Virus Corona

Tak Lagi Gelar Konferensi Pers Update Kasus Covid-19 per Hari, Pemerintah Bantah Tutupi Data

Wiku Adisasmito membantah pemerintah menutup-nutupi data perkembangan harian kasus Covid-19.

Dok. BNPB
Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito saat memberikan keterangan di Graha BNPB, Jakarta, Senin (30/3/2020). 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito membantah pemerintah menutup-nutupi data perkembangan harian kasus Covid-19.

Menurut Wiku, masyarakat dan media massa dapat melihat update data kasus Covid-19 melalui laman covid19.go.id.

Ia memastikan data tersebut diperbarui tiap harinya pada pukul 16.00 WIB.

UPDATE Kasus Covid-19 di Indonesia 23 Juli 2020: Melonjak 1.906, Pasien Positif Tembus 93.657 Orang

"Tidak ada maksud menutup-nutupi data, mari kita dorong transparansi publik."

"Dan silakan masyarakat ikut kontrol apabila ada kondisi yang tak sesuai," kata Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (24/7/2020).

Wiku menambahkan, pemerintah berupaya agar data penanganan Covid-19 terintegrasi serta tidak berbeda antara pusat dan daerah.

Djoko Tjandra Masih Berbisnis, Boyamin Saiman Minta Pemerintah Jangan Mau Dikadali Lagi

Maka dari itu, sistem pelaporan data akan terus diperbaiki setiap saat.

"Kami usaha keras agar data ini tidak berbeda antara nasional dan daerah," jelasnya.

Setelah ditunjuk menjadi Jubir Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito tidak lagi mengabarkan update data kasus baru dan meninggal akibat Covid-19.

Akankah PDIP Tak Ajak PKS dan Demokrat Berkoalisi? Djarot: Tergantung Masing-masing Daerah

Padahal, pada kesempatan sebelumnya, pemerintah melalui Achmad Yurianto yang kala itu menjadi Jubir Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, selalu menyampaikan data terbaru secara langsung kepada masyarakat.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 23 Juli 2020, dikutip Wartakotalive dari laman covid19.go.id:

JAWA TIMUR

Jumlah Kasus: 19.450 (21.0%)

DKI JAKARTA

Jumlah Kasus: 18.068 (19.2%)

SULAWESI SELATAN

Jumlah Kasus: 8.527 (9.3%)

JAWA TENGAH

Jumlah Kasus: 8.021 (8.3%)

JAWA BARAT

Jumlah Kasus: 5.824 (6.3%)

KALIMANTAN SELATAN

Jumlah Kasus: 5.332 (5.7%)

SUMATERA SELATAN

Jumlah Kasus: 3.165 (3.5%)

SUMATERA UTARA

Jumlah Kasus: 3.263 (3.3%)

BALI

Jumlah Kasus: 2.996 (3.2%)

PAPUA

Jumlah Kasus: 2.724 (3.0%)

SULAWESI UTARA

Jumlah Kasus: 2.120 (2.2%)

NUSA TENGGARA BARAT

Jumlah Kasus: 1.822 (2.0%)

BANTEN

Jumlah Kasus: 1.707 (1.9%)

KALIMANTAN TENGAH

Jumlah Kasus: 1.475 (1.6%)

MALUKU UTARA

Jumlah Kasus: 1.345 (1.5%)

KALIMANTAN TIMUR

Jumlah Kasus: 1.034 (1.0%)

MALUKU

Jumlah Kasus: 1.010 (1.1%)

SUMATERA BARAT

Jumlah Kasus: 849 (0.9%)

SULAWESI TENGGARA

Jumlah Kasus: 712 (0.7%)

GORONTALO

Jumlah Kasus: 620 (0.6%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jumlah Kasus: 496 (0.5%)

PAPUA BARAT

Jumlah Kasus: 386 (0.4%)

KALIMANTAN BARAT

Jumlah Kasus: 359 (0.4%)

RIAU

Jumlah Kasus: 350 (0.3%)

KEPULAUAN RIAU

Jumlah Kasus: 349 (0.4%)

LAMPUNG

Jumlah Kasus: 246 (0.3%)

KALIMANTAN UTARA

Jumlah Kasus: 218 (0.2%)

SULAWESI TENGAH

Jumlah Kasus: 200 (0.2%)

BENGKULU

Jumlah Kasus: 195 (0.2%)

KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Jumlah Kasus: 182 (0.2%)

SULAWESI BARAT

Jumlah Kasus: 171 (0.2%)

ACEH

Jumlah Kasus: 158 (0.2%)

NUSA TENGGARA TIMUR

Jumlah Kasus: 137 (0.2%)

JAMBI

Jumlah Kasus: 136 (0.1%). (Fransiskus Adhiyuda)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved