Tips Otomotif
Pengendara Motor Wajib Tahu Dampak Mengganti Kampas Rem Motor Sembarangan
Ada risiko ganti kampas rem motor sembarangan atau asal-asalan jika pengendara motor tak memahami dengan baik dan benar.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Para pengendara motor harus memahami mengenai kampas rem motor.
Bahkan, pengendara motor juga harus tahu mengenai kampas rem motor asli dengan kampas rem motor palsu.
Sebab jika tak paham dengan baik dan benar, ada risiko ganti kampas rem motor sembarangan atau asal-asalan.
Lalu, apa dampak ganti kampas rem sembarangan?
• Kampas Rem Aus, Transjakarta Ancol-Kampung Melayu Terbakar
• Sepeda Lipat Pocket Rocket Diproduksi kembali, Harganya Cuma Rp 3,2 Juta tapi sudah Alloy dan Cakram
• Pilih Pakai Piringan Cakram Standar atau Cakram Lebar? Simak Keunggulan dan Kekurangannya
Diketahui, rem merupakan piranti krusial di sepeda motor.
Oleh sebab itu, merawat rem atau dalam hal ini kampas rem sama juga menjaga keselamatan.
Baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Di lapangan, tak jarang pemilik motor yang menggunakan kampas rem bukan asli atau kualitas KW.

Kampas rem asli dan imitasi bisa dibedakan dari materialnya. Pada barang palsu lebih berkilau karena banyak menggunakan bahan metal sedangkan yang asli lebih kasar. (Febri Ardani/KompasOtomotif)
Alasannya beragam bisa karena lebih hemat sampai sedang tidak ada piranti yang orisinal.
Mamal Syahrudin, kepala bengkel Yamaha Mekar Motor Cibinong, mengatakan, mengapa penting menggunakan kampas rem orisinal karena berhubungan dengan keselamatan pengendara.
“Ketika menggunakan kampas rem KW, efeknya yang pertama yaitu kemampuan pengereman dari motor akan berkurang atau kurang pakem"
"Ini berbahaya saat kondisi darurat,” ucap Mamal kepada Kompas.com, belum lama ini.

Kondisi kampas rem yang sudah habis. Titik putih di samping adalah tanda kampas butuh diganti(Otomania/Setyo Adi)
Efek lain kata dia, kampas non orisinal bisa saja merusak piringan cakram karena bahan baku yang digunakan bisa berbeda dengan yang orisinal, bisa lebih keras atau justru lebih lembut.
“Efek yang terakhir yaitu rem akan cepat panas dan menimbulkan hilangnya daya pengereman secara terus menerus atau disebut dengan istilah fading,” katanya.
Pilih Pakai Piringan Cakram Standar atau Cakram Lebar?
Tak banyak pengendara motor paham, terkait penggantian piringan cakram standar dengan cakram lebar atau cakram variasi atau cakram floating.
Banyak berasumsi, ganti cakram standar dengan cakram lebar, jadi salah satu cara agar rem motor lebih pakem.
Benarkah demikian? Lalu, apa perbedaan cakram standar dengan cakram lebar? Apa dampak pemakaian cakram lebar?
Ternyata penggunaan cakram lebar tidak diperuntukkan untuk motor bermesin standar seperti bebek dan matik, tapi untuk motor jenis sport atau motor balap.
• Cakram Ban Depan Motor Sudah Digembok, Ternyata Maling Nekat Lakukan Ini
• Rupanya Begini Cara Unik Mekanik Yamaha Cek Suhu Cakram Motor Pembalap
• Hilangkan Suara Berdecit di Cakram Motor
Diketahui sangat banyak model piringan cakram yang dijual di pasaran.
Di pasaran, banyak yang menjual piringan cakram ukuran standar, cakram ukuran lebar, hingga cakram ukuran super lebar.
Banyaknya model piringan cakram yang dijual di pasaran dengan harga bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
Di sini, WartaOtomotif anjurkan bagi pengguna motor agar menggunakan piringan cakram sesuai dengan jenis motornya.
Sebab, masalah penggantian cakram standar dengan cakram lebar bukan masalah sepele, karena menyangkut keselamatan pengendara motor sendiri.
WartaOtomotif menghubungi mekanik sekaligus pemilik bengkel Sanova Motor, Suroto via sambungan telepon, Minggu (16/2/2020).
Pria yang akrab disapa Om Suroto ini mengatakan, dirinya sama sekali tak rekomen menggunakan cakram lebar.
"Saya lebih baik menggunakan orisinil langsung dari pabriknya. Lebih aman, karena cakram standar disesuaikan dengan kapasitas motor oleh pabrik itu"
/photo/2020/01/28/3197088121.jpeg)
"Pakai cakram lebar itu menurut saya boros kampas rem. Pengereman terasa tak nyaman" ujar Om Suroto yang bengkelnya berlokasi Jalan Merbabu Raya, Desa Tegal Sari, Kelurahan Kadibolo, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Menurutnya piringan cakram lebar diperuntukkan untuk motor berkecepatan tinggi atau motor balap dan motor besar, atau hanya sekedar modifikasi.
"Motor matik atau bebek pakai cakram lebar atau cakram variasi, tidak stabil. Cakram seperti ini diperuntukkan motor balap atau sekedar modifikasi. Tidak dianjurkan untuk harian," katanya.
Maka, Om Suroto merinci secara sederhana perbedaan, baik keunggulan dan kekurangan penggunaan cakram standar dengan cakram lebar.
/photo/gridoto/otomotif/article_image/3249-cakram-honda-vario-125-bisa-comot-variasi-buat-beat.jpg)
1). Piringan Cakram Standar
Keunggulan
- Buatan pabrikan/Orisinil
- Ukuran sesuai jenis motor
- Ukuran sesuai kecepatan laju motor
- Pembuatan berdasarkan beberapa tahap riset
- Pengereman jauh lebih nyaman karena sudah diperhitungkan
- Bahan jauh lebih bagus
- Tingkat keselamatan baik
- Tingkat Pengeraman baik.
Kekurangan
- Model membosankan
2). Piringan Cakram Lebar dan Super Lebar (Variasi)
Keunggulan
- Model elegan enak dipandang mata
- Pengereman lebih pakem
Kekurangan
-Tidak sesuai dengan kapasitas motor
-Tidak sesuai dengan kecepatan laju motor
-Kampas rem jadi sangat boros
-Pakem tapi tidak stabil saat pengereman
-Tingkat keselamatan kurang
-Ribet, harus buat kedudukan baru (bracket)
-Tidak sesuai dengan penghitungan pabrikan
-Lebih cepat overheat (panas)
Upgrade rem motor untuk harian, perlu?
Mengutip artikel Kompas.com, modifikasi perangkat pengereman memang jadi salah satu tren di dunia sepeda motor.
Namun modifikasi yang dilakukan pada dasarnya harus menimbang sisi keselamatannya juga, tidak hanya untuk gaya.
Upgrade pengereman yang biasa dilakukan oleh pemilik kendaraan roda dua seperti mengganti master rem, kaliper, kabel, dan cakram.
Pada penggunaan sehari-hari, apakah upgrade perangkat pengereman tersebut dibutuhkan? Atau terlalu berlebihan?
Technical training AHM, Endro Sutarno, mengatakan kalau upgrade pengereman dengan kualitas yang lebih baik bukanlah suatu masalah.
"Kalau di-upgrade menjadi lebih baik kualitasnya ya enggak apa-apa, tapi kalau kualitasnya lebih rendah, lebih baik enggak usah ganti," ucapnya kepada Kompas.com belum lama ini.
Dari sektor keamanan sebenarnya rem standar pabrikan sudah memenuhi standar keamanan.
Mengganti perangkat rem kembali kepada pemilik kendaraannya. Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, kalau untuk harian, perangkat pengereman standar sudah cukup.
“Yang original equipment manufacturer (OEM) itu sudah memenuhi standar-standar safety untuk pemakaian sehari-hari, tidak over used,” ucap Jusri kepada Kompas.com (21/12/2019).
Orang-orang yang mengganti perangkat pengeremannya dikarenakan perilaku pemakaian yang melebihi dari standar pabrikan.
Dengan meningkatnya kemampuan rem sepeda motor, maka komponen penunjang lainnya, juga harus disetarakan.
Maka dari itu, ubahan atau modifikasi jika dilakukan dengan benar, maka butuh biaya yang tidak sedikit.
“Ketika mereka mengupgrade pengereman, harus ada penyesuaian pada perangkat lain seperti suspensi dan ban,” kata Jusri.
Saat yang tepat untuk mengupgrade rem motor adalah saat adanya peningkatan yang cukup signifikan.
“Dari segi performa motor yang naik harus ditingkatkan juga pengeremannya,” kata Jusri.
(Kompas.com/CC/Wartakotalive.com/WartaOtomotif)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Sembarang Pilih Kampas Rem Motor, Ini Risikonya"