HUT Kemerdekaan RI
Berikut Kesan Muda-mudi Peserta Upacara Mengapung Peringatan HUT Ke-75 RI di Situ 7 Muara Pamulang
Berbagai kesan dirasakan para peserta kegiatan upacara mengapung di Situ 7 Muara Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam memperingati HUT
Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Rizki Amana
WARTAKOTALIVE.COM, PAMULANG - Berbagai kesan dirasakan para peserta kegiatan upacara mengapung di Situ 7 Muara Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam memperingati HUT Ke-75 RI.
Hal itu turut dinyatakan sekumpulan muda-mudi yang sedang mengeringkan tubuhnya di tengah terik matahari usai basah kuyup sebagai peserta upacara mengapung.
Mereka ialah Tirin (16), Vinisa (16), Ganes (15), Arsyi (15), dan Ahmad Faiz (17).
Para muda-mudi yang masih berstatus pelajar ini tak ragu-ragu untuk mengikuti prosesi upacara dengan mengapung di atas air.
Kelima muda-mudi itu mengaku baru pertama kalinya mereka mengikuti kegiatan tersebut.
Kendati sempat dihantui rasa khawatir, para muda-mudi itu dapat tersenyum lebar kala kembali ke daratan usai jalannya prosesi upacara peringatan HUT Ke-75 RI.
"Ini pertama kali kita ikuti upacara ini, cuman kalau lomba mendayung perahu sudah berapa kali di sini.
Lebih merasa menjiwai, beda karena orang-orang di darat kita di air," kata Vinisa disahut berbarengan kelompoknya itu kepada Wartakotalive.com di lokasi, Senin (17/8/2020).
Sangking gembiranya, para muda mudi itu tak henti-hentinya bersautan menceritakan kisahnya kepada Wartakotalive.com.
Pasalnya, terdapat hal unik sempat menghiasi niat mereka saat menyeburkan diri di tengah ramainya masyarakat yang menyaksikan prosesi upacara itu.
"Kita pegangan tangan satu sama lain sempat takut tadinya. Terus kedalaman situnya sekitar tiga meteran, tapi pas sudah sampai tempat upacara kita jadi menjiwai banget, bangga deh," jawab mereka sembari tertawa mengenang kisah yang baru saja dialaminya tersebut.
Para muda-mudi itu pun berharap kelak kegiatan serupa dapat terus bergulir pada tiap tahunnya.
Tak lupa harapan mereka agar Pemerintah Kota Tangsel dapat lebih memfasilitasi kegiatan tersebut.
Pasalnya, para muda-mudi tersebut menilai keterbatasan ornamen serta peralatan fasilitas masih kurang mumpuni di tengah tingginya antusias masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam kegiatan upacara mengapung peringatan HUT Ke-75 RI itu.
"Mesti disempurnakan lagi fasilitasnya, dan semoga tiap tahun ada terus," pungkasnya.
Ketua Pelaksana Upacara Mengapung HUT Ke 75 RI: Persiapan Sulit karena Pandemi Covid-19
Ratusan orang yang didominasi kaum muda-mudi rela merendamkan dirinya di Situ 7 Muara Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) agar dapat menggelar upacara peringatan HUT Ke-75 RI.
Ketua Pelaksana Upacara Mengapung HUT Ke-75 RI, Muhamad Firmanudin (21) mengaku sempat mengalami kesulitan dalam mempersiapkan kegiatan tersebut.
Pasalnya, kegiatan itu berlangsung di tengah masih berlakunya penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Kota Tangsel.
"Kalau persiapan kemarin agak mepet hanya dua minggu persiapan.
Karena kita disini juga cukup sulit melatihnya ditambah pandemi juga.
"Waktu berkumpulnya dan menjelaskan teknis agak terbatas waktunya. Jadi dua minggu hanya beberapa kali latihan dan pertemuan saja," kata Firman saat ditemui di lokasi, Tangsel, Senin (17/8/2020).
Kendati mendapat hambatan dalam pelatihannya tak sampai menyurutkan semangat para kaum muda itu untuk memperingati HUT Ke-75 RI.
Ditambah, pihak terkait dalam perizinan penyelenggaraan kegiatan turut menyetujui berlangsungnya kegiatan dengan penerapan protokol kesehatan covid-19.
Hal itu pula menjadi faktor terselenggaranya upacara dengan menerapkan protokol kesehatan covid-19 berupa pengecekan suhu tubuh, penyediaan hand sanitizer bagi para peserta kegiatan.
"Kita tahu sedang pandemi. Awalnya kita buat surat pemberitahuan ke kepolisian.
"Nah itu dari kepolisian menyetujui, kita juga memantau PSBB ini.
"Kemarin kan PSBB diperpanjang lagi, tetapi ada pengumuman dari pemerintah kalau untuk upacara diperbolehkan.
"Jadi kita terus berjalan," katanya.
Adapun Firman mengaku dalam kegiatan tersebut terdapat puluhan komunitas maupun organisasi yang turut andil terselenggaranya upacara mengapung memperingati HUT Ke-75 RI.
"Undangan itu asa 50 instansi utk oragniasai Mapala (Mahasiswa Pecinta Alam), Sispala (Siswa Pecinta Alam), Karang Taruna dan sebagainya.
"Kalau untuk pada kecamatan dan dinas-dinas yang lainnya da juga undangannya.
"Kalau kita matokin satu organisasi sepuluh anggota yang hadir," tandasnya.
Tak Ada Gunung dan Laut di Kota Tangsel Jadi Alasan Upacara HUT Ke-75 RI di Situ 7 Muara Pamulang
Ratusan orang yang didominasi kaum muda-mudi berkumpul di Situ 7 Muara Pamulang, Tangerang Selatan (Tangsel) guna mengikuti kegiatan upacara mengapung peringatan HUT Ke-75 RI.
Ketua Pelaksana Upacara Mengapung Muhamad Firmanudin (21) memiliki pesan moral tersendiri bagi masyarakat Kota Tangsel selain memperingati Hari Kemerdekaan Ke-75 RI.
Menurutnya pesan moral itu diselipkan melalui kegiatan upacara di permukaan air Situ 7 Muara Pamulang itu.
• HUT Ke 17 RI Sejumlah Jalan Protokol Sudirman-Thamrin Dijaga Ketat Polisi
"Pertama itu ide muncul dari tema tentang lingkungan.
"Tujuan utamanya memperingati Kemerdekaan Indonesia ke-75 dan ditujukan kepada masyarakat dan pemerintah setempat yang kurang menjaga baiknya lingkungan," kata Firman di bilangan Pondok Benda, Pamulang, Tangsel, Senin (17/8/2020).
Firman menuturkan alasan pihaknya memilih medan danau bertujuan untuk menjaga kelestarian danau yang merupakan maskot Kota Tangsel.
Pasalnya, Kota Tangsel hanya memiliki danau sebagai sumber daya alam hingga dibutuhkan kepedulian masyarakat dalam menjaga kelestarian serta keasrian lingkungannya.
"Di Tangsel ini kita enggak punya gunung dan laut, jadi situ ini sebagai maskot di Tangerang Selatan.
"Jadi wajib bagi kita untuk menjaga situ di Tangerang Selatan ini," tegasnya.
Lanjut Firman, dalam kegiatan ini pihaknya mengaku turut mengundang beberapa komunitas dan organisasi masyarakat yang mendominasi bidang lingkungan.
Tak hanya kelompom tersebut, Firman pun mengaku turut mengundang beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kota Tangsel.
Ia pun berharap agar kegiatan yang telah berjalan selama delapan kali ini dapat terus dilaksanakan secara turun menurun.
"Kami berharap bisa terus menurun ke adik-adik lainnya untuk menyelenggarakan upacara mengapung ini. Karena ini penting sebagai pengingat masyarakat dalam menjaga lingkungan terutama situ," tandasnya.
Tiga Wanita Muda Jadi Paskibraka Upacara Mengapung di Situ 7 Muara Pamulang
Puluhan orang yang didominasi kaum muda-mudi nekad menyeburkan diri di Situ 7 Muara Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk dapat mengikuti upacara mengapung memperingati HUT Ke-75 RI pada Senin, 17 Agustus 2020 pagi.
Dalam upacara tersebut tiga sosok wanita muda yang bernama Irah safitri (22), Zakiyah (17), Syafira (16) dipilih sebagai anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka)
Dengan posisi tubuh yang mengapung di permukaan air sungai, para wanita itu memperlihatkan penampilan yang menakjubkan saat mengibarkan sang Saka Merah Putih di tiang bendera yang terpasang pada sungai berkedealaman tiga meter itu.
• BREAKING NEWS: Ratusan Warga Kumpul di Situ 7 Muara Pamulang Gelar Upacara Mengapung HUT Ke-75 RI
• Upacara Mengapung HUT Ke-75 RI di Situ 7 Muara Pamulang Jadi Tontonan Puluhan Warga & Pengguna Jalan
Mereka pun mengaku bahwa kegiatan ini menjadi momen yang menakjubkan bagi dirinya.
"Ya luar biasa, beda saja sama sebelum-sebelumnya karena medannya air," kata Syafira disahut anggota lain kepada awak media mengisahkan kesan mengibarkan sang Saka Merah Putih di permukaan air Situ 7 Muara Pamulang, Tangsel, Senin (17/8/2020).
Para anggota Pakibraka tersebut mengatakan perlu waktu sepekan baginya untuk melatih diri mengibarkan bendera di atas air.
Selama sepekan lamanya, mereka turut pula berlatih dengan mengapung di atas permukaan air yang menjadi medan upacara.
"Latihannya sudah seminggu lebih, sudah dari kemarin-kemarin. Ya pelaksanaannya sama kaya biasanya cuman beda media saja," jelas Syafira.
Kendati telah berlatih sepekan lamanya, rasa gugup pun tak dapat dihindari ketiganya saat pengibaran bendera di mulai.
Mereka mengaku rasa gugup menghantuinya saat mengibarkan sang Saka Merah Putih itu di depan peserta upacara.
"Kalau dari saya sama saja kesulitannya, dari proses pengibarannya juga dek-dekan pas ngibarin takut berlipat benderanya," ucap Irah.
"Aku kan ngibarin benderanya, pas membukanya agak berat jadi gimana caranya supaya enggak nyilang," sahut Zakiyah saat disinggung mengenai kesulitannya.
Mereka pun berharap, agar kegiatan ini dapat dilestarikan secara turun menurun terkhusus bagi para kaum milenial.
"Harapannya ada orang yang lebih semangat dari kita, asal yang nerusin terutama adik-adiknya," harapnya.
Di sisi lain, Ketua Pelaksana Upacara Mengapung Peringatan HUT Ke-75 RI, Muhamad Firmanudin (21) mengaku bila kegiatan ini telah berlangsung sebanyak delapan kali di lokasi yang sama.
Selain bertujuan memperingati HUT Ke-75 RI, kata Firman, kegiatan ini juga sebagai pengingat kepada masyarakat agar menjaga lingkungan Situ 7 Muara Pamulang.
"Hari ini kegiatan upacara untuk memperingati Diraghayu RI yang Ke-75, juga untuk menyadarkan masyarakat sekitar untuk menjaga situ ini.
"Karena situ ini untuk kebutuhan masyarakat juga, kalau tercemar semuanya kena dampaknya," ujarnya dikesempatan yang sama.
Adapun upacara mengapung peringatan HUT Ke-75 RI berlangsung pada pukul 08.30 WIB hingga 09.05 WIB.
Upacara Mengapung HUT Ke-75 RI di Situ 7 Muara Pamulang Jadi Tontonan Puluhan Warga & Pengguna Jalan
Ratusan warga yang didominasi kaum muda gelar kegiatan upacara mengapung di Situ 7 Muara Pamulang, Jalan Siliwangi Pondok Benda, Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Dengan mengenakan alat keselamatan diri berupa pelampung, puluhan peserta lain beramai-ramai merendamkam diri di danau berkedalaman tiga meter tersebut.
Beberapa perahu karet, dan perahu kayu naga yang berisi para petugas keselamatan serta medis turut mengawasi peserta saat melangsungkan upacara peringatan HUT Ke-75 RI ini.
• BREAKING NEWS: Ratusan Warga Kumpul di Situ 7 Muara Pamulang Gelar Upacara Mengapung HUT Ke-75 RI
Pantauan Wartakotalive.com, para peserta yang berenang itu berbaris dengan pola huruf L mengitari tiang bendera yang telah disediakan pihak penyelenggara.
Para peserta bersama masyarakat lain dengan khidmat menyanyikan lagu Indonesia Raya saat Saka Merah Putih mulai dinaiki ke tiang bendera.
Usai menyanyikan lagi Indonesia Raya, peserta melanjutkannya dengan mengheningkan cipta layaknya upacara bendera pada umumnya.
Di sisi lain, warga pengguna jalan maupun sekitar terus berdatangan untuk sekedar menyaksikan keberlangsungan upacra.
"Bagus ya, kreatif. Antusias masyarakat juga sangat baik, banyak yang nonton juga," ucap Mato (31) warga Villa Dago Pamulang, saat menyaksikan keberlangsungan upacara dilokasi, Tangsel, Senin (17/8/2020).
Mato mengatakan dirinya juga terkagum melihat berlangsungnya upacara peringatan HUT Ke-75 RI.
Sebab, ia menilai kesulitan saat melangsungkan upacara yang mengapung di atas air berkedalaman tiga meter itu.
"Pelaksanaan upacara juga bagus tertata rapi, karena upacara di dalam air cukup sulit, di darat butuh latihan lama," jelasnya.
Apresiasi yang sama turut disampaikan warga lain yang turut menyalsikan keberlangsungan kegiatan tersebut.
Attar warga Cinere, Jakarta Selatan (Jaksel) sengaja hadir dari kejauhan untuk sekadar menyaksikan kegiatan upacara tersebut.
Ia mengaku bahwa kegiatan ini perlu mendapat apresiasi karena keunikan serta kekreatifannya di tengah keberlangsungan kehidupan kota.
"Ini menarik di tengah kota masih ada upacara yang seperti ini.
"Biasanya upacara di lapangan, kali ini di air, buat saya sangat menarik," katanya di kesempatan yang sama.
Tak jarang kegiatan ini turut di menjadi spot berfoto ria warga, maupun mendokumentasikannya.
Adapun, hingga berita ini diturunkan, upacara mengapung peringatan HUT Ke-75 RI masih berlangsung sejak dimulai pada pukul 08.30 WIB. (m23)
