Virus Corona
Ini Daftar Kandidat Vaksin Covid-19 yang Masuk Fase Akhir Pengujian, Indonesia Ikut Berlomba
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan, hingga kini belum ada satupun vaksin Covid-19 yang lulus uji.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menegaskan, hingga kini belum ada satupun vaksin Covid-19 yang lulus uji.
Hampir semua negara sedang berlomba untuk mengembangkan vaksin.
"Belum ada satu pun di dunia yang sudah lulus uji," kata Wiku di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (6/8/2020).
• 6 Agustus 2020, Jumlah Pasien Positif Covid-19 di Indonesia Lewati Kanada, Dekati Filipina
Menurut Wiku, vaksin adalah salah satu cara untuk melindungi masyarakat dari paparan virus Covid-19.
Kurang lebih terdapat 139 kandidat vaksin yang masuk tahap pra klinik, 25 vaksin uji klinik fase 1, lalu 17 vaksin masuk uji klinik fase 2, dan 7 vaksin yang masuk uji klinik fase 3.
"Semua negara akan berusaha keras untuk bisa mendapatkan vaksin atau menghasilkan vaksin untuk melindungi masyarakatnya."
• DAFTAR Perkantoran di DKI yang Ditutup Sementara karena Covid-19, Polres Jakut Tak Termasuk
"Tidak terkecuali Indonesia juga melakukan hal itu, baik mencari yang terbaik yang ada di dunia yang tercepat dan paling efektif."
"Begitu juga mengembangkan vaksin yang ada di Indonesia," tuturnya.
Ada pun pun kandidat vaksin yang masuk uji klinik fase 3 adalah vaksin Sinovac, vaksin Sinopharm Wuhan Institute, dan vaksin Sinopharm Beijing Institute.
• Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di Jakarta Tembus 63,4 Persen, Ungguli Angka Nasional
Lalu, vaksin Biontech dan Fosun Pharma, Astrazeneca Universitas Oxforsd.
Kemudian, vaksin yang dikembangkan Moderna bersama NIAID Amerika, dan vaksin yang dikembangkan oleh Murdoch Children's Reserach Institute.
"Uji vaksin tahap ketiga ini diberikan kepada ribuan orang untuk memastikan keamanannya."
• Gara-gara Pandemi Covid-19, Lomba 17 Agustusan di Jakarta Pusat Ditiadakan
"Termasuk efek samping yang jarang terjadi serta keefektifannya."
"Semua pihak yang ada di dunia berusaha untuk mendapatkan vaksin yang aman dan efektif untuk Covid-19, termasuk Indonesia."
"Kami tetap berusaha keras agar bisa mendapatkan vaksin ini dalam jumlah yang besar untuk bisa melindungi rakyat Indonesia lainnya," paparnya.
• Kemenristek: Profesor Bukan Gelar, tapi Jabatan Akademik Tertinggi
Vaksin yang dikembangkan di Indonesia merupakan Vaksin Sinovac bekerja sama dengan Bio Farma dan Universitas Padjadjaran.
Total dibutuhkan 1.620 relawan untuk uji klinik tersebut.
Rencananya uji klinik fase 3 dimulai pada 11 Agustus 2020.
• UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia 6 Agustus 2020: Pasien Positif 118.753, 75.645 Sembuh, 5.521 Wafat
Saat ini pemerintah melalui perusahaan farmasi Bio Farma tengah mengembangkan vaksin Covid-19.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan Bio Farma mampu memproduksi vaksin Covid-19 sebanyak 250 juta dosis per tahun, di akhir 2020.
Hal itu disampaikan saat meninjau laboratorium dan fasilitas produksi Bio Farma, perusahaan induk BUMN di bidang farmasi, di Bandung, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020).
• Anji Wawancara Hadi Pranoto di Pulau Tegal Mas Lampung, Polisi Segera Panggil Terlapor dan Pelapor
Kunjungan ini sekaligus memastikan kesiapan uji klinis fase ketiga calon vaksin Covid-19 hasil kolaborasi bersama Sinovac.
"Hari ini saya memastikan Bio Farma saat ini sudah siap memproduksi 100 juta dosis vaksin Covid-19 per tahun."
"Dan di akhir tahun siap memproduksi 250 juta dosis per tahun,” jelas Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional tersebut.
• Wakilnya dari Gerindra, Partai Prabowo Setuju Usung Bobby Nasution di Pilwalkot Medan
Erick Thohir menyampaikan, fokus utama Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional adalah melipatgandakan ketersediaan vaksin dan terapi pengobatan yang sangat krusial untuk menanggulangi pandemi.
Erick Thohir mengajak masyarakat tidak meragukan kemampuan Bio Farma yang sudah teruji.
Baik untuk memproduksi vaksin yang dihasilkan dari kerja sama dengan negara lain, juga vaksin murni karya Bio Farma sendiri.
• UPDATE 5 Agustus 2020: Pasien Positif Covid-19 di Secapa AD Tinggal 172 Orang
“Ini karya anak bangsa. Kita maksimalkan uji klinis dan produksi vaksin Covid-19 agar tahun depan masyarakat dapat segera diimunisasi,” lanjutnya.
Bio Farma telah memproduksi vaksin sejak 1890, dan dipercaya lebih dari 150 negara dalam memproduksi 15 jenis vaksin.
Vaksin polio buatannya sudah menyebar di 75 persen negara-negara di dunia.
• Satu Pegawai Positif Covid-19, Hakim dan Semua Pegawai PN Jakarta Barat Langsung Dites Swab Massal
Bio Farma juga memastikan produknya halal, dan sudah digunakan di beberapa negara Timur Tengah.
Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 6 Agustus 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:
JAWA TIMUR
Jumlah Kasus: 24.115 (20.2%)
DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 23.936 (19.9%)
SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 10.169 (8.7%)
JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 10.151 (8.7%)
JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 6.995 (6.0%)
KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 6.478 (5.6%)
SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 4.477 (3.7%)
BALI
Jumlah Kasus: 3.644 (3.1%)
SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 3.602 (3.1%)
PAPUA
Jumlah Kasus: 3.192 (2.8%)
SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 2.822 (2.4%)
NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 2.224 (1.9%)
BANTEN
Jumlah Kasus: 1.979 (1.7%)
KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 1.874 (1.6%)
KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 1.701 (1.4%)
MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 1.582 (1.4%)
GORONTALO
Jumlah Kasus: 1.431 (1.2%)
MALUKU
Jumlah Kasus: 1.221 (1.0%)
SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 1.038 (0.9%)
SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 951 (0.7%)
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 819 (0.7%)
RIAU
Jumlah Kasus: 621 (0.4%)
KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 500 (0.4%)
PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 492 (0.4%)
ACEH
Jumlah Kasus: 483 (0.4%)
KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 394 (0.3%)
LAMPUNG
Jumlah Kasus: 299 (0.2%)
KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 291 (0.3%)
SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 265 (0.2%)
BENGKULU
Jumlah Kasus: 240 (0.2%)
SULAWESI TENGAH
Jumlah Kasus: 215 (0.2%)
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Jumlah Kasus: 197 (0.2%)
JAMBI
Jumlah Kasus: 193 (0.2%)
NUSA TENGGARA TIMUR
Jumlah Kasus: 152 (0.1%). (Taufik Ismail)