Pilkada Serentak

Megawati: Kalau Saya Dengar Ada Kader yang Melakukan Kekerasan pada Perempuan, Saya Pecat

Megawati mengancam akan memecat kader-nya yang melakukan kekerasan terhadap perempuan, ataupun tak membela perempuan.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Sukarnoputri (kanan) berbicara disaksikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam acara Bu Mega Bercerita di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (7/1/2019). Megawati Soekarnoputri, Rabu (26/8/2020), mengancam akan memecat kader-nya yang melakukan kekerasan terhadap perempuan, ataupun tak membela perempuan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Megawati Soekarnoputri mengancam akan memecat kader-nya yang melakukan kekerasan terhadap perempuan, ataupun tak membela perempuan.

Ancaman Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu disampaikan dalam pidatonya di pembukaan Sekolah Cakada PDIP Gelombang II menuju Pilkada Serentak 2020 secara daring, di Jakarta pada Rabu (26/8/2020).

Megawati mengancam akan memecat kader-nya yang melakukan kekerasan terhadap perempuan, ataupun tak membela perempuan karena melihat data adanya peningkatan kasus.

Video: Gibran yang Didukung PDIP Temui Zulhas di Rumah Dinas

"Kekerasan terhadap perempuan dan anak itu semakin besar. Lah kalau saya dengar begitu terus siapa yang buat kekerasan? Dengan segala hormat saya kepada para kaum laki ternyata yang melakukan kekerasan itu kaum laki," tutur Megawati dalam pidatonya di pembukaan Sekolah Cakada PDIP Gelombang II menuju Pilkada Serentak 2020 secara daring, di Jakarta, Rabu (26/8/2020).

Dia pun meminta agar seluruh kader-nya benar-benar berpihak kepada kebijakan perlindungan terhadap perempuan dan anak.

 Terungkap, Aceh Pernah Dua Kali Ajukan Jadi Negara Bawahan Turki Utsmani, Tapi Ditolak

 Indonesia Tak Punya Hubungan Diplomatik, DPRD: Aneh, Pemprov NTB Lakukan Ekspor ke Israel

Megawati mengungkap data peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan. Khususnya selama pandemik Covid-19. Dan sebagian besar kekerasan itu dilakukan oleh laki-laki.

Menurut Megawati, ini sebuah ironi karena tak akan maju sebuah negara jika perempuan dan laki-laki tak saling bersinergi layaknya kedua sayap seekor burung.

"Coba apa artinya? Ya memang mesti sama-sama laki sama perempuan. Saya harus ngomong nih urusan perempuan. Kenapa? Sakit hati saya mendapatkan laporan seperti itu. Saya seorang ibu loh, seorang nenek loh. Perempuan-perempuan (kader PDIP) yang tidak membela kaumnya, saya pecat," ucap Megawati menegaskan.

PAN DKI Jakarta Siapkan Dana Stimulus hingga Rp 2,2 Miliar kepada UMKM Terdampak Covid-19

"Kalau saya dengar dari kalian ada yang melakukan tindak kekerasan, saya pecat. Gitu saja. Meskipun tadi saya sudah bilang kalau eksekutif susah banget, tapi kenapa tidak diperjuangkan? Kalau sampai keluarga sendiri itu dibegitukan, apalagi sama rakyat yang seharusnya ditolong, betul apa tidak? Coba jawab," ujar Megawati di hadapan peserta sekolah calon kepala daerah.

Megawati juga menceritakan betapa dirinya bangga atas didikan orangtuanya yang tak membeda-bedakan perempuan dan laki-laki.

"Saya bangga pada orangtua saya karena memberikan kami yang perempuan tidak ada perbedaan dengan laki. Masing-masing disuruh ambil yang kamu ambil. Tidak ada perbedaan dengan saudara laki-nya," katanya.

Kader PDIP Solid Menangkan Cawali Surabaya Pilihan Megawati

Sementara itu, DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan bakal mengeluarkan rekomendasi tahap IV untuk bakal cawali dan cawawali Pilkada Surabaya 2020 dalam waktu dekat ini.

Sehubungan dengan itu, kader PDIP solid memenangkan pasangan bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya pilihan Ketua DPP PDIP Megawati Soekarnoputri di Pilkada Surabaya 2020.

Ahmad Hidayat, Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya, Sabtu (22/8/2020) mengatakan, DPP PDI Perjuangan bakal mengeluarkan rekomendasi tahap IV untuk bakal cawali dan cawawali Pilkada Surabaya 2020 dalam waktu dekat ini.

"Konsolidasi dilakukan tiap hari untuk memastikan semua kader PDIP solid kepada keputusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri," katanya.

Menurut dia, konsolidasi terus dilakukan seperti halnya dari 154 kelurahan di Surabaya, telah terbentuk 139 ranting atau sudah 90 persen.

 Wawancara Eksklusif dengan Kadisdukcapil Kota Bekasi: Saya Bukti Nyata Kalau Covid-19 Itu Ada

 Polisi Dalami Dugaan Motif Persaingan Bisnis di Balik Penembakan di Kelapa Gading

Sedangkan yang belum hanya 15 kelurahan, kini berproses dan akan tuntas dalam waktu dekat.

Hidayat mengatakan, semua struktur partai di Surabaya dari cabang hingga ranting dan anak ranting (setingkat RW), telah terdata sesuai nama dan alamat dengan nomor kontaknya.

Totalnya lebih dari 6.500 pengurus PDIP. Semua sudah masuk database, sehingga memudahkan rantai komando.

"Konsolidasi makin mantap. Jadi begitu rekomendasi Ketua Umum Ibu Megawati diumumkan, siapa pun nama yang keluar, seluruh struktur partai siap bergerak memenangkannya," ujar Hidayat.

Ia menambahkan, mesin kepengurusan DPC PDIP Surabaya juga lebih maksimal dengan tuntasnya sejumlah badan yang kini telah bekerja sesuai tugasnya yaitu Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN).

 DETIK-detik Pesawat N250 Gatotkaca Kreasi Habibie Lewati Gerbang Tol Banyumanik Semarang

BSPN dikepalai Purwadi dan dengan sekretaris Abdhul Goni Mukhlas Niam.

Sedangkan Badan Pemenangan Pemilu dengan dikepalai Anas Karno serta Didik Nurhadi sebagai sekretaris.

Kemudian Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) dengan kepala Ustadz Mukhlis Amal, Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) dikepalai Arif Budi Santoso, dan Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) dengan kepala Agatha Retnosari dan sekretaris Budi Leksono.

Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya Purwadi menambahkan, pihaknya juga rutin mengonsolidasikan seluruh struktur partai dalam semua kegiatan partai.

"Semisal ada kegiatan sosial di titik A, maka penggeraknya adalah pengurus setempat. Ini sekaligus bagian dari konsolidasi masif yang kami lakukan tiap hari, apalagi kegiatan partai sangat padat untuk membantu warga selama pandemi Covid-19," katanya.

 Masih Enam Bulan Jabat Wali Kota Surabaya Sampaikan Salam Perpisahan, Risma: Saya Mohon Pamit

Purwadi menyebut jaringan akar rumput PDIP Surabaya juga terus dikonsolidasikan.

Pendampingan dilakukan intensif misalnya dengan membuka posko bantuan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di perkampungan padat penduduk.

Pengurus PDIP Surabaya membantu dan mendampingi warga bila ada yang kesulitan mengakses sistem PPDB.

Demikian pula saat verifikasi bantuan sosial di masa pandemi Covid-19, kata dia, seluruh struktur partai bergerak membantu warga yang membutuhkan agar tidak luput dari pendataan pemerintah.

Pada momen-momen spesial, seperti Lebaran, ribuan paket Lebaran didistribusikan ke seluruh jaringan.

 Pilkada Surabaya 2020: Tidak Ada Istilah Koalisi Gajah Lawan Semut, Adanya Gajah Lawan Gajah

Juga telah ada puluhan ribu paket sembako yang dibagikan ke warga selama pandemi, beserta pemberian makanan-minuman bergizi dan penyemprotan disinfektan di ribuan titik.

"Perhatian-perhatian dari DPC PDIP Surabaya terhadap para pengurus, simpatisan, dan jaringan akar rumput akan menyolidkan gerakan politik. Makanya saat rekomendasi turun, seluruh kader akan otomatis patuh dan mendukung mati-matian calon yang dipilih Ibu Megawati," katanya. (Antaranews)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved