitas.

Dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan, Migi baru saja menggelar fashion show tunggal untuk kedua kalinya bertema 'Senja'.

Migi mengatakan, tema 'Senja' yang diusungnya kali ini, terinspirasi dari sebuah harapan atas keadaan yang terjadi selama masa pandemi agar kembali normal.

Video: Ada Alunan Musik dan Lagu di Ruang Operasi Caesar Citra Kirana

"Hari ini fashion show tunggal Migi yang kedua. Hasilnya saya merasa puas, karena sangat tenang berjalan dengan lancar. Dengan tema 'Senja' ini, harapannya kita semua Covid-19 segera berakhir dan semua akan kembali normal," ucap Migi selepas acara yang berlangsung di At The Neighbourhood, kawasan Petogogan, Jakarta Selatan, Sabtu (29/8/2020) lalu.

Terkait inspirasi fashion show-nya ini, Migi kembali menjelaskan, inspirasinya berasal dari sebuah harapan.

Brad Pitt Kini Berpacaran dengan Model Asal Jerman Nicole Poturalski, Usianya Terpaut 29 Tahun

"Ini sebuah renungan dimana kita mengharapkan berpindahnya warna di atas cakrawala. Dimana harapan kita setiap hari setelah pagi, untuk mengakhiri hari ialah sore hari untuk kita beristirahat," kata Migi.

Dalam helatan itu, Migi menghadirkan 12 looks dengan menonjolkan gradasi warna orange dan kuning.

Busana rancangan Migi tersebut diperagakan para model dan juga selebritas, seperti Fifie Buntaran dan Priscilla Young.

"12 looks yang saya tampilkan sesuai dengan warna dan teknik yang digunakan yakni bergradasi seperti warna matahari yang sedang terbenam itu dari kuning ke orange," ujarnya.

Inilah Empat Serial Drama Korea Terbaru yang Tayang Bulan September 2020

Lebih detail Migi menjelaskan untuk menghasilkan sebuah warna yang baik, dia membutuhkan waktu sekitar sebulan dalam pengerjaannya.

Dan untuk mendapatkan gradasi warna, satu dress bisa menghabiskan waktu 3 hari, jadi 12 looks itu membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk menunggu kering sampai proses finishing, detail sampai aksesories lainnya.

“Awalnya semua blank putih baru kita semprot dengan warna orange, baru digradasi dengan warna kuning dan itu harus ada transisi, warna orange yang semakin memudar dan warna kuning yang semakin memudar bertemu, di situ adalah garis seperti yang ada di cakrawala," jelas Migi.

Diakui Migi tingkat kesulitan terbesar dalam proses pengerjaannya adalah waktu yang dibutuhkan cukup lama, terutama dalam proses pewarnaan ditambah lagi harus mengalami kegagalan berkali-kali.

Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Pegunungan Bintang Papua Selasa 1 September Dini Hari

“Awalnya aku memakai bahan sruti, tapi tenyata gagal karena warnanya tidak keluar, tidak cerah. Yang kedua kita memakai bahan katun 100 persen, juga tidak keluar. Setelah 10 kali experimen percobaan kain, pada akhirnya Migi menemukan kain katun drill yang sejenis dengan kanvas,” ungkapnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved