Gawai
Waspadai Aplikasi Pra-instal dalam Ponsel, Sebabkan File Berbahaya Tak Dapat Dihapus
Risiko aplikasi yang tidak dapat dihapus bervariasi dari satu hingga 5 persen terdapat pada perangkat biaya rendah, dapat meningkat hingga 27 persen.
Akhirnya, kata Igor Golovin, mungkin pengguna akan dihadapkan pada pilihan antara membeli perangkat yang lebih murah atau yang lebih ramah pengguna.
Untuk menghindari risiko yang ditimbulkan oleh adware pada perangkat seluler, Kaspersky menyarankan untuk memeriksa ulasan pengguna sebelum membeli perangkat.
Jika perangkat terinfeksi, periksa pembaruan firmware atau cobalah untuk memasang firmware alternatif, dengan berbagai pertimbangan sebelumnya, serta menggunakan solusi kemanan yang dapat membantu mendeteksi berbagai ancaman, termasuk adware.
Perangkat Android akan dibekali pra-instal aplikasi YouTube Music
• Lion Air Pangkas Ribuan Karyawan Indonesia dan Asing, Mereka Akan Diterima Kembali Jika Sudah Pulih
Sementara itu, Google mengumumkan bahwa perangkat Android nantinya akan dibekali dengan aplikasi YouTube Music yang sudah diinstal.
Youtube Music menjadi penerus Google Play Music yang dinilai lebih baik karena YouTube memiliki perpustakaan musik jauh lebih banyak daripada yang tersedia di Google Play Music.
Setiap ponsel baru yang datang dengan Android 10 dan Android 9 akan memiliki aplikasi YouTube Music sebagai ganti dari aplikasi Google Play Music.
Namun, pelanggan dan pengguna Google Play Music saat ini masih dapat mengunduh aplikasi tersebut dari Google Play Store, dan menikmati perpustakaan musik dari aplikasi tersebut.
• Survei: Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil Calon Kuat Pilpres 2024
Meski demikian, dengan langkah ini, jelas bahwa Google ingin "membunuh" Google Play Music dalam waktu dekat, demikian GSM Arena.
Kasus malware Indonesia lebih tinggi dari rata-rata di Asia Pasifik
Microsoft menemukan kasus malware dan ransomware pada dunia siber Indonesia sepanjang 2019 masih tinggi, lebih tinggi dari kasus rata-rata di kawasan Asia Pasifik.
"Seringkali, kasus malware tinggi berkorelasi dengan tingkat pembajakan dan keamanan dunia maya secara keseluruhan, yang mencakup patching dan pembaruan perangkat lunak secara berkala," kata Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Haris Izmee, dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (28/6/2020).
• BREAKING NEWS: Gempa Magnitudo 5.0 Guncang Sumatera Selatan
Temuan tersebut berdasarkan riset Security Endpoint Threat Report 2019 bahwa kasus malware di Indonesia tertinggi di kawasan Asia Pasifik. Indonesia tercatat memiliki tingkat kasus malware 10,68 persen pada 2019.
Kondisi tersebut dua kali lebih tinggi dari rata-rata regional, meski pun sudah mengalami penurunan 39 persen pada 2019 lalu.