Berita Internasional
Ribuan Pesawat Jet Penumpang Diparkir Entah Sampai Kapan
sebanyak 35 persen dari sekitar 26.000 pesawat jet penumpang di seluruh dunia tak dioperasikan alias grounded sampai dengan 31 Juli 2020
Penulis: |
Wartakotalive, Jakarta - Ribuan pesawat penumpang berukuran besar sudah diparkir berbulan-bulan di sejumlah bandar udara besar di seluruh dunia, akibat pandemi corona yang juga menghantam industri penerbangan dunia.
Bandara International Soekarno-Hatta tercatat menjadi tempat parkir terbesar di antara bandara internasional di Asia.
Berdasarkan catatan dari perusahaan data penerbangan Cirium, yang dikutip scmp.com, Minggu, 2 Agustus 2020, Bandara Soekarno-Hatta per Juli lalu menjadi tempat parkir bagi 141 pesawat jet penumpang.
Cirium memaparkan 10 bandara di dunia yang paling banyak menampung pesawat yang terpaksa tak beroperasi.
Dalam daftar tersebut, Bandara Soekarno-Hatta berada di urutan kelima terbanyak menampung pesawat grounded, dari berbagai perusahaan penerbangan di Indonesia.
Bandara International Hong Kong berada di urutan keenam (131 pesawat), dan urutan kesembilan Bandara Changi Singapura (124 pesawat).
Dua bandara internasional tersebut juga menampung pesawat dari beberapa perusahaan penerbangan Amerika Serikat.

Berdasarkan data Cirium, hanya tiga bandara di Asia tersebut yang masuk dalam 10 besar, dan Bandara Soekarno-Hatta berada di urutan teratas.
Sedangkan puncak dari urutan 10 besar diduduki Roswell International Air Centre di New Mexico (AS) dengan 374 pesawat, urutan kedua dan ketiga adalah Marana Pinal Airpark di Arizona (AS) dengan 285 pesawat, dan Victorville Southern California Logistics Airport (AS), dengan 219 pesawat.
Tucson International Airport, juga di AS, berada di urutan ketujuh (128 pesawat), sedangkan urutan kedelapan diduduki OR Tambo International Airport di Johannesburg, Afrika Selatan (126 pesawat).
Lahan parkir pesawat di bandara semenjak pandemi virus corona melanda dunia menjadi penuh sesak.
Menurut catatan Cirium, sebanyak 35 persen dari sekitar 26.000 pesawat jet penumpang di seluruh dunia tak dioperasikan alias grounded sampai dengan 31 Juli 2020.
Namun, angka tersebut lebih kecil dibandingkan pada masa awal pandemi, yang mencapai 62 persen pada April lalu.
Bagi perusahaan penerbangan, pesawat tak beroperasi sama dengan kerugian karena tak ada pemasukan.
Pesawat di parkiran pun membutuhkan biaya tak sedikit. Selain ongkos parkir, juga perawatan rutin supaya pesawat selalu prima saat dibutuhkan terbang.
Selain itu kondisi iklim di bandara juga berpengaruh pada biaya perawatan.

Bandara Singapura dan Hong Kong yang berada di iklim panas dan lembab, dinilai tidak cocok untuk parkir pesawat dalam waktu lama.
Oleh karena itu, perusahaan penerbangan SIA yang punya armada 220 pesawat, memarkir sebanyak 29 pesawatnya di Airport Alice Springs. Australia, yang kering.
Cathay Pacific juga menyimpan sebanyak 60 atau sepertiga dari armada pesawatnya di bandara Australia ersebut.
Semua perusahaan penerbangan masih belum bisa memastikan sampai kapan pesawat-pesawat itu harus dikandangkan.
International Air Transport Association (IATA), asosiasi perusahaan penerbangan dunia, pekan lalu memeringatkan bahwa dunia penerbangan akan kembali pulih seperti sebelum pandemi pada 2024.
Taksiran tersebut mundur setahun dari yang dibuat sebelumnya mengingat pemulihan ekonomi yang terjadi pada tengah tahun ini ternyata lebih lambat dari harapan IATA.