Menteri Desa: Kades Wajib Hilangkan Kemiskinan dan Kelaparan

Desa tanpa kemiskinan, artinya desa-desa yang dipimpin harus tidak boleh ada kemiskinan. Jika masih ada, maka harus dicari solusi terbaik.

Editor: Ichwan Chasani
Dok. Humas Kemendes PDTT
Menteri Desa Abdul Halim Iskandar hadir menggunakan baju adat khas Madura, Pesak yang didominasi dengan warna hitam dan merah. 

WARTAKOTALIVE.COM, PAMEKASAN — Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar bertemu dengan Kepala Desa (Kades) se-Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (1/8/2020).

Menteri Desa hadir menggunakan baju adat khas Madura, Pesak yang didominasi dengan warna hitam dan merah.

Tiba di lokasi pertemuan, Menteri Desa Abdul Halim Iskandar disambut arak-arakan khas Madura yang disebut Ul Daul. Menteri Desa bersama Bupati Pamekasan Badrut Tamam diarak hingga masuk lokasi pertemuan.

Setelah itu, giliran Salawatan yang menyambut keduanya di lapangan sembari memberikan santunan kepada anak yatim.

Dalam arahannya, Menteri Desa mengakui jika Pamekasan ini mengalami perkembangan yang cukup pesat, bahkan terdepan di Pulau Madura.

"Keberhasilan ini bukan hanya karena Bupati, tapi juga tidak lepas dari kinerja Para Kepala Desa dan Lurah di Pamekasan. Terima kasih atas kinerja yang luar biasa," kata Menteri Desa.

Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar memberikan paparan saat bertemu dengan Kepala Desa (Kades) se-Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (1/8/2020).
Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar memberikan paparan saat bertemu dengan Kepala Desa (Kades) se-Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu (1/8/2020). (Dok. Humas Kemendes PDTT)

Menteri Desa menjelaskan, tujuan pembangunan desa yang perlu dijelaskan ke masyarakat agar bisa segera dipahami.

Satu, desa tanpa kemiskinan, artinya desa-desa yang dipimpin harus tidak boleh ada kemiskinan. Jika masih ada, maka harus dicari solusi terbaik agar angka kemiskinan berkurang hingga tidak ada.

"Kedua, desa tanpa kelaparan. Ini penting, jangan sampai ada warga desa yang tidak bisa makan atau hanya makan sehari sekali. Harus diupayakan semaksimal agar bisa makan tiga kali sehari," kata mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

Ketiga, pendidikan yang berkualitas. Hal ini penting untuk menentukan keberhasilan pembangunan. Menteri Desa mengapresiasi program pendidikan yang dicanangkan oleh Pamekasan.

Jika program ini secara intens dilakukan pembangunan di Pamekasan akan lebih meningkat dan maju. Hal terakhir yaitu warga desa harus sehat dengan program yang jelas.

"Jika program ini berjalan, maka saya akan bersaksi di depan Allah SWT jika kades-kades ini miliki amal arah karena buat warga tidak miskin, tidak lapar, pintar dan sehat," kata mantan Ketua DPRD Jombang ini.

Empat poin penjelasan Menteri Desa ini termasuk dalam 17 tujuan pembangunan desa berkelanjutan yang terus digodok oleh Kemendes PDTT.

Sebanyak 17 tujuan pembangunan desa itu akan terus disempurnakan dan untuk memotret desa dengan kacamata SDGs. Alasannya, selain sudah terukur dan sudah diakui, bicara Desa tidak bisa dalam konteks keindonesiaan saja.

Sebanyak 17 tujuan pembangunan berkelanjutan desa yang terus digodok Kemendes PDTT tersebut adalah sebagai berikut: 1. Desa Tanpa kemiskinan, 2. Desa Tanpa Kelaparan, 3. Desa Sehat dan Sejahtera, 4. Pendidikan Desa Berkualitas, 5. Desa Berkesetaraan gender, 6. Desa Layak Air bersih dan Sanitasi, 7. Desa yang Berenergi Bersih dan Terbarukan, 8. Pekerjaan dan Pertumbuhan Ekonomi Desa, 9. Inovasi dan Infrastruktur Desa, 10. Desa Tanpa Kesenjangan, 11. Kawasan Pemukiman Desa Berkelanjutan, 12. Konsumsi dan Produksi Desa yang Sadar Lingkungan, 13. Pengendalian dan Perubahan Iklim oleh Desa
14. Ekosistem Laut Desa, 15. Ekosistem Daratan Desa, 16. Desa Damai dan Berkeadilan
17. Kemitraan untuk Pembangunan Desa. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved