Pelecehan Seksual

Ada 50 Wanita Korban Pelecehan dari Oknum Dosen yang Suka Berfantasi Lewat Cerita Swinger

Bambang melancarkan aksi pelecehan seksual dengan modus penelitian swinger, yaitu penyimpangan seks yang pengidapnya menyukai pertukaran

tribunnews.com
Ilustrasi pelecehan seksual 

WARTAKOTALIVE.COM -- Bambang Arianto, oknum dosen di Yogyakarta yang membuat geger akibat penyimpangan seks yang dialaminya.

Bambang melancarkan aksi pelecehan seksual dengan modus penelitian swinger, yaitu penyimpangan seks yang pengidapnya menyukai pertukaran 

Saat ini sudah ada 50 perempuan yang menjadi korban Bambang Arianto

Setelah viral, Bambang langsung mengunggah video permintaan maaf serta pengakuan atas ulahnya itu.

Salah satu korbannya, mantan Koordinator Divisi Hukum Indonesia Corruption Watch (ICW) Illian Deta Arta Sari sempat menjadi sasaran BA atau Bambang Arianto dalam aksinya mengupas hubungan seks tukar pasangan atau swinger dengan dalih untuk riset.

Sempat Jadi Incaran Dosen Swinger, Aktivis Illian Deta Arta: Dia Kecanduan Nonton Film Porno

Melihat banyak perempuan yang juga menjadi korban, Illian bersama sejumlah orang kemudian berinisiatif menemui BA untuk mengklarifikasi tentang perbuatannya.

"Hari Minggu (2 Agustus 2020), aku ketemu. Orang itu Bambang Arianto namanya. Mantan dosen. Namanya sudah terbuka dengan tulisan dia sendiri itu," jelas Illian.

Illian bersama sejumlah orang, temasuk korban lainnya, bertemu BA di kawasan Tangerang.

Pada awal penjelasan, BA tetap bersikukuh apa yang dilakukannya hanya untuk penelitian membuat jurnal atau buku.

Namun, setelah didesak, BA tak bisa lagi berkilah. Ia mengaku, semua perkataan sebelumnya adalah bohong.

"Awalnya dia berdalih untuk penelitian, membuat jurnal atau buku.Tapi kami bantah semua.  Penelitiannya tak ada metodologinya. Tak jelas respondennya dan tanpa consent. Kenapa hanya perempuan saja padahal kalau memang meneliti swinger ada dua pihak lelaki dan perempuan.

Penelitian kok yang aktif cerita yang meneliti. Sengaja membeberkan detil teknis seksual kayak menulis novel biru, kalau telpon jadi kayak sex call.

Pelecehan Seksual Berkedok Riset, Kain Jarik Jadi Objek Fetish, Ini Sosok Predator dan Arti Fetish

Penelitian kok gak rampung-rampung dari 2014 sampai 2020. Penelitian kok pakai nyamar dengan pura-pura jadi istrinya dan menyebar-nyebarkan foto istri."

Illian kemudian menunjukkan sebuah catatan yang menunjukkan sudah ada 50 korban yang mengaku menjadi korban BA. Dari semua itu, modus pendekatannya macam-macam.

Ada yang alasan dia mau curhat tentang istrinya yang suka menyiksa, cerita krisis orang tuanya, pernikahannya tak punya anak, berdalih konsultasi psikologi.

Oknum Bambang Arianto dan korbannya yang suka diajak curhat soal swinger mengarah ke pelecehan secara verbal
Oknum Bambang Arianto dan korbannya yang suka diajak curhat soal swinger mengarah ke pelecehan secara verbal (istimewa)

"Kami cecar juga kelakuan dia pakai akun istri yang seolah curhat ke sesama perempuan karena bingung diajak Bambang untuk swinger. Ada juga modus penerbitan buku dan bisnis," terang Illian.

BA kaget, tak menyangka Illian punya data. Akhirnya dia tak bisa mengelak dengan dalih penelitian.

“Kami konfrontir kelakuannya, termasuk apakah benar mendatangi psikolog puskesmas di Sleman dan onani di depan psikolog itu dan menyasar beberapa psikolog lain.  Dia membenarkan," imbuh Illian.

Illian juga bertanya kenapa yang disasar mayoritas berjilbab. Untuk informasi, dari nama-nama yang Illian pegang, hampir semuanya berjilbab kecuali Lely. Hampir semuanya menikah, kecuali Lely dan satu anak seorang member KAGAMA. 

Ditambahkan Illian, BA lantas mengakui bahwa dia kecanduan menonton film porno sejak 2014.

Kecanduan

Kepada Illian, BA mengakui menikmati cerita swinger pada perempuan khususnya yang berjilbab karena dia sering melihat video seks Arab. 

"Kami pun sempat marah, karena melihat dia menjadikan perempuan sebagai obyeknya. 
Perempuan dengan sifatnya yang pengertian dengan semua modusnya dianggap bisa lebih menerima ceritanya. Buat kami, dia kelainan seksual. Ada jenis eksibisionis, kelainan lelaki yang mempertontonkan kelaminnya pada perempuan dan menikmati kalau korbannya ketakutan."

Akhirnya BA mengakui punya kelainan seksual.

Illian menambahkan, dalam pertemuan itu, Lely juga bertanya pelecehan seksual secara fisik yang dilakukan Bambang di Balairung, area gedung pusat kampus UGM pada tahun 2004-2005.

Sebelum mereka bertemu di hari Minggu, Lely sempat dihubungi korban yang mengatakan ada trauma yang terpendam selama 14an tahun ini.

Saat itu Bambang sudah dilaporkan ke polisi di Sleman, dia sempat ditahan. Tapi dilepas karena jadi tahanan kota. 

“Tahu nggak korbanmu menderita selama 14 tahun. Itu bukan waktu yang singkat!” kata Lely ditirukan Illian.

Menurut Illian, di tahun 2014, dia sempat membuat geger grup Kagama Kita soal swinger ini. Ada grup menulis ternyata membernya juga pada dijapri gitu. Bahkan dia dijuluki “Bambang Swinger”. 

“Mas tahun 2004 sudah melakukan pelecehan seksual, dilaporkan polisi, dipukuli kok gak kapok. Tahun 2014 mas membuat ramai grup Kagama dan ditendang dari sana. Mas bahkan dijuluki “Bambang Swinger”, malu nggak sih? kok masih saja sampai sekarang?” tanya Lely. 

Rupanya dia mengatakan saat itu tak malu. Biasa saja.

“Entahlah, saya terobsesi dengan kata Swinger,”jawab BA

Kata-kata itu terus ada di kepala Illian. Di tahun 2015-an, kasus-kasus yang menyasar para psikolog mulai muncul. Kabarnya termasuk pamer onani di depan psikolog puskesmas itu.

Seorang psikolog menjapri dan mengatakan korbannya ada sekitar 10 orang. Mahasiswa psikologi sempat lapor ke fakultas dan rektorat, tapi kasus tidak berlanjut.

"Beberapa psikolog japri aku, modusnya memang curhat psikologi tapi jebul aneh karena terlihat menikmati saat cerita detil penyimpangannya. Dia juga menyasar pelajar, aktifis Fatayat NU pun dia japri begitu."

Illian kembali bertanya kepada BA “berapa banyak korban yang sudah dijapri mesum?” BA bilang lupa karena banyak sekali.

Dia mengakui aktif mencari tempat “curhat” baru dan dalam seminggu ada 1.

Biasanya dia inbox fb messenger. Illian berhitung, dalam setahun ada 52 minggu, dikalikan 6 tahun sejak 2014 berarti ada sekitar 300 orang.

“Iya mungkin sekitar itu, 300 orang,” kata BA.

Illian kembali bertanya kapan terakhir menghubungi perempuan dan bercerita swinger?

BA bilang dua hari sebelum ayahnya meninggal. Artinya itu Senin 7 hari lalu, 27 Juli 2020.

"Kami tanya apakah ada mahasiswinya yang dia sasar. Katanya tak ada. Tapi sungguh aku khawatir soal ini. Mahasiswi seringkali jadi korban atas hubungan tak setara dengan dosen selaku pemberi nilai, apalagi masih lugu."

"Kami tanyakan apakah ada yang pernah benar diajak swinger. Dia bilang tak ada. Tapi dari keterangan seorang member KAGAMA, Bambang pernah mengajak putrinya ketemuan untuk membantu penelitiannya ketemu komunitas swinger.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved