Sports
BWF Batalkan Turnamen, PBSI Tetap Bersiap Hadapi Piala Thomas dan Uber
Badminton World Federation (BWF) resmi membatalkan turnamen di bulan September 2020 akibat wabah Covid-19.
Penulis: Sigit Nugroho | Editor: Sigit Nugroho
Badminton World Federation (BWF) mengeluarkan keputusan terkait turnamen bulu tangkis internasional di masa pandemi virus corona (Covid-19) ini.
Federasi Bulu Tangkis Dunia tersebut memutuskan untuk membatalkan empat turnamen yang rencananya akan bergulir di bulan September 2020.
Keempat turnamen yang dibatalkan tersebut, yakni Taipei Open yang akan digelar 1-6 September 2020, Korea Open yang rencanya dihelat pada 8-13 September mendatang, China Open (15-20 September), dan Japan Open 2020 (22-27 September nanti).
Pembatalan itu dilakukan akibat wabah Covid-19 yang masih melanda di seluruh dunia. Turnamen terakhir yang digelar BWF adalah All England 2020 pada Maret lalu.
"Keputusan pembatalan turnamen-turnamen ini demi menjaga kesehatan pemain, penonton, volunteers, dan anggota asosiasi," kata Sekretaris Jenderal BWF, Thomas Lund, dikutip dari badmintonindonesia.org.
"Kami sangat kecewa karena harus membatalkan beberapa turnamen. Namun, keselamatan semua pihak yang terlibat adalah hal yang paling penting saat ini," ujar Lund.
Keputusan dari BWF membuat Sekretaris Jenderal PP PBSI, Achmad Budiharto, kecewa.
Sebab, turnamen-turnamen di bulan September sedianya menjadi ajang pemanasan bagi pemain jelang perhelatan Piala Thomas dan Uber 2020 di Aarhus, Denmark, pada 3-11 Oktober mendatang.
"Sebetulnya sangat disayangkan. Ini adalah hal yang merugikan buat dunia bulu tangkis, khususnya untuk atlet. Tetapi di sisi lain, kami bisa mengerti, karena pandemi ini belum teratasi di negara-negara lain. Seperti contohnya di Jepang dan China yang mengalami second wave Covid-19," kata Budiharto.
Meski BWF membatalkan seluruh turnamen di September mendatang, PP PBSI masih tetap bersiap menghadapi Piala Thomas dan Uber 2020.
Hingga saat ini, mereka masih melakukan persiapan, karena BWF belum memberikan informasi apapun terkait penyelenggaraan perebutan dua lambanng supremasi bergengsi tersebut.
"Secara prinsip, memang kami harus menunggu keputusan BWF mengenai kepastian Piala Thomas dan Uber. Untuk tetap mempersiapkan atlet, kami akan tetap melangsungkan simulasi. Simulasi ini penting untuk mengukur sejauh mana kesiapan dan kondisi atlet jelang Piala Thomas dan Uber," jelas Budiharto.
PP PBSI rencananya akan menggelar simulasi Piala Thomas dan Uber pada awal September 2020.
Simulasi akan dilangsungkan di Pelatnas Cipayung, sama seperti Mola TV PBSI Home Tournament yang telah diselenggarakan selama lima pekan.