Bakal Ada Pendidikan Militer untuk Mahasiswa Selama Satu Semester, Bisa Jadi Komponen Cadangan

Mahasiswa diperbolehkan mengambil program komponen cadangan militer yang sedang disiapkan oleh Kementerian Pertahanan.

kodim0501-tniad.mil.id
Ilustrasi komponen cadangan atau komcad. Anggota perlawanan rakyat (Wanra) adalah ilustrasi komponen cadangan yang kini disiapkan Kementerian Pertahanan. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Nizam mengatakan, mahasiswa diperbolehkan mengambil program komponen cadangan militer yang sedang disiapkan oleh Kementerian Pertahanan.

Meski begitu, Nizam mengatakan keikutsertaan mahasiswa dalam program tersebut bersifat sukarela.

"Mahasiswa dapat mengambil program komponen cadangan dengan mengikuti pelatihan yang disiapkan Kemenhan."

Polisi Kantongi Identitas Pembunuh Staf KPU Yahukimo Papua, Diduga Kabur ke Gunung

"Kalau memenuhi syarat, saat lulus selain mendapat kesarjanaan juga dapat menjadi perwira cadangan. Sifatnya sukarela," ujar Nizam kepada Tribunnews, Senin (17/8/2020).

Nizam mengatakan, keikutsertaan warga negara sebagai komponen cadangan militer untuk pertahanan negara diatur dalam UU 23/2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara (PSDN).

Menurutnya, selama ini Kemendikbud telah memfasilitasi hak mahasiswa untuk bergabung sebagai komponen cadangan melalui skema Kampus Merdeka.

Naskah Asli Teks Proklamasi Bakal Dihadirkan pada Upacara HUT ke-75 RI di Istana Merdeka

"Sehingga mahasiswa dapat mengambil haknya untuk menjadi komponen cadangan pertahanan negara," ungkap Nizam.

Kemendikbud, lanjutnya, bakal bersinergi dengan Kemenhan dalam program-program pembinaan kepemimpinan dan bela negara bagi pelajar dan mahasiswa.

"Selain itu program-program kepemimpinan dan bela negara yang bagus akan kita kerja samakan dengan Kemenhan," jelas Nizam.

Orangnya Sudah Bebas Murni, KPK Kembali Tegaskan Nazaruddin Bukan Justice Collaborator

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Pertahanan tengah menjajaki kerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, agar para mahaswa bisa ikut Program Bela Negara.

Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, rencananya mahasiswa bisa ikut pendidikan militer selama satu semester.

Nantinya, kata Trenggono, hasil dari pendidikan tersebut akan dimasukkan ke dalam Satuan Kredit Semester (SKS).

Subsidi Gaji Rp 600 per Bulan Cair pada 25 Agustus 2020, Bakal Diserahkan Langsung oleh Jokowi

Trenggono mengatakan, rencananya program tersebut ditujukan agar Indonesia memiliki generasi milenial yang tidak hanya kreatif dan inovatif, melainkan juga cinta bangsa dan negara dalam kehidupannya sehari-hari.

"Nanti, dalam satu semester mereka bisa ikut pendidikan militer, nilainya dimasukkan ke dalam SKS yang diambil."

"Ini salah satu yang sedang kita diskusikan dengan Kemendikbud untuk dijalankan."

LIVE STREAMING Upacara HUT ke-75 RI di Istana: Wakil Aceh Dipilih Jadi Pembawa Sang Merah Putih

"Semua ini agar kita memiliki milenial yang tidak hanya kreatif dan inovatif."

"Tetapi cinta bangsa dan negara dalam kehidupan sehari-harinya," kata Trenggono dalam keterangan tertulis, Minggu (16/8/2020).

Ia mengatakan, Kemhan melalui Program Bela Negara akan terus menyadarkan masyarakat, terutama para milenial, untuk bangga sebagai orang Indonesia.

Erick Thohir: Kebijakan Bapak Presiden Tangani Covid-19 Sudah Tepat, Enggak Usah Berdebat Lagi

Trenggono berpesan agar milenial Indonesia tidak kalah dengan Korea Selatan yang mampu mengguncang dunia melalui budaya K-Pop, yang jika dilihat dari sudut pertahanan, sebagai cara mereka melalui industri kreatifnya mempengaruhi dunia.

Menurutnya, Indonesia seharusnya bisa seperti itu, karena kita punya seni dan budaya yang banyak.

"Rasa bahwa saya adalah orang Indonesia, terlahir di Indoensia, memiliki kultur Indonesia, adat istiadat Indonesia."

HUT ke-75 RI, Jokowi Kembali Kenakan Baju Adat Asal NTT, Kali Ini dari Timor Tengah Selatan

"Kami ingin melalui Program Bela Negara, milenial bangga terlahir di Indonesia, menjadi bagian dari warga dunia."

"Ini filosofi dari Program Bela Negara itu," terang Trenggono.

Trenggono mengatakan, kecintaan terhadap negara oleh milenial bisa ditunjukkan dengan bergabung dalam Komponen Cadangan (Komcad), sesuai amanat UU 23/2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.

Besok KAMI Ajukan 8 Tuntutan kepada Jokowi di Tugu Proklamasi, Siap Debat dengan Siapapun

"Komcad ini bukan wajib militer. Ini kesadaran dari warga masyarakat yang ingin membela negara jika terjadi perang, difasilitasi dengan memberikan pelatihan selama beberapa bulan."

"Usai latihan dikembalikan ke masyarakat. Jika negara dalam keadaan perang, mereka siap bertempur," bebernya.

Trenggono juga berpesan kepada para milenial untuk terus belajar dan berkompetisi.

FOTO-FOTO Polisi dan Pengendara Berdiri Tegak Saat Peringatan Detik-detik Proklamasi di Bundaran HI

Ia meminta agar milenial Indonesia tidak kalah dengan milenial di negara lain.

"Bikin inovasi dan lain sebagainya yang bisa membawa harum nama bangsa dan bermanfat bagi masyarakat."

"Kita yang sudah senior selalu akan memberi ruang dan fasilitas untuk generasi berikutnya berkompetisi," papar Trenggono.

Uang Kertas Baru Nominal Rp 75.000 Diluncurkan Saat HUT ke-75 RI, Begini Cara Mendapatkannya

Indonesia saat ini, kata Trenggono, adalah negara yang tengah berkompetisi, karenanya harus siap menghadapi persaingan dunia.

Indonesia, kata dia, akan memasuki era bonus demografi mulai 2025 sampai 2030, yang ditandai dengan dominannya penduduk usia produktif.

Generasi milenial, kata Trenggono, akan mengisi bonus demografi tersebut, sehingga perlu disiapkan untuk menggerakkan perekonomian bangsa di masa depan.

Pakai Teknologi Teranyar, Uang Kertas Baru Pecahan Rp 75 Ribu Lebih Sulit Dipalsukan

"Kita negara yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang kuat, laut bagus, alam bagus, dan lainnya."

"Jadi, generasi berikutnya ini harus kita pacu, kita picu supaya mereka punya jiwa atau rasa nasionalisme yang tumbuh."

"Mereka lahir dan besar di mana pun akan kembali ke tanah air atau negara ini."

"Mereka harus tunjukkan kecintaannya kepada bangsa ini melalui satu kreativitas dan inovasi, serta cinta produk lokal," beber Trenggono. (Fahdi Fahlevi/Gita Irawan)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved