Idul Adha
Sesuai Anjuran Nabi Muhammad SAW, Simak Sembilan Adab Sebelum Pelaksanaan Salat Ied Idul Adha
Ada sembilan adab sebelum pelaksanaan Salat Ied Idul Adha yang sudah sesuai dengan ajuran Nabi Muhammad SAW.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ada sembilan adab sebelum pelaksanaan Salat Ied Idul Adha.
Diketahui, sembilan adab sebelum Salat Idul Adha tersebut sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW.
Maka dari itu, umat muslim wajib mengetahui mengenai adab-adab sebelum Salat Idul Adha.
Diketahui, hukum Salat Idul Adha sunnah muakad.
• Sesuai Ajaran Rasulullah SAW, Berikut Ini Larangan yang Harus Dipatuhi Sebelum Merayakan Idul Adha
• Puasa Sunnah Dua Hari Sebelum Idul Adha Dosa Setahun Dua Tahun Terhapus, Ini Bacaan Niat dan Artinya
• Idul Adha, Apa Perbedaan Takbiran Terikat Waktu dengan Tidak Terikat Waktu? Berikut Penjelasannya
Sebagai ummat muslim jika melaksanakannya, maka Allah SWT akan mengganjar kita dengan pahala sunnah.
Maka, agar di hari raya berlimpah pahala, perlu diikuti beberapa adab sebelum Shalat Idul Adha dilaksanakan.
Berikut adab Hari Raya Idul Adha yang baik jika kita amalkan:
1. Mandi besar

Dari Nafi’, beliau mengatakan bahwa Ibnu Umar radliallahu ‘anhuma mandi pada hari Idul Adha sebelum berangkat ke lapangan. (HR. Malik dan asy-Syafi’i dan sanadnya shahih)
Dibolehkan untuk memulai mandi hari raya sebelum atau sesudah subuh.
Ini adalah pendapat yang kuat dalam Madzhab Syafi’i dan pendapat yang dinukil dari Imam Ahmad.

Dari Ibnu Abbas, bahwa pada suatu saat di hari Jumat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Sesungguhnya hari ini adalah hari raya yang Allah jadikan untuk kaum muslimin. Barangsiapa yang hadir jumatan, hendaknya dia mandi. Jika dia punya wewangian, hendaknya dia gunakan, dan kalian harus gosok gigi.” (HR. Ibn Majah dan dihasankan al-Albani)
3. Mengenakan pakaian yang paling bagus
Dari Ibnu Umar, beliau mengatakan: Umar bin Khathab pernah mengambil jubah dari sutra yang dibeli di pasar. Kemudian dia datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Ya Rasulullah, saya membeli ini, sehingga engkau bisa berhias dengannya ketika hari raya dan ketika menyambut tamu. Namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menolaknya karena baju itu terbuat dari sutra. (HR. Bukhari, Muslim, dan an-Nasa’i)
