Berita Video
VIDEO : Viral di Twitter Makan Mie Ayam Bayar Seikhlasnya, Bantu Sesama Saat Pandemi Corona
Viral di Media Sosial Twitter Mie Ayam Marta di Lotte Mart Fatawati Jakarta Selatan Bisa Makan Mie Ayam dan Bayar Seikhlasnya Lewat Kotak Amal
Penulis: Mochammad Dipa | Editor: Muhamad Rusdi
WARTAKOTALIVE.COM, PONDOK LABU -- Di tengah pandemi Covid-19 yang membuat sebagian besar orang mengalami kondisi perekonomiannya terpuruk, ternyata masih ada orang baik dan murah hati untuk menolong sesama.
Salah satunya ialah Restu Zulfikar Ramadhan (26), pemilik usaha Mie Ayam Marta, yang berada di lantai dasar Lotte Mart Fatmawati, Jakarta Selatan.
Restu menjadi viral dan menjadi perbincangan warga net setelah dirinya mengunggah foto banner di Twitter bertuliskan
“Mie Ayam Marta.Makan Mie Ayam Bayar Seikhlasnya. Silahkan Langsung Masukkan Kotak Amal Tidak Ada Kasir” pada akun @restuzr1, Rabu (15/7/2020).
Dalam foto banner tersebut juga tertulis bahwa dana yang terkumpul akan digunakan untuk memberdayakan perempuan kepala keluarga, kaum duafa, dan memberikan pelatihan kepada anak putus sekolah.
Dalam unggahannya, Restu juga menambahkan tulisan berbunyi.
“Assalamualaikum, pagiii.. yang berkenan mampir dipersilahkan, boleh bawa pulang atau makan ditempat. Sila datang ke warung saya di lotte mart fatmawati lantai dasar,” ujar akun @restuzr1.
Warta Kota pun coba menyambangi gerai Mie Ayam Marta yang viral tersebut dan bertemu dengan sang pemilik gerai.
Restu bercerita bahwa inisiatifnya ini berawal dari keresahan hatinya saat melihat banyak orang yang kesulitan untuk bertahan hidup, apalagi ditengah pandemi Covid-19.
“Pas Covid-19 banyak ojol yang datang ke warung saya, nanya, kak bisa nggak saya makan dengan uang segini?. Ada juga ojol perempuan yang ngaku anaknya belum makan seharian karena baru dapat satu orderan. Dengar begitu, saya speechless,” ungkap Restu kepada Warta Kota, Kamis (16/7/2020).
Menurut Restu, pada dasarnya inisiatifnya tersebut lebih fokus untuk membantu para Perempuan Kepala Keluarga (PKK) alias perempuan berstatus single parents yang berjuang hidup sendiri tanpa kehadiran suami untuk menafkahi anak-anaknya.
Hal itu tidak terlepas dari pengalaman pribadinya yang dibesarkan oleh sang ibu yang merupakan seorang PKK.
• VIDEO: Benarkan Anak Buahnya Jadi Calo PPDB, Apendi Sebut Ada Pelanggaran Kode Etik PNS
• VIDEO: Omaswati Meninggal, Jarwo Kwat Sebut Indonesia Kehilangan Salah Satu Legenda
“Saya dan ibu dulu sempat jatuh bangun bareng, saya merasa oh begini ya rasanya dibesarkan oleh seorang ibu yang mandiri, mulai dari jualan di pasar dan pada akhirnya saya bisa sampai di titik ini,” ujarnya.
Berangkat dari pengalaman membantu ibunya berjualan di pasar, Restu pun banyak berteman dengan oaring-orang yang putus sekolah dan pengangguran.
Hal inilah yang membuat sebagian besar dari karyawan gerainya berisi orang-orang yang putus sekolah dan juga PKK.
“Sebelum inisiatif ini viral, rata-rata karyawan di sini nggak ada yang lulus SMA, cuma lulus SD, SMP bahkan ada juga yang nggak sekolah. Sempat juga ada yang mantan narapidana. Menurut saya mereka sama aja, mereka ingin kerja tapi karena persyaratan tempat kerja tinggi jadi nggak bisa dapat kesempatan itu,” jelasnya.
Cara bertahan
Restu mengaku dari inisiatifnya tersebut, ia tidak mengambil untung sama sekali.
Semua keuntungan didonasikan kepada mereka yang membutuhkan.
Lantas, bagaimana usaha itu bertahan, terlebih pengunjung yang datang juga hanya bayar seikhlasnya?
Menurut Restu hal tersebut terbantu dari unit usaha kuliner lain yang Restu kelola, yakni Nami Grill yang berkonsep Korean BBQ serta Gudeg Marta yang lokasinya menjadi satu dengan Mie Ayam Marta.
“Ada unit usaha lain yang saya kelola (Nami Grill, Gudeg Marta), unit bisnis ini yang mendukung keberlangsungan inisiatif bayar seikhlasnya ini,” ungkapnya.
• VIDEO: Curhatan Ojol Tiga Bulan Tak Narik Penumpang Hingga Puasa Makan
Respon positif
Awalnya ia tidak menyangka unggahan inisiatifnya ini akan viral di media sosial dan mendapat respon positif oleh masyarakat.
Hal berimbas dari meningkatnya jumlah porsi pemesanan mie ayam, terutama setelah viral.
“Sebelum viral, pesanan mie ayam rata-rata 20-50 porsi dalam sehari selalu habis, semenjak viral di jam makan siang saja langsung habis 50 porsi. Nanti ramai lagi biasanya sore hari,” ungkapnya.
Menurut Restu selama PSBB Transisi, ia tetap membuka ketiga gerai kulinernya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan membuat tanda batasan jarak 1,5 meter untuk penerapan physical distancing dan memakai masker.
Para karyawan pun di bekali dengan masker dan face shield.
“Selama pandemi lebih banyak yang take away,” ungkap restu.
Saat ditanya sampai kapan inisiatif ini akan berjalan, Restu mengungkapkan, bahwa inisiatif ini akan berjalan sampai kapan pun selama ia masih mampu menjalaninya.
“Bismillah saya jalanin. Saya nggak pakai pikir cara kalkulator atau akuntan, cukup pakai kalkulatornya Allah aja,” sebutnya.
Berdasarkan pantauan Wartakotalive.com, Kamis (16/7/2020), menjelang pukul 16.00 WIB, mulai banyak masyarakat yang berdatangan. Salah satunya Rizki yang menyempatkan diri makan mie ayam Marta.
“Sebenarnya kesini mau belanja, tapi karena saya dapat info juga tadi pagi, sekalian saya coba" kata Rizki.
Rizki pun mengaku mendapat info viral ini dari akun instagram istrinya.
“Di share dari Instagram istri, ungkapnya. Ia pun merespon baik terhadap inisiatif ini.
“Bagus programnya,” ujarnya.
Dengan adanya inisiatif tersebut, setiap pengunjung yang memesan Mie Ayam Marta disarankan untuk memasukan uang ke kotak amal yang sudah tersedia didepan pintu kasir.
“Langsung masukan saja uangnya ke kotak amal, seikhlasnya,” ucap salah satu pelayanan kepada pengunjung.
Normalnya, untuk satu porsi Mie Ayam Marta dibanderol cukup murah yakni Rp 19.000.
Untuk jam operasional Mie Ayam Marta, buka dari pukul 11:00 sampai pukul 21:00 WIB. (dip)