Sinopsis Film Mission Impossible Fallout Tom Cruise Memburu Teroris di Trans TV Malam Ini

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Mission: Impossible Fallout adalah film mata-mata aksi Amerika tahun 2018 yang ditulis, diproduksi, dan disutradarai oleh Christopher McQuarrie.

Ini adalah angsuran keenam dalam seri film Mission Impossible, dan film kedua yang disutradarai oleh McQuarrie setelah film Rogue Nation 2015, menjadikannya sutradara pertama yang mengarahkan lebih dari satu film dalam franchise.

Para pemain termasuk Tom Cruise, Ving Rhames, Simon Pegg, Rebecca Ferguson, Sean Harris, Michelle Monaghan, dan Alec Baldwin, yang semuanya mengulangi peran mereka dari film-film sebelumnya, bersama dengan Henry Cavill, Vanessa Kirby, dan Angela Bassett, yang bergabung waralaba.

• 7 Bulan jadi Buronan Interpol, Pria Amerika justru Bikin Film Porno di Bali,jadi Sutradara dan Aktor

• Dampak Corona, Juventus Vs Inter Milan Tanpa Penonton, Syuting Film Mission Impossible Distop

Dalam film tersebut, Ethan Hunt dan timnya harus melacak plutonium yang hilang saat sedang dipantau oleh agen CIA setelah sebuah misi salah.

Pembicaraan untuk Misi keenam: Film mustahil dimulai sebelum Rogue Nation dirilis pada 2015.

Film ini secara resmi diumumkan pada November 2015, dengan McQuarrie mengkonfirmasikan kembalinya sebagai penulis dan sutradara, serta produser bersama JJ Abrams dan Cruise, yang ketujuh.

Jeremy Renner mengkonfirmasi bahwa ia tidak akan muncul dalam film karena konflik penjadwalan dengan Avengers: Endgame.

Pembuatan film berlangsung dari April 2017 hingga Maret 2018, di Paris, Inggris, Selandia Baru, Norwegia, dan Uni Emirat Arab. Produksi terutama ditunda selama dua bulan setelah cedera Cruise pada Agustus 2017.

Sinopsis 

Dua tahun setelah penangkapan Solomon Lane, [N 1] sisa-sisa organisasinya, Syndicate, telah direorganisasi sebagai kelompok teroris yang disebut Rasul.

Agen IMF Ethan Hunt ketika bersembunyi di rumah aman di Belfast, ditugaskan untuk membeli tiga inti plutonium curian di Berlin dari gangster Eropa Timur sebelum para Rasul bisa.

Dia bergabung dengan Benji Dunn dan Luther Stickell untuk misi, tetapi tim gagal ketika Stickell disandera dan upaya Hunt untuk menyelamatkannya memungkinkan para Rasul untuk kabur dengan plutonium.

Tim kemudian menangkap ahli senjata nuklir Nils Delbruuk, yang izin keamanannya dicabut karena kefanatikannya yang anti-agama dan yang merancang bom nuklir untuk klien para Rasul, seorang ekstrimis bernama John Lark.

Dengan menggunakan siaran Dunn menyamar sebagai Wolf Blitzer, mereka berhasil menjebaknya agar menyerahkan telepon yang ia gunakan untuk berkomunikasi dengan Lark.

Marah pada kegagalan IMF untuk mengamankan plutonium, Direktur CIA Erika Sloane menginstruksikan operatif Divisi Aktivitas Khusus August Walker untuk membayangi Hunt ketika ia berusaha mengambilnya.