Berita Nasional
Setelah Mangkrak Bertahun-tahun, Menpora Sebut Jokowi Restui Hambalang untuk Lokasi Pelatnas
Lahan di Hambalang nantinya bakal dimanfaatkan sebagai lokasi penempatan atlet lanjutan yang telah menyelesaikan pembinaan di Sekolah Khusus Olahraga.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali mengaku bahwa Presiden Joko Widodo telah memberikan restu penggunaan lahan di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sebagai lokasi pelatnas berbagai cabang olahraga.
“Memang tahun-tahun sebelumnya menjadi masalah, tapi tahun ini sudah dapat izin bahwa Presiden sudah memberi arahan,” ungkap Zainudin Amali dalam temu media virtual di Jakarta, Rabu (22/7/2020).
Lahan di Hambalang, menurut Zainudin, nantinya bakal dimanfaatkan sebagai lokasi penempatan atlet lanjutan yang telah menyelesaikan pembinaan di Sekolah Khusus Olahraga (SKO) di Cibubur, Jakarta.
Meski sudah mendapatkan restu dari Presiden, Zainudin mengaku pihaknya masih perlu berdikusi panjang dengan berbagai pihak untuk membahas kelanjutan pembangunan proyek Hambalang yang mesti didesain ulang itu.
Kemenpora akan menyerahkan sepenuhnya proses pembangunan fisik Hambalang kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
• Horee, Menkeu Sri Mulyani Akan Bayarkan Gaji ke-13 ASN, TNI, dan Polri pada Agustus 2020
• Putri Beatrice Cucu Ratu Elizabeth dari Kerajaan Inggris Menikah, Hanya Dihadiri 20 Tamu
“Bagaimana pengerjaannya tentu kami tidak akan kerjakan sendiri. Sebisa mungkin kami hindarkan dari pekerjaan fisik. Kami akan serahkan (pengerjaan) ke PUPR," kata dia.
Pembangunan proyek Hambalang juga sebetulnya sudah mendapatkan lampu hijau dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk dilanjutkan sejak 2015 lalu.
Bahkan, Kemenpora juga sudah mulai membicarakannya bersama Kementerian PUPR.
Namun, menurut Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto, pembicaraan soal rencana kelanjutan pembangunan itu mesti terhenti akibat perhatian pemerintah yang saat ini masih terfokus pada penanganan Covid-19.
• DIPERIKSA Polisi, Artis Boy William Dicecar 30 Pertanyaan Kasus Pembobolan Kartu Kredit
Megaproyek Hambalang sudah terbengkalai sejak 2011 karena terbelit kasus korupsi yang menyeret menpora kala itu, Andi Alfian Mallarangeng.
Pembangunan megaproyek senilai lebih dari Rp 2 triliun itu juga melanggar Izin Mendirikan Bangunan (IMB) sehingga masih perlu dilakukan audit fisik oleh Kementerian PUPR.
Jokowi Sidak Hambalang, Langsung Ngeloyor ke Bangunan yang Mangkrak
Presiden Joko Widodo meninjau langsung Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional di Bukit Hambalang, Kabupaten Bogor yang mangkrak, Jumat (18/3).
• Dosen Undip Semarang Ciptakan Alat Sterilisasi Udara yang Bisa Bunuh Virus Corona
Jokowi bersama rombongan tiba pukul 10.00 wib di depan masjid di kompleks Hambalang.
Sebelumnya para staf Kemenpora telah menyiapkan bahan-bahan untuk paparan penjelasan tentang berbagai gedung di kompleks itu.
Para staf telah menyiapkan gambar-gambar dan maket sarana olahraga itu di teras masjid.
Namun setibanya di Hambalang, Jokowi bukannya mengikuti arahan ke ruang paparan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu langsung ngeloyor mendatangi bangunan-bangunan yang mangkrak itu.
• PFI Kecam Musisi Anji karena Membuat Opini Penghakiman Sepihak Soal Foto Jenazah Covid-19
Ditemani Menpora Imam Nahrawi, Menteri PU dan PR Basuki Hadimulyono dan Jubir Presiden Johan Budi, Jokowi langsung mendatangi gedung 4 lantai yang belum selesai itu.
Dari atas gedung yang belum ada dindingnya, Presiden terlihat sibuk berdiskusi dengan kedua menterinya sembari memperhatikan gedung-gedung lain di kompleks ini.
Kasus Hambalang dan Karakter Politik Jawa ala Jokowi
Kunjungan mendadak Presiden Joko Widodo ke proyek Hambalang membuat publik gaduh dan membandingkannya dengan Tour De Java yang dilakukan oleh Mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menghingat proyek dibangun dan kemudian mangkrak saat pemerintahan SBY.
• Viral Iklan Mal Terbesar di ASEAN Dijual Rp17 Triliun, Pihak Taman Anggrek Bungkam
Saya memandangnya ini hanya suatu kebetulan saja, tujuan Jokowi ke Hambalang murni sebagai tata kelola manajemen olahraga sebagai persiapan menghadapi Asian Games 2018.
Jika kemudian publik membandingkan antara Tour de Java dan Tour de Hambalang itu hanya suatu kebetulan politik saja.
Saya melihat bukan karakter Jokowi mudah untuk merespon sesuatu yang kemudian dianggap tidak real.
Dalam konteks ini saya maksud adalah kritikan yang dilontarkan oleh SBY kepada Jokowi.
Bicara soal karakter, saya melihat Jokowi menerapkan politik Jawa. Di mana karakternya ketika dikritik, akan memilih diam namun semakin keras apa yang dilakukannya.
• Survei Terbaru: Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil Calon Kuat Pilpres 2024
Kita bisa melihat, saat ini ketika sedang dikritik oleh SBY, Jokowi tidak pernah menyindir balik secara frontal.
Padahal sebetulnya bisa saja dia mengkritik balik SBY dengan mengatakan bahwa proyek Hambalang adalah warisan gagal dari pemerintahan SBY.
Tapi hal tersebut tidak dilakukan, Jokowi lebih lembut menghadapinya dengan mengatakan, ini adalah bagian dari tata keola olahraga nasional di mana Hambalang dalam perencanaanya akan dibangun menjadi pusat olahraga baru di Indonesia.
Ini kultur Politik Jawa yang harus dipamahi. Dan ini menurut saya bagus, karena berhasil meredam situasi politik panas antara Mantan presiden dengan presiden sekarang. Hasilnya publik lebih nyaman.
• Nur Azizah Goda Raffi Ahmad Jadi Pendampingnya di Pilkada 2020 Kota Tangsel, Ini Alasannya
Jokowi saat ini masih memiliki beberapa opsi perlakukan terhadap proyek Hambalang, apakah akan disulap menjadi kawasan hunian baru untuk rakyat atau proyeknya dilanjutkan kembali.
Nah, jika kemudian jadi dilanjutkan, dan ketika diaudit ditemukan kembali penyimpangan yang lain, tentu saja itu adalah risiko politik yang harus ditanggung oleh SBY.
Sebagai Presiden yang telah mewariskan Hambalang, dia telah membiarkan terjadinya praktik-praktik penyimpangan yang terjadi di Hambalang, walaupun ada beberapa orang-orangnya yang ditangkap.
Jadi nanti ada lagi orang-orang yang terlibat dalam Proyek Hambalang kembali terjerat hukum.
Yang harus diingat oleh SBY adalah kasus korupsi itu akan diproses sampai mati, jika pelakunya belum terjerat akan terus dikejar. (Antaranews/Acep Nazmudin)