Berita Daerah

Sempat Bikin Heboh dan Akhirnya Dikubur di Kupang, Ini Kronologi Temuan Paus Biru Mati Terdampar

Kehadiran seekor ikan paus yang terdampar di Pantai Nunhila, Kecamatan Alak Kota Kupang, NTT, pada Selasa (21/7) lalu sempat bikin heboh warga.

Dailymail.co.uk/AFP
Warga Kota Kupang berduyun-duyun menyaksikan ikan Paus Biru terdampar di Pantai Nunhila, Kecamatan Alak, Kota Kupang NTT, Selasa (21/7). 

Sumber: National Geographic

Kronologi temuan

Awalnya Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) NTT menerima informasi dari masyarakat terdapat keberadaan paus yang terdampar di pantai Nun Hila, yang termasuk kawasan Taman Wisata Alam Laut (TWAL) Teluk Kupang, Kota Kupang, Provinsi NTT, Selasa sore (21/7/2020).

Selanjutnya, Kepala Balai Besar KSDA NTT Timbul Batubara bersama tim langsung menuju lokasi, dan berkoordinasi dengan para pihak terkait yang berada di lapangan untuk mendapatkan informasi, dan upaya tindak lanjut evakuasi.

Tim tersebut terdiri dari Tim Unit Penanganan Satwa (UPS) BBKSDA NTT bersama dengan Kepala Seksi Konservasi Wilayah II dan Petugas Resort TWAL Teluk Kupang, serta Tim Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTT, POLAIR POLDA NTT, Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II (BWS NT II), Kelurahan setempat, dan para pemangku kepentingan lainnya.

Kapolda Metro Sebut Ada Lima Jenis Pelanggaran Jadi Prioritas Sasaran Dalam Operasi Patuh Jaya 2020

Hasil koordinasi dan temuan di lapangan menyatakan jenis paus tersebut adalah Paus Biru (Balaenoptera musculus), diperkirakan berusia 70 – 80 tahun.

Satwa yang diduga berjenis kelamin betina itu, memiliki panjang 29 meter, dan lingkar badan 17 meter.

"Status perlindungan Paus Biru dilindungi berdasarkan UU No. 5 tahun 1990, PP 7 tahun 1999 dan Permen LHK No. P.106 tahun 2018. TWAL Teluk Kupang sendiri merupakan jalur migrasi setasea," tutur Timbul.

BERITA FOTO: Pengendara Sepeda Motor Nekat Memutar dan Lawan Arah di Ujung Flyover Roxy Mas

Saat ditemukan, kondisi paus sudah dalam keadaan mati dan telah memasuki tahap pembusukan awal yang ditandai dengan terciumnya bau busuk.

Penyebab kematian dan terdamparnya paus tersebut diduga karena sudah tua dan mati, saat migrasi melintasi perairan Laut Sawu dan Teluk Kupang..

"Untuk menghindari penularan penyakit dan hal-hal yang tidak diinginkan (hilang barang bukti), tim UPS BBKSDA NTT melaksanakan piket di TKP untuk memantau dan mengawasi lokasi di sekitar bangkai paus," kata Timbul.

Wanita di Tangerang Tewas Terpanggang, Api Bersumber dari Lilin untuk Sembahyang

Mengingat air pasang naik disertai angin dan arus cukup kuat, tim berusaha mengikat bangkai paus di bagian ekor.

Meski begitu, tali ikatan terlepas dan bangkai paus hanyut dibawa arus kuat Teluk Kupang ke arah Barat.

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved