Berita Daerah

Banser Geruduk Yayasan Pendidikan, Saad Muafi sebut Bentuk Tabayyun, HNW:Tabayyun Harus dengan Etika

Sebagian menilai aksi tersebut merupakan tindakan 'persekusi' karena dilakukan dengan dengan kekerasan verbal

Editor: Feryanto Hadi
Twitter
Puluhan anggota Banser menggeruduk Yayasan Pendidikan diduga sebarkan paham khilfah 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Aksi penggerudukan puluhan Banser ke sebuah yayasan pendidikan menuai pro dan kontra setelah video rekamannya viral di sosial media.

Anggota Banser tersebut mendatangi Lembaga pendidikan madrasah, Yayasan Al Hamidy – Al Islamiyah di Desa Kalisat, Kecamatan Rembang  Kamis (20/8/2020).

Mereka menduga lembaga pendidikan TK, MI dan MTs itu menjadi sarang HTI dan penyebaran paham khilafah.

Aksi tersebut menjadi perhatian banyak orang di media sosial. Sebagian menilai aksi tersebut merupakan tindakan 'persekusi' karena dilakukan dengan dengan kekerasan verbal terhadap seorang ulama bernama Zainullah.

Gibran-Teguh Batal Lawan Kotak Kosong, KPU Nyatakan Paslon Tukang Jahit-Ketua RW Lolos Verifikasi

Tindakan Banser Geruduk Yayasan Pendidikan Tuai Kritik Sejumlah Tokoh, tapi Diapresiasi Kemenag

Ketua GP Ansor Bangil, Kabupaten Pasuruan, Saad Muafi menjelaskan kronologi kedatangannya bersama puluhan anggotanya itu ke Yayasan Al Hamidy – Al Islamiyah.

Menurutnya, hal tersebut diawali ketika adanya dugaan penghinaan terhadap ulama NU, Habib Luthfi di sosial media.

Adapun, kehadirannya ke tempat itu dikatakannya adalah untuk mengantisipasi aksi-aksi massa yang tidak diinginkan.

"Tanggal 19 malam beredar di group ada unggahan akun media sosial menghina Habib Luthi dan lembaga NU, Malam itu begitu ramai sampai kemudian warga meluruh daripada akun tersebut, Maka saya putuskan waktu itu ke sana agar memastikan tidak terjadi anarkisme. Kita ketemu dengan Abdul Halim ketika tabayyun apakah ini akun miliknya, dia mengakui semua," ujarnya dikutip dari program Kabar Petang TVOne.

Pamit Beli Sarapan di Hari Ulang Tahunnya, Remaja Ini Ditemukan Tewas Terbungkus Karung

Di rumah orang itu, Banser melakukan penggeledahan hingga ditemukan sejumlah atribut Hizbut Tahrir Indonesia yang kini sudah dilarang.

"Dalam proses tabayyun itu sahabat-sahabat kami menemukan bendera HTI, majalah HTI dan tanggalan HTI. Kemudian saya tanya siapa dedengkot HTI di wilayah ini. Dia tidak mau mengaku. Tapi dia bilang tempat halaqah di Yayasan Al Hamidy – Al Islamiyah," ungkapnya

Setelah itu, Saad bersama anggotanya bertandang ke Yayasan Al Hamidy – Al Islamiyah di Kalisat, Kecamatan Rembang.

Di sana, ia bertemu dengan pengasuh yayasan, Ustaz Muslim Zainullah.

"Di sana saya bertemu dengan Zainullah, di situ saya tanyakan apakah benar dia HTI, apakah dia menyebarkan sistem khilafah dan sebagainya, dia mengakui itu. Maksud saya agar ini selesai saya meminta dia membat surat pernyataan bahwa dia tidak lagi menjadi pengikut HTI atau menyebarkan khilafah, tapi dia tidak mau."

Minta Didoakan Sembuh, Ustaz Yusuf Mansur Kini Masih Dirawat setelah Jalani Operasi

Sementara itu, dalam program yang sama, Wakil Sekjend Majelis Ulama Indonesia, Najamudin Ramli menyebut tindakan Saad Muafi dan puluhan Banser sebagai 'tindakan polisional yang sangat disayangkan'.

"Mas Saad ini sudah bertindak seperti polisi, sudah bertindak sebagai hakim, mau menutup sekolah lah, mau menindak ini lah, Ini gimana? kan ada proses peradilan. Anda ini anggota DPR wakil rakyat kok tidak mengerti substansi," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved