Tahun Baru Islam
Tanggal 28-29 Agustus 2020 Jangan Lupa Puasa Tasua dan Asyura, Ini Bacaan Niatnya
Puasa sunnah di bulan Muharram adalah puasa yang dilakukan pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Lalu apa niatnya?
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Bacaan latinnya: "Nawaitu shauma hadzal yaumi ‘an ada’i sunnati asyura lillahi ta‘ala."
Artinya: “Aku berniat puasa sunah Asyura pada hari ini karena Allah SWT.”
Keutamaan Puasa Tasua dan Puasa Asyura
Meskipun hukum melalukan puasa Muharram adalah sunnah, namun banyak keutamaan melakukan puasa ini .
Nabi Muhammad SAW bersabda: bagi siapa yang melakukan puasa 10 Muharram maka mendapatkan pahala 10.000 malaikat, 10.000 orang yang haji dan umroh, dan 10000 orang yang mati syahid.
Keistimewaan puasa Asyura yang lainnya adalah menghapuskan dosa yang dilakukan selama 1 tahun kemarin.
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: "Puasa Asyura sungguh aku berharap kepada Allah agar menghapuskan dosa setahun yang lalu" - HR muslim nomor 1975.
• Sambut 1 Muharram, Inilah Amalan dan Doa yang Boleh Dilakukan
Sedangkan Puasa Tasua dalam hadis Rasulullah bersabda: kalau saja aku masih hidup sampai tahun depan niscaya aku akan puasa tasua 9 Muharram.
Namun belum sampai tahun depan nabi Muhammad sudah wafat.
سُئِلَ أَىُّ الصَّلاَةِ أَفْضَلُ بَعْدَ الْمَكْتُوبَةِ وَأَىُّ الصِّيَامِ أَفْضَلُ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ فَقَالَ أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ الصَّلاَةُ فِى جَوْفِ اللَّيْلِ وَأَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ صِيَامُ شَهْرِ اللَّهِ الْمُحَرَّمِ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya, “Shalat manakah yang lebih utama setelah shalat fardhu dan puasa manakah yang lebih utama setelah puasa Ramadhan?” Beliau bersabda, “Shalat yang paling uatama setelah shalat fardhu adalah shalat di tengah malam dan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah (yakni) Muharram.” (HR Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad)
Puasa Asyura merupakan puasa yang istimewa bagi Rasulullah dan sangat diutamakan beliau.
Ibnu Abbas menerangkan, tidak ada puasa sunah yang lebih diutamakan Rasulullah melebihi puasa Asyura.
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ – رضى الله عنهما – قَالَ مَا رَأَيْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – يَتَحَرَّى صِيَامَ يَوْمٍ فَضَّلَهُ عَلَى غَيْرِهِ ، إِلاَّ هَذَا الْيَوْمَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَهَذَا الشَّهْرَ . يَعْنِى شَهْرَ رَمَضَانَ
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu ia berkata, saya tidak pernah melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperhatikan puasa satu hari yang diutamakannya atas yang lainnya selain hari ini, hari Asyura dan bulan Ramadhan. (HR Bukhari)