Virus Corona Jabodetabek
Swab Test Pertama Negatif, Ternyata Swab Tes Kedua Kadisdukcapil Kota Bekasi Hasilnya Positif Covid
Tanggal 13 Juli 2020 badannya mulai terasa tidak enak, batu pilek serta demam, ia juga sudah meminum obat tapi tak kunjung sembuh.
Penulis: Muhammad Azzam | Editor: Dodi Hasanuddin
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI -- Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Kadisdukcapil) Kota Bekasi Taufiq Rachmat Hidayat akhirnya bisa kembali beraktivitas menjalankan tugasnya sebagai kepala dinas, pada 3 Agustus 2020.
Sebelumnya, Taufiq dinyatakan positif corona pada 13 Juli 2020 usai dilakukan swab test.
Taufiq menceritakan awalnya ada sejumlah pejabat terkonfirmasi positif. Pejabat itu punya riwayat kontak dengan dirinya.
Ia langsung dilakukan swab test, akan tetapi hasilnya negatif.
Beberapa hari berikutnya, tanggal 13 Juli 2020 badannya mulai terasa tidak enak, batu pilek serta demam, ia juga sudah meminum obat tapi tak kunjung sembuh.
• Prostitusi Karaoke Venesia Terkuak, Saraswati: Tidak Ada Toleransi pada Praktik Perdagangan Orang
• Komedian Derry Empat Sekawan Prihatin Melihat Nurul Qomar Diborgol
Dari situ, tanggal 15 Juli 2020 Taufiq kembali melakukan test swab, ternyata hasilnya positif corona.
"Saya diberi kabar pada pukul 21.00 WIB oleh tim Dinas Kesehatan Kota Bekasi dan RSUD, dari situ saya komunikasi dan langsung tim dokter mendatangi rumah," kata Taufiq.
Tak hanya dirinya, istrinya juga ikut terkonfirmasi positif corona sedangkan anaknya tidak.
"Tapi kalau istri kan (PNS) juga sepertinya bukan dari saya tapi dari yang lain. Soalnya kan waktu badan sudah merasa engga enak saya langsung isolasi mandiri dan tidak masuk kerja," jelas dia.
Hasil asesmen tim doktet, Taufiq tidak perlu dirawat di rumah sakit, karena tidak memiliki riwayat penyakit penyerta dan tidak ada gejala sesak napas.
Taufiq diisolasi mandiri di rumah selama 21 hari.
Selama isolasi, ia dipantau puskesmas, tim dokter RSUD dan Dinas Kesehatan. Tiap hari ia dihubungi ditanyakan perkembangan kondisi serta tiga hari sekali tim datang ke rumah.
"Alhamdulillah pada 23 Juli 2020 saya sudah negatif pertama dan 26 Juli 2020 negatif kedua. Kurang lebih 10 hari proses yang saya jalani, bersyukur hasilnya negatif 2 kali," tutur dia.
Meski sudah dua kali negatif hasilnya, Taufiq tetap harus menjalani isolasi mandiri di rumah.
Selama isolasi, Taufiq melakukan sejumlah anjuran tim dokter, mulai meminum obat-obatan, berjemur serta melakukan aktivitas yang menyenangkan.
Pasalnya,Taufiq menilai ketika terpapar coronan dibenak pikiran itu menjadi suatu bencana besar, ternyata hal itu salah.
Orang terpapar corona harus bisa membuat imunitas meningkat sehingga virus bisa dilawan.
Maka itu, selama isolasi mandiri Taufiq lebih sering melakukan kegiatan menyenangkan seperti menonton konten youtube yang berbau humor.
Mendekatkan Diri kepada Allah SWT
Tentu, mendekatkan diri kepada Sang Maha Kuasa Allah SWT itu juga menjadi suatu utama dan kewajiban.
"Intinya lakukan kegiatan yang positif yang buat kita havefun, saya juga jadi suka nonton youtube konten yang bikin ketawa. Selain memang shalat, wirid, berdoa dan mengaji itu wajib dan rutin tiap hari," ucap Taufiq yang pernah menjabat sebagai Camat Medan Satria.
Taufiq mengakui syok dan dihantui rasa cemas yang luar biasa waktu mendapatkan kabar dirinya positif corona. Tapi, ia berusaha tenang karena hal itu bakal membuat imunitasnya lemah.
Pertama ia lakukan yakni mengucapkan istigfar mohon ampun ke Allah SWT. Serta berdoa agar diberikan kekuatan serta kesembuhan.
"Ketika itu saya sebagai muslim, istigfar saya berdoa dan mohon kepada Allah, yaa Allah berikan yang terbaik buat saya, jangan sampai terjadi perburukan. Saya berusaha menguatkan diri agar jangan sampai imun ini lemah dan bakal berakibat fatal," terang dia.
• Ini 12 Kutipan Bu Tejo dalam Film Tilik yang Viral, Dadi Wong Ki Mbok Yo Sing Solutip Ngono Lho
• Indra Sjafri Bantah Kehadiran Pemain Muda Brasil Terkait Dengan PSSI
Taufiq merasakan semua kondisi yang dialami pasien positif corona yang kerap kali dipapar oleh Kementerian Kesehatan maupun WHO.
Mulai awalnya, batuk flu, panas dingin, persendian sakit, diare hingga lidah tidak bisa merasakan.
Akan tetapi, rasa optimisme serta terus mematuhui anjuran dokter membuatnya bisa melawan virus yang belum ada vaksinya tersebut.
Taufiq juga mengaku meminum madu dan ramuan campuran jahe merah sirih, kayu manis, dan kunyit yang diminum sehari minum tiga kali. Selain obat-obatan dari dokter.
Taufiq menekankan bahwa ternyata isolasi mandiri juga bisa sembuh, asal tetap sesuai standar operasional prosedur (SOP) dan mematuhi perintah dokter.
Di Kota Bekasi sendiri, memilik tim dokter maupun kesehatan yang sangat baik. Selama isolasi mandiri, tim selalu berkomunikasi menayakan kabar, dan tiga hari sekali datang ke rumah.
"Karena saya pikir lebih tenang di rumah daripada di rumah sakit, bayangin aja ruang isolasi begitu lihat ventilator malah engga baik ke psikis. Tapi ya tetap itu sesuai hasil asesmen, kalau saya kan engga ada penyakit penyerta," jelas dia.
• Dirawat Intensif Lebih dari 14 Hari, Bocah Korban Pembakaran Rumah di Ciputat Akhirnya Meninggal
• Bila Bebas, Saipul Jamil Ingin Umroh dan Beri Santunan ke Narapidana, Begini Kata Mantan Kekasihnya
Terakhir atas apa yang semua ia rasakan, Taufiq sangat menyayangkan masih ada masyarakat yang menanggap covid-19 konspirasi dan tidak ada.
Ia meminta warga tetap waspada menerapkan protokol kesehatan seperti masker, cuci tangan, dan jaga jarak. Jangan pernah menggap remeh virus corona ini, jangan sampai harus terpapar dulu baru menyadarinya.
"Jangan main-main lagi, korban juga sudah banyak, meninggal kehilangan nyawa juga sudah banyak. Bukan bohong ini nyata kita bisa kena dimana saja dari siapa saja," katanya.
"Ini nyata dan saya rasakan sendiri. Alhamdulillah saya bisa selamat, tapi bagaimana teman-teman saya atau masyarakat yang tidak selamat," tandasnya.
Diketahui Taufiq merupakan salah satu dari 14 pejabat di Pemerintah Kota Bekasi yang terpapar virus corona atau Covid-19.
14 pejabat itu yakni Camat Bekasi Utara, Kepala Inspektur Kota Bekasi, Inspektur Pembantu (Irban), pejabat Dinas Pendidikan, dan tiga orang pejabat Tata Pemerintahan (Tapem).
Selanjutnya, satu orang pejabat Staf Pemerintahan, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Kabid Anggaran BPKAD.
• Pelatih Persik Kediri Budi Sudarsono Bakal Optimalkan Pemain Lokal di Liga 1 2020
• Sebelum Film Tilik, Pemeran Bu Tejo yang Doyan Nyinyir Ini Sering Main Film Garapan Hanung Bramantyo
Kemudian pejabat Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), pejabat DPMPTSP, serta dua orang pejabat staf di UPTD Mustikajaya.
Taufiq dinyatakan positif Covid-19, setelah hasil swab test PCR pada 13 Juli 2020.
Selama 21 hari, Taufiq berjuang melawan virus yang belum ada vaksinnya itu. Rasa optimis dan kekuatan mental menjadi salah satu obat dalam proses penyembuhannya itu, selain obat-obatan dari rumah sakit.
Akhirnya, setelah tiga kali swab test PCR selalu positif. Akhirnya pada 23 Juli 2020, hasil swab test PCR Taufiq dinyatakan negatif pertama, lalu tes berikutnya pada 26 Juli 2020 juga hasil tesnya dinyatakan negatif kembali.
Setelah itu ia tidak sertamerta langsung beraktivitas, Taufiq tetap di rumah selama selama 14 hari sampai akhirnya pada 3 Agustus 2020 mulai menjalani aktivitas sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi.