Virus Corona
Terdampak Covid-19, Bos Pabrik Banting Setir Jadi PKL, Jual Pakaian Produksinya Langsung di Jalanan
Sejumlah bos pabrik di China kesulitan akibat pandemi Covid-19 dan terpaksa banting setir jadi PKL untuk menjajakan hasil produksinya di jalanan.
Pandemi virus Corona yang membuat krisis ekonomi menyebabkan bos-bos pabrik di China bantir stir menjadi Pedagang Kaki Lima (PKL) demi menjual produknya.
Huan Weijie, seorang pemilik pabrik garmen di provinsi Guangdong, kota pusat produksi dan ekspor China, menjual baju-baju produksi pabriknya dengan menggunakan mobil dan menjualnya langsung di jalanan.
Tidak hanya Huan, pabrik-pabrik kecil lainnya di China melakukan hal serupa.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sejumlah bos pabrik di China kesulitan akibat pandemi Covid-19 dan terpaksa banting setir jadi PKL untuk menjajakan hasil produksinya di jalanan.
Keberadaan PKL di China sendiri sebenarnya mirip dengan apa yang ada di Indonesia.
Mereka sering diusir oleh petugas Chengguan, semacam Satpol PP di Indonesia, karena dianggap menyebabkan kekacauan dalam penataan kota.
• UPDATE 21 Juli 2020: Pasien Covid-19 di RS Wisma Atlet Masih 1.279 Orang, di Pulau Galang Tinggal 18
Namun, bulan lalu, pemerintah sepertinya akan merubah kebijakan yang tidak pro PKL tersebut karena adanya pandemi.
Perdana Menteri Li Keqiang, pemimpin paling senior kedua di China, memuji kota Chengdu di provinsi Sichuan karena menciptakan 100.000 pekerjaan dengan mengizinkan 36.000 kios jalanan di kota tersebut.
Bagi Huan, apa yang disampaikan PM Li Kegiang adalah angin segar baginya.
• Mulai Awal Desember Pedagang Kaki Lima Penjual Baju di Senen Tak Boleh Lagi Dagang di Trotoar
Ia terpaksa menjadi PKL dan menjual produknya langsung karena pandemi menyebabkan terhentinya ekspor dan pesanan dalam negeri.
Jika tak menjadi PKL, ia tak bisa bertahan hidup.

“Saya berpikir untuk menutup pabrik (untuk selamanya), tetapi dukungan Li Keqiang untuk ekonomi pedagang kaki lima mengilhami saya untuk mencoba cara baru ini," ujar dia sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, Selasa (21/7/2020).
• 3 Pedagang Terkonfirmasi Positif Covid-19, Pasar Gardu Jakarta Timur Bakal Ditutup 3 Hari
Dengan mengendarai mobil Toyota putih dengan terpal di bagasi, Huang memenuhi mobilnya dengan baju-baju yang ia jual.
Huang telah menjalankan pabriknya selama lebih dari satu dekade.
Pabriknya pun pernah mencapai masa kejayaan, tetapi semua itu kini hilang karena adanya pandemi yang membuat ia tak bisa menjual stok baju yang sudah terlanjur diproduksi.