Berita Video

VIDEO: Rapid Test Kembali Digelar, Pedagang Pasar Pramuka Berharap Operasional Tak Dihentikan Lagi

"Diadakan rapid test pun mereka cukup antusiasi. Karena ini kan untuk keselamatan bersama, untuk aktivitas juga seperti biasa. Tak ada menghindar rapi

Penulis: Rangga Baskoro | Editor: Ahmad Sabran
Dok Sudin Gulkarmat Jakarta Timur
Petugas melakukan penyemprotan cairan disinfektan di Pasar Pramuka, Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur, 

WARTAKOTALIVE.COM, Matraman -- Sebanyak 150 pedagang Pasar Pramuka menjalani rapid test, setelah dituup selama 3 hari imbas ditemukannya seorang pedagang yang positif Covid-19.

Kepala Pasar Pramuka, Saniyem menjelaskan antusias pedagang pasar mengikuti rapid test cukup tinggi. Ia juga menjelaskan dari 150 orang yang terdaftar, tal satu pun dari mereka yang mangkir.

"Diadakan rapid test pun mereka cukup antusiasi. Karena ini kan untuk keselamatan bersama, untuk aktivitas juga seperti biasa. Tak ada menghindar rapid test," kata Saniyem di lokasi, Rabu (15/7/2020).

Saat ditutup selama 3 hari, pihaknya aktif melakukan penyemprotan disinfektan, baik secara mandiri maupun bekerjasama dengan Suku Dinas Penanggulangan, Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur.

"Iya betul, kemarin untuk sterilisasi pasar, kami semprot disinfektan seluruh pasa sampai ke masjid. Selain secara mandiri juga bantuan dari damkar," ujarnya.

Aktifitas di Pasar Pramuka saat ini berjalan secara normal. Kebijakan ganjil genap pembukaan toko juga sudah tak diberlakukan sejak tanggal 5 Juli 2020.

Saniyem menuturkan agar tak ada lagi pedagang yang terpapar Covid-19 lantaran Pasar Pramuka memegang peranan penting sebagai sentra pasar obat di Jakarta.

"Ya karena itu, kalau ditutup ini kan kasihan masyarakat atau rumah sakit yang mau beli obat-obatan. Tapi tetap harus menjalankan SOP untuk menghindari penyebaran Covid-19," tutur Saniyem.

Sementara itu, seorang pedagang bernama Abdullah (35) mengharapkan agar operasional pasar tak kembali ditutup apabila terdapat pedagang yang kembali teridentifikasi positif Covid-19.

"Ada sedikit kekhawatiran juga sebenarnya, takutnya kalau ada yang positif, nanti pasarnya tutup lagi. Kasihan warga yang lain nanti kalau aa yang mau beli obat. Karena kan di sini pusat toko obat di Jakarta. Nanti beli obat susah kalau ditutup, sedangkan tadi di toko lain kan agak mahal," kata Abdullah.

Selain itu, Abdullah juga berharap agar pemerintah bisa segera menemukan obat penyembuh Covid-19 agar pandemi segera berlalu.

"Saya harap pemerintah bisa temuin obatnya untuk Covid-19 yang pasti. Kan banyak universitas, farmasi, dan ilmuwan lain. Mudah-mudahan bisa temukan obatnya agar tak tergantung sama negara lain. Biar pandemi cepat berakhir. Jadi normal seperti dulu. Sekarang seperti penajra di tengah kota," ucapnya.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved